PART 2
Happy reading guys (:
sorry kalo part ini pendek banget :D
------------------------------------------------------------------------------
Freddie Pov~
Nama yang cantik seperti orangnya, aku baru sebentar bertemu dengannya, tapi aku merasakan sesuatu yang berbeda pada dirinya, entah apa itu tapi aku rasa dia berbeda dari perempuan-perempuan yang lain. Judes tapi dia sangat easy going. setiap aku melihat matanya, aku selalu merasa terjebak di dalam sana.
“Hey fred, kenapa kamu bengong sambil melihatku seperti itu apa ada yang salah??” tanyanya dengan mengibaskan tangannya didepan mukaku.
“ohh sorry. dimana kotak obatnya? Lukamu harus segera dibersihkan lalu diobati agar tidak infeksi.”
“kamu belum menjawab pertanyaannku Fred”.
“Aku tidak apa-apa hanya sedang berfikir. Jadi di mana kotak obatmu? Kamu tidak maukan lukamu bertambah parah.”
“Oke oke, itu di dekat tangga. ambil saja.” Katanya dengan cemberut, Ya Tuhan dia lucu sekali ^^
“Baiklah, tunggu sebentar yaa (; oh iyaa, di mana dapurnya?”
"di sebelah kanan tangga". katanya
Aku pun segera mengambil kotak obat, tak lupa aku pergi ke dapur, mengambil air untuk membersihkan lukanya.
“I,m coming sweety” kataku sambil duduk disebelahnya.
“Haaa?? Apa yang barusan kamu katakan?? Apakah aku salah dengar?” katanya dengan menganggkat satu alisnya.
“Apa?? Ohhh itu, hanya keceplosan sorry.” kataku sedikit gugup.
Aku segera membersihkan lukanya dan memberinya obat merah lalu menutup lukanya.
End Freddie Pov~
Andrea Pov~
Ada yang aneh dengan kelakuan Freddie barusan. Aku tidak tau apa itu, tapi dia tadi memanggilku sweety??! Whats wrong with him??
Aku pikir dia baik sekali, padahal kita baru saja bertemu. yaa walaupun pertemuan kita tidak begitu menyenangkan tapi cukup berkesan untukku dan setelah aku lihat-lihat ternyata matanya berwarna kehijau-hijauan dan itu indah.
Hey Andrea apa yang kamu pikirkan?!! Apa kamu gila tertarik dengan orang yang baru saja kamu kenal?!! Haha
“yeeyy! sudah selesai, apa masih terasa sakit??” tanyanya setelah merapikan kotak obat
“Feel better. thanks Freddie” kataku sambil tersenyum (;
“OH MY GOD sweetheart!! ada apa yang terjadi denganmu??! Kamu baik-baik sajakan??” tanya ibu tiba-tiba saat masuk rumah.
“i’m fine bu, ini semua karna Freddie yang mengobatiku” (:
“terimakasih nak, karena kamu sudah mengobati puteriku. Perkenalkan namaku Allicia Bow kamu dapat memanggilku aunt bow (:”
“Freddie Highmore, aunt. Maaf juga aunt, anjingku tadi yang menabrak Andrea makanya dia jadi seperti ini, maaf aunt.”
“No problem Freddie, itukan hanya kecelakaan kecil, yang terpenting kamu sudah membantu puteriku. baiklah ibu masih ada sedikit pekerjaan. Kalian ibu tinggal dulu yaa”. Kata ibu seraya meninggalkan kami di ruang tamu.
kami masih saja bercanda dan bertukar cerita satu sama lain. tidak terasa sekarang sudah menunjukkan jam enam sore.
“An, aku mau izin pulang dulu yaa, hari sudah hampir gelap. Oh iyaa, apa aku boleh meminta sesuatu?”
“Oh, baiklah. Apa?”
“Bolehkah aku meminta nomermu?” tanyanya dengan memberikan Iphonenya.
“Haha, boleh saja.” Akupun segera mengetikkan nomerku di iphonenya. “done, nih (:”.
“Thanks An, kalo begitu aku akan segera pulang dan tolong sampaikan maafku kepada ibumu, aku takut jika mengganggu pekerjaan ibumu.”
“haha, oke nanti akan ku sam...
CUP!
Tiba-tiba dia mencium pipiku sebelum aku selesai berbicara.
“byee sweety, akan aku sms nanti malam.”
Aku tidak menjawab, aku masih dalam keadaan duduk. aku serasa seperti patung, dengan degup jantung yang kencang dan Freddie sudah pergi. Apa tadi dia mencium pipiku?? dan memanggilku sweety lagi??
dia memang sangat manis, tapi aku juga sedikit kaget dengan kelakuan dia barusan.
-------------------------------------------------------------------------
thanks for reading guys.
vote lho yaa xD
jika ada saran atau kritik comment aja, atau langsung mention di twitterku @dynna_aisya - sedikit promosi tak masalahkan? :D
maaf masih penulis pemula :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (Greyson Chance Love Story)
FanfictionAku terlahir untuk mencintaimu dan memilikimu, jika harus terpisah untuk sementara aku tidak apa. Tapi jika memang sudah ditakdirkan untuk bersama maka kata perpisahan dapat dihilangkan. ...