9 tahun kemudian~
Aku duduk dibawah pohon yang rindang tepat di halaman belakang rumahku. Tempat ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya dan menurutku juga masih sama seperti saat Greyson meninggalkan ku. Aku juga masih sayang terhadap Greyson, yaa walaupun dia hanya sahaba..
aahh sudahlah Andrea, jangan pikirkan dia lagi. Dia pasti tidak akan kembali. Nyatanya dia tak pernah memberi kabar sekalipun kepadamu apalagi kamu berharap dia akan kembali?! Ayoo Andrea lupakan dia!
"An! tolong ambilkan pesanan ibu di toko Paman Richard."
Aku pun terbangun dari lamunanku yang.. aahh entahlah.
"Baik bu, aku akan segera kesana".
Aku pun segera kembali kekamar untuk mengganti pakaian ku dan membenarkan kuciran rambutku yang sedikit berantakan. Setelah itu aku pergi ke toko Paman Richard dengan berjalan kaki. yaa karena tokonya dekat dengan rumahku.
Aku sudah sampai di toko Paman Richard lalu membuka pintu tokonya dan lonceng pun berbunyi. suara yang khas dari toko ini.
"Selamat siang paman", sapaku sambil tersenyum.
"Selamat siang juga sayang, pasti mau mengambil pesanan ibumu ya?"
"Hehe iya paman, apa udah siap?".
Oh iyaa sejak kecil, ibuku sering sekali memesan bahan-bahan untuk membuat kue di toko Paman Richard dan aku senang jika aku dimintai tolong ibu untuk mengambilnya.
"Sudah, ini ambilah"
"Terimakasih paman, kalo begitu aku akan segera pulang. daahh paman".
"daahh sayang, hati-hati dijalan". kata paman dengan tersenyum dan melambaikan tangan
Freddie Pov~
Aku sedang berjalan-jalan di Kota Edmond dengan anjingku. Aku ingin tau keadaan kota ini karena aku baru pindah kesini bersama orang tua dan kakakku. Tiba-tiba anjingku menarik-narik celanaku, ternyata dia ingin bermain lempar bola, haha.
"okeokee lucky. kau siap??"
"WWOFFFTT!!". Lalu aku segera melemparkan bola itu
"Ayoo!! kejar bola itu Lucky!!." Lucky pun segera mengejar bola itu.
Lalu aku menunggu Lucky, lumayan lama.
"Tidak biasanya dia lama seperti ini, mungkin aku harus menyusulnya".
Karena aku khawatir, aku segera menyusulnya. "Lucky! dimana kau!" aku berjalan terus terus terus dan ternyata saat aku menemukannya aku melihat Lucky bersama seorang perempuan berambut hitam kecoklatnya yang jatuh tersungkur di dekat Lucky.
"Hey, apakah kau tidak apa-apa??" kataku khawatir
Andrea Pov~
Aku pun segera keluar dari toko Paman Richard dan berjalan pulang. saat perjalanan tiba tiba...
BRRUUKK!! aku jatuh tersungkur dan kakiku berdarah. "Ya Tuhann, sakit sekali ini aaggrrhh!! dasar anjing sialan -__-! pergilah!!" ohh sial, dia malah mengelus-elus kakiku dan semua barang belanjaanku jatuh! nice!
"Hey apakah kamu tidak apa-apa??" tanya seorang laki-laki berambut pirang yang sepertinya pemilik anjing bodoh ini.
Aku menoleh ke arah laki-laki itu "Apa kamu tidak lihat huuhh??! kakiku berdarah seperti ini kamu masih bertanya aku tak apa-apa?? apakah kamu sama bodohnya seperti anjingmu ini?!"
"Ohh maafkan aku dan maafkan juga anjingku, aku tidak tau jika akan terjadi seperti ini, sekali lagi maafkan aku........"
aku mendengar dia meminta maaf kepadaku dan terdengar sangat merasa bersalah, tapi aku sudah kelewatan jengkel kepadanya dan anjing bodohnya itu.
Aku pun memutuskan untuk berdiri dan tidak terlalu menggubris apa yang laki-laki itu bicarakan. tapii " aahhrrgg!! sakit sekali". aku kembali terjatuh.
"kamu yakin tak apa?? apa kamu perl..."
"tidak perlu! aku bisa sendiri. pergilah dan jangan lupa bawa pergi jauh-jauh anjing bodohmu itu.!" aku memotong perkataannya.
"tidak, tidak aku yakin kakimu sakit sekali, sini aku gendong dan aku antarkan kamu pulang. lagi pula kamu bawa barang yang begitu banyak."
Lalu dia berjongkok di depanku dan menyuruhku untuk naik ke punggungnya. Aku pun sedikit kaget dengan orang yang aneh dan belum pernah aku kenal ini. sepertinya dia orang baru di kompleks ini.
"Hey malah bengong. Kamu mau tidak aku antarkan pulang??" kata laki-laki itu.
"Oke oke, baiklah" aku pun segera memutuskan untuk naik di atas punggungnya karena aku tau kakiku sangat sakit untuk berdiri apalagi untuk berjalan.
end Andrea Pov~
Saat perjalanan pulang kami sesekali bercanda dan tertawa, seperti orang yang sudah kenal lama. aneh memang, padahal tadi aku masih marah sekali kepadanya.
"Hey dimana rumahmu, apakah masih jauh?? aku sudah tidak kuat menggendongmu. Berat sekali kamu seperti gajah hamil." katanya sambil tertawa
"huhh dasar kamu ini, apa kamu tidak ikhlas menolongku haa??" kataku cemberut. "itu dia rumahku yang bercat abu-abu". kataku sambil malas-malasan.
"oh iyaa, kita dari tadi bercanda terus, tapi kita dari tadi belum berkenalan. hehe namaku Freddie Highmore, panggil saja Freddie aku orang baru dikompleks ini." katanya sambil tersenyum dan mendudukankku di sofa rumahku.
"Yaampun, sampai lupa aku, saking asyiknya bercanda denganmu. haha, namaku Andrea Lovibond panggil saja Andrea.
____________________________________________________________________________
Part 1 selesai ^^
kalau ada saran atau kritik langsung aja comment (:
thanks (:
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (Greyson Chance Love Story)
Hayran KurguAku terlahir untuk mencintaimu dan memilikimu, jika harus terpisah untuk sementara aku tidak apa. Tapi jika memang sudah ditakdirkan untuk bersama maka kata perpisahan dapat dihilangkan. ...