Secret Admirer (Greyson Chance Love Story)

Part 16

Andrea Pov~

Aku terbangun, tapi mataku ditutup. entah dengan apa, tapi sepertinya dengan kain. dan sepertinya aku sudah tidak di bandara lagi. Aku merasa dipeluk oleh seseorang >< dan yang lebih aneh aku merasa sudah berganti baju. Aku pun panik aku berusaha melepaskan pelukannya.  

“Hey!! Lepaskan aku!!”

Tapi dia tetap diam saja dan malah mempererat pelukannya. Aku takut! Ya Tuhan bagaimana ini?? apa aku sedang di culik?? Jika iya, selamatkan aku Tuhan.

Ayah? ohh iyaa ayah! bagaimana nanti jika ayah mencariku??

Aku kaget dia mengelus rambutku pelan. Dia menempelkan pipinya di pipiku.

“heeyy! Jangan macam-macam kau!! Lepaskan aku, apa yang sudah kau lakukan denganku??! Kataku memberontak. tapi dia tetap saja masih memelukku erat.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.

“semuanya sudah siap. Cepatlah keluar.” kata seorang perempuan, tapi aku tidak kenal siapa.

Dia pun memegangiku dan dia menuntunku keluar. Tadinya aku tidak mau, tapi aku menurut saja. Mungkin jika aku keluar dari ruangan ini aku bisa kabur dari tempat ini.

Dia membawaku entah di mana tempatnya, tapi aku mendengar suara beberapa orang disini. Lalu dia membukakan penutup mataku dan....

“SURPRIZEEEEEE!!!!!”

*flashback*

Greyson Pov~

“a apakah kau anak dari Scott dan Lisa? Scott Chance? Lisa Chance?.” kata Uncle

“iyaa, uncle. Aku greyson. Greyson Chance.”

“Ya Tuhan greyson!! Kenapa kau tidak bilang dari awal.”

“hehe, aku takut uncle jika Andrea marah.”

*SKIP*

“jadi paman benar akan pindah?”

“iyaaa, tapi aku meminta tolong kepadamu, supaya menjaga Andrea selama uncle berada di London.”

“jadi???.” kataku bingung

“jadi hanya uncle yang akan ke London dan Andrea tetap disini, uncle tau dia tidak ingin pergi dari sini. Jadi kamu maukan menjaga Andrea?”

“terimakasih uncle,” aku memeluk uncle sekilas. “iya uncle, aku berjanji akan menjaga Andrea” kataku mantap.

“good boy! Tapi aku akan sedikit mengerjai Andrea, bagaimana??”

Dan kejahilan Uncle dan aku kembali muncul. Dulu saat aku masih kecil aku dekat sekali dengan uncle dan kami adalah orang paling jahil bahkan saat makan malam keluargaku dengan keluarga Andrea.

“boleh, jadi??”

“jadi gini, besok saat paman akan pergi kebandara bla bla bla blaaa............”

“oke uncle.” lalu kami berjabat tangan sebagai tanda deal xD

“Aku pulang yah!” suara Andrea saat masuk ke dalam rumah.

“uncle aku harus pulang dulu.” kataku mengedipkan sebelah mataku. Aku berjalan dingin dengan melihat kearah andrea tanpa berbicara sama sekali dan aku segera pulang dan menyiapkan segala keperluan.

Hari ini adalah hari keberangkatan Ayah Andrea ke London.

*dddrrtttddrrtt*

Pesan dari uncle

“grey, sudah siap? Kami akan segera ke bandara sekarang.”

“oke uncle. On my way”