6. Pernyataan Kedua

1.2K 96 16
                                    

Dengerin lagunya, menurut aku ini enak banget hampir mirip suara doi. Apalagi yang covernya falah.

Selamat membaca

****

"katanya, langit tidak pernah sekalipun meninggalkan bumi. Lantasmengapa kamu pergi meninggalkanku?"


-Game Over-

Jika langit itu tidak akan pernah meninggalkan bumi, lantas mengapa kamu pergi meninggalkanku?

Azril kembali menggerakkan penanya di atas kertas yang sudah lama tersimpan dalam laci miliknya. Ia tersenyum getir ketika membaca setiap kata yang tertera dalam satu lembar kertas tersebut.

Perlahan lirikan matanya turun, mengamati foto berukuran sedang yang ia tempelkan dalam bingkai kaca berwarna putih polos. Azril kembali menghela napas sebelum membaca tulisan itu kembali.

****

Untuk: Azril.

Ana kangen Azril.

Ana kangen digitarin Azril lagi, Ana kangen ketawa bareng Azril. Ana kangen semua hal yang pernah kita alamin berdua.

Apa kita masih bisa ngelakuin hal yang sama di lain waktu? Kayaknya bakal sulit deh buat kembali mengulang kejadian yang sama.

Karena waktu hanya bisa memberi kita satu kesempatan untuk menuai kenangan manis bersama. Waktu akan terus berjalan tanpa mau mendengar kata berhenti. Walau serapuh apapun kita memohon, waktu tidak akan pernah bisa mengembalikan kita pada titik termanis itu.

Ana ... Sayang Azril. Sayang banget.

Kalau Tuhan mau memberikan kesempatan kedua buat Ana. Ana pasti tetap akan pilih Azril.

Kamu harus percaya itu, Zril

Azril udah ketemu kembaran Ana kan?

Ana sengaja suruh Arin temui Azril, biar nanti kalau Ana pergi, Azril nggak akan kesepian lagi.

Sejujurnya, Ana nggak rela.

Tapi menurut Ana, ini yang terbaik buat kita.

Arin sama Ana emang nggak mirip, tapi kepribadian kami hampir sama. Sejak usia Ana lima tahun, kami terpaksa harus berjauhan. Ayah sama Bunda bercerai. Arin ikut Ayah, sedangkan Ana ikut Bunda.

Maaf ya, aku baru cerita kalau selama ini aku punya kembaran.

Azril, Ana pengen peluk Azril. Di sini ngebosenin. Tiap hari, Ana harus minum obat, biar keadaan Ana tetap stabil.

Curhat deh jadinya, hehe.

Zril, selamat hari jadi yang ke dua tahun ya.

Dan,

Ana mau, di tahun kedua kita bareng ini, kita akhiri semuanya sampai di sini.

Ana bilang gini, bukan karena Ana nggak sayang lagi sama Azril. Hanya saja, Ana nggak mau ngebuat Azril kerepotan terus.

Kadang takdir itu kejam, dia bisa dengan cepat mempertemukan dua hati menjadi satu, namun dia juga yang dengan gampangnya membuat hati itu retak tak tersisa ....

Game Over (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang