Jangan dulu pergi, masih banyak cerita indah yang harus kita tulis untuk selanjutnya menemukan akhir yang menyenangkan.
*************
Suara hentakan musik sudah mengalun indah memenuhi seisi ruangan tempat di laksanakannya acara pentas seni.
Lila yang saat ini menjadi panitia penyelenggara tengah berbincang dengan Alan di belakang panggung. Mereka berdua tampak asik.
Sebelumnya, Lila berpikir untuk apa menghindari Alan. Karena cowok itu tidak salah. Semua masalah tercipta karena kesalah pahaman antara dirinya dan Cellia. Jadi Alan tidak sepatutnya ia hindari lagi.
Bukankah, permasalahan hatinya dengan Alan juga sudah diselesaikan dengan baik. Dan sekarang, sudah tidak ada alasan apapun untuk kembali berbicara seperti sebelumnya lagi.
"Alhamdulillah ya kak, acaranya berjalan lancar." Lila tersenyum. Cewek itu mengetuk-ngetukan sepatunya pada lantai mengikuti irama yang tengah diputar. "Habis ini tinggal penampilan band dan acoustic kan?"
Alan tersenyum sembari mengangguk. "Iya, tinggal hiburan aja." Tangan Alan terulur mengacak rambut Lila yang terurai. "Makasih ya, udah bekerja keras buat acara Pensi ini."
Lila hanya mengangguk pelan. Kemudian langkahnya menjauh meninggalkan Alan yang saat itu kembali sibuk memantau acara.
Aula cukup ramai, siswa dan siswi dari kelas sepuluh sampai dua belas sudah banyak memenuhi kursi yang kosong, belum lagi yang berdiri sambil menatap tidak sabar pada panggung yang saat ini masih di setting untuk acara hiburan.
Lila berdiri tak jauh dari panggung. Ikut bergabung dengan panitia keamanan.
"Aman ya semuanya?" tanya Lila kepada salah satu temannya. Namanya Ilham.
"Aman dong."
Lila hanya mengangguk sambil menatap lurus.
"Eh, maaf nih sebelumnya. Lo sama Azril udah putus ya?" sebetulnya, Ilham juga merasa tidak enak menanyakan tentang hubungan Lila, namun apadaya, ia sangat penasaran mengenai gosip yang beredar belum lama ini.
"Memang kenapa?" Lila balas bertanya. Wajah cewek itu datar.
Ilham merasa benar-benar tidak enak. Secara, diakan cowok. Kenapa doyan banget ikut campur urusan orang lain. "Gue nanya aja sih, La. Hehee."
Mati gue, kenapa juga mulut gue senakal ini sih?! Ilham bergumam dalam hati sambil melirik ekspresi wajah Lila yang sangat sulit ia artikan.
"Halooo!!! Apa di sini cuma gue aja nih yang semangat dan gak sabar sama acara kita selanjutnya??" Yuki, pembawa acara yang kebetulan memang sangat asik itu kini tengah berdiri di atas panggung dengan semangat yang begitu terlihat dari ujung manapun. Cowok dengan lesung pipi itu tersenyum lebar melihat teriakan heboh dari semua penonton yang ada.
"Oke, berhubung gue orangnya malas berbasa-basi, langsung aja kita sambut penampilan pertama dari band Cakrawala."
Tepat saat Yuki melangkah pergi, band yang dimaksud mulai menaiki pangung dan segera menampilkan kebolehannya.
Penonton mulai bersorak-sorak saat vokalis band Cakrawala melengkingkan suara khasnya. Tak sedikit anak cowok yang berdiri membentuk lingkaran lalu mereka berjingkrak dengan asik.
Sekarang saatnya tim keamanan memantau dan memastikan agar acara tetap kondusif. Untuk itu semua tim langsung bergerak mendekat ke arah penonton yang sedang asik berjoget tanpa malu. Maklum saja, setiap kali acara hiburan berlangsung para Guru dan Staf selalu saja memilih meninggalkan acara. Mungkin menurut mereka terlalu membosankan. Namun, hal ini justru sering dimanfaatkan oleh murid yang menonton, karena tidak ada Guru mereka jadi semakin bebas untuk berteriak dengan kencang.
![](https://img.wattpad.com/cover/107650108-288-k989279.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over (Completed)
Novela Juvenil"Semua orang selalu punya luka. Hanya saja cara mereka berbeda dalam menyembunyikannya." •••• Azril Laksha Arkan adalah cowok dengan kelakuan minus yang membuat Lila selalu kesal jika berada di dekatnya. Cowok yang selalu melanggar aturan itu punya...