1

5.9K 284 18
                                    

Terlihat seorang remaja yang terus menatap keluar balkon rumahnya, lebih tepatnya kelangit malam yang menampakkan ribuan bintang yang bersinar kala itu.
Remaja itu menatap sendu kesalah satu bintang yang paling terang warnanya.

Appa, apa kau baik disana? Kehidupan kami disini baik-baik saja. Appa jangan khawatir. Minhyuk Hyung sudah menjadi dokter seperti impian appa. Dan sekarang ekonomi keluarga sudah membaik dari sebelumnya, appa.

"Jaeyie, apa yang kau lakukan disini?" suara baritone seseorang yang lebih tua darinya terdengar lembut.

"Ah, hyung"

Orang yang dipanggil hyung atau Minhyuk pun segera ikut duduk disamping adiknya.

"Cha, beritahu aku apa yang kau fikirkan" ujar hyung-nya itu.

"Ehm, aku rindu appa, hyung"

Minhyuk terdiam sesaat.

"Sudah setahun appa meninggal. Kenapa appa meninggalkan kita hyung? Apa karena Jaeyie yang nakal? Jadi Tuhan menghukum Jaeyie dengan mengambil appa. Apakah itu benar?"

"Ani. Jaeyie. Jangan berbicara seperti itu. Hyung tidak suka" tegur Minhyuk dengan nada kesal.

"Ah, mian hyung" Sungjae menundukkan kepalanya.

PUK

"Gwenchanha, saeng. Appa cepat diambil karena Tuhan sayang padanya. Ini tidak ada hubungannya denganmu. Jadi jangan menyalahkan dirimu. Arra?" hibur Minhyuk.

Sungjae mengangkat kepalanya. Menatap dalam manik mata hyungnya. Mencari kebohongan didalamnya.

"Hn. Nde hyung. Mian"

"Ah, gwenchanha. Cha, masuklah. Cepatlah tidur. Besok kau masuk sekolah di sekolah barumu. Jangan sampai kau terlambat dan membuat masalah disekolah barumu. Ok?" ujar Minhyuk sembari mengelus puncak kepala adiknya.

"Nde. Hyung, jaljala yo" pamit Sungjae lalu bangkit dari posisinya.

"Hm, tidurlah yang nyenyak"

Setelah Sungjae masuk ke kamarnya, Minhyuk terdiam lalu menatap langit.
Appa, Hyukie telah menjadi dokter spesialis yang seperti appa harapkan. Jangan khawatir, Hyukie akan menyembuhkan Jaeyie.

Minhyuk menghela nafas lalu masuk kedalam karena malam semakin larut.

TBC

Really? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang