25

1.2K 120 35
                                    

Sungjae mengelus perutnya yang terasa nyeri.

Eungh, aku lapar sekali. Apa perlu aku memasak? Tapi, mereka akan memarahiku.

Sungjae melirik celengan miliknya yang berada di atas nakas dekat tempat tidurnya.

Apa perlu?

Ia mengambil celengan itu. Disusunnya lalu dihitung tiap lembarannya.

"Hhh, cukup untuk seminggu kedepan"

Ia mengambil beberapa lembar uang 1000 won kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar pribadinya.

"YOOK SUNGJAE!!! DIMANA KAU LETAKKAN TAPE RECORDER KU??!! " suara teriakan menginstrupsi langkahnya.

"Nde, hyung. Aku meletakkannya di laci nakas di kamarmu" balas Sungjae.

"KAU SAJA YANG CARI!! KEMARILAH!!! "

Sungjae menghela nafas lelah, kemudian berjalan pelan kekamar salah satu hyungnya.

"Apa hyung belum mendapatkannya? " tanya Sungjae.

"Cih, kau saja yang mencarinya!! " ketus namja dihadapannya.

"Nde, Ilhoon hyung"

Sungjae dengan cekatan mencari benda yang dicari oleh Ilhoon. Dan sialnya-

Praaanng!!

-ia tak sengaja menyenggol sebuah guci mahal yang berada di samping nakas milik Ilhoon.

Ilhoon yang masih berada disana membulatkan matanya tak percaya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali, berharap semua yang ia lihat adalah hayalannya saja. Bahkan ia mencubit dirinya sendiri, tapi nyatanya itu masih sama saja.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA GUCI MAHAL KESAYANGANKU, HUH???!!!" bentak Ilhoon.

"Ada apa ini, Hoon-ah? " tanya Sora yang baru saja tiba.

Ilhoon mendekati Sora kemudian menatap marah Sungjae yang tengah menunduk.

"Eomma~~, dia merusak guci kesayangan ku~~" ujar Ilhoon dengan nada manja sembari menatap miris pecahan guci yang berserakan di lantai. Sora menatap emosi Sungjae.

Sreek

"Akh, apha"

Sora menarik rambut Sungjae sangat kuat, membuat si empunya mendongakkan kepalanya.

"Yak! Kenapa kau ceroboh sekali, huh?! Apa kau dendam pada Ilhoon sampai-sampai kau merusak barang kesukaannya?! " bentak Sora.

"Eommahh, hyunghh, mianhh... " ujar Sungjae terbata-bata karena menahan nyeri akibat jambakan dari eommanya.

"Cih, malam ini kau akan eomma hukum! Ikut eomma! "

Sora menyeret Sungjae keluar. Masih dengan posisi menarik rambut Sungjae. Bahkan tak peduli dengan pecahan beling yang ada dilantai bisa saja melukai langkah keduanya.

"Eommahh, geumannh, aphahh... " pinta Sungjae.

"Tidak! Berhentilah membantah! Jangan melawan! " bentak Sora lagi.

Sungjae hanya pasrah dengan semua perlakuan eommanya.

Ceklek

Bruk

"Uhuk uhuk"

"Malam ini, kau tidur disini!! Jangan harap ada negoisasi untuk hal ini!! " ujar Sora dengan nada yang sangat tajam.

"Eommahh, jebalhh, aku tak bisahh, disinihh... " pinta Sungjae dengan nafas tersengal-sengal.

"Masa bodoh dengan keadaanmu!! Kalau kau mati sekarang bukankah Bagus? Kau bisa langsung bertemu appamu, ya kan??" ujar Sora yang sangat menusuk kehati. Tak sadarkah ia kalau ia barusaja menggores sebuah luka dihati putranya? Ibu macam apa dia?

Really? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang