21

1.2K 111 44
                                    

Cliiittt

Braaakkk

"Hyung... "














"Jaeyie, neo gwenchanha? " tanya Minhyuk cemas.

Sungjae hanya menatap hyungnya sendu.

"Hyung... "

"Kau tak terluka, kan? " tanya Minhyuk sembari memerhatikan setiap inci tubuh adiknya.

"...."

"Kajja, kita ke RS sekarang. Kuharap kau tak menolak lagi" ajak Minhyuk lalu menarik adiknya.

***

Ceklek

"Masuklah, Jaeyie" titah Minhyuk.

Sungjae hanya bisa pasrah dan masuk ke dalam mobil.

Tak selang lama, Minhyuk pun duduk di kursi kemudi.

"Cha, pasang sabuk pengamanmu" Minhyuk memasangkan sabuk pengaman adiknya kemudian dirinya sendiri.

"Kita berangkat, nde? "

"Hyung... "

"Nde, waeyo? "

"Sebaiknya kita tidak pergi sekarang. Perasaan ku tidak enak, hyung"

"Hey, itu hanya perasaanmu saja. Abaikan saja. Berharap lah kalau perjalanan kita akan baik-baik saja" hibur Minhyuk.

"...."

"Kita berangkat, nde? "

Minhyuk menyalakan mesin mobil, kemudian mengarahkannya menuju ke RS.

***

Sungjae terlihat gelisah dalam duduknya. Sesekali ia menatap cemas keluar jendela atau kearah hyungnya yang sedang menyetir.

Perasaan nya sangat tidak enak kali ini. Ia merasa ada sesuatu yang akan menimpa mereka.

"Hyung, jebal. Kita pulang saja dulu. Perasaanku tidak enak " bujuk Sungjae dengan nada gusar.

"Aniya, Jaeyie. Keputusan hyung sudah bulat. Kau tetap dioperasi hari ini" tegas Minhyuk.

Sungjae hanya menghela nafas kemudian tetap menatap keluar jendela mobil, mewaspadai sesuatu.

Tuk Tuk

"Hyung, RSnya sudah lewat. Kenapa belum berhenti juga? " tanya Sungjae.

Minhyuk tak menjawab, hanya fokus ke rem nya yang tidak berfungsi normal.













"Remnya Blonk, Jaeyie " ujar Minhyuk panik.

"Jeongmal,hyung? Eo-eothokkaji, hyung? " tanya Sungjae mulai panik.

Minhyuk fokus ke remnya. Menginjak nya keras berharap kalau mobil yang mereka tumpangi berhenti.

TIN TIN TIN

"HYUNG!!! ADA MOBIL DIDEPAN!!! "











CLIITT !!!

Really? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang