Part 3

34K 3.1K 121
                                    

Hyein pov

Jika ditanya tentang Baekhyun, bohong jika aku mengatakan tidak mengetahui apapun. Aku tahu Baekhyun dengan segala kebohongannya. Ya, aku tahu kemana perginya lelaki itu selarut ini. Aku memang egois disini, berpura-pura bodoh hanya untuk menahan Baekhyun tetap bersamaku.

Baekhyun menang terlihat manis di depanku tapi aku tau perasaannya padaku sudah tidak seutuh dulu, dia membutuhkanku dan aku merasa itu menjadi alasan yang cukup untuk menahannya bersamaku walaupun dia tidak seutuhnya milikku.

Aku sudah mengenalnya sangat lama, bahkan lebih lama dari pada member EXO mengenalnya. Akan sangat mudah bagiku mengetahui kebohongannya, bukannya aku cenayang atau apa tapi Baekhyun akan sangat gelisah jika berbohong. Dan tentang gadis disana, aku melihatnya sendiri saat menemani Kyungsoo berbelanja kebutuhan di dorm. Sebuah ketidak sengajaan yang sangat menyedihkan terlebih saat aku melihat tatapan iba Kyungsoo yang ditujukan padaku, sebegitu menyedihkannya aku saat memintanya merahasiakan ini.

Aku tidak sekuat itu untuk kehilangan Baekhyun, cinta memang membutakanku. Mata dan telingaku seolah tertutup meskipun melihat kebersamaan mereka dan kata-kata romantis yang dulu hanya Baekhyun tujukan padaku kini juga ia tujukan pada perempuan lain.

Kekecewaanku pada Baekhyun bertambah setelah apa yang terjadi 6 tahun lalu saat kami masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, Baekhyun menjadikanku kekasihnya karena ToD lucu menang karena aku menerimanya dengan mudah. Harusnya saat itu aku berpikir bahwa lelaki sepopuler Baekhyun tidak mungkin menyukai perempuan sepertiku.

Sakit sekali saat mengetahui kebenarannya setelah hampir 3 bulan kami menjalin hubungan, Baekhyun saat awal pacaran sangat cuek seolah tidak menganggap keberadaanku tapi setelah hampir 3 bulan dia menjadi lelaki yang manis dan terlihat mencintaiku. Aku mendengar pembicaraan teman sekelas kami yang mengatakan bahwa Baekhyun menjadikanku pacarnya karena dare. Aku meminta penjelasan Baekhyun dan lelaki itu tidak dapat menjawab, ia malah memohon padaku dan mengatakan bahwa saat itu dia sudah benar-benar mencintaiku.

Jika kalian berpikir aku langsung luluh, itu sama sekali salah. Aku menang tidak memutuskannya dan membiarkan sampai masa darenya selesai, tentu karena aku tidak akan setega itu pada lelaki yang aku cintai. Tapi selama itu pula aku mengabaikan semua pesan singkat dan telfonnya, aku memberikannya status untuk darenya tapi aku menganggap hubungan kami selesai.

Sampai hari setelah darenya berakhir, aku menganggap Baekhyun angin lalu walaupun ia selalu berusaha meyakinkanku untuk kembali. Aku hanya terlalu takut dia menjadikanku bahan untuk permainannya yang lain. Semakin lama Baekhyun yang ceria menjadi pemurung, teman-temannya memohon padaku untuk menerimanya lagi. Melihat betapa kacaunya dia setelah kami berpisah membuatku yakin dia benar-benar mencintaiku dan sekarang tidak terasa kebersamaan kami sudah berjalan selama 6 tahun.

Aku tidak ragu memberikan segalanya pada Baekhyun, semua termasuk mahkotaku. Impianku menjadi seorang desainer juga aku kubur hanya karena ia memohon padaku untuk ikut bersamanya ke Seoul hanya karena tidak ingin jauh dariku. Setelah ini, entah jalan mana yang akan aku pilih. Bertahan disini atau mengejar impianku yang tertunda.

Jujur, aku ragu ini akan berjalan lebih lama lagi. Baekhyun jenuh dengan hubungan kami tapi berusaha menutupinya, mungkin sudah saatnya kami berpisah.

Aku melirik jam di atas nakas menunjukkan pukul 2 pagi, Baekhyun baru kembali yang aku ketahui setelah mendengar suara pintu apartemen. Aku memejamkan mata ingin berpura-pura tidur, padahal sedari tadi mataku enggan terpejam memikirkan semua yang telah kami lalui bahkan memikirkan akhir dari kisah Beauty and the Beast antara Baekhyun dan aku.

Baekhyun memelukku dari belakang, aku mencium bau alkohol yang menyengat darinya. Sepertinya dia mabuk, dia mulai melumat leherku dan menghisapnya kuat. Aku menggigit bibir bawahku menahan desahan laknat yang memberontak dari tenggorokanku, lelaki ini hanya akan semakin terangsang jika mendengarnya. Aku tidak mau bercinta saat ia sedang mabuk itu hanya membuatku terlihat seperti jalang pemuas nafsu.

My EX [BBH] [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang