Part 6

32.5K 3.2K 323
                                    

Author pov

Baekhyun melepaskan pagutannya saat mendengar benda terjatuh dengan keras, sial pasti ada yang melihatnya dengan Taeyeon. Ia matanya menelusuri basement yang mulai sepi mencari siapa yang melihat mereka.

Tubuhnya seketika membeku, jantungnya berdebar kencang. Apa yang paling ditakutkan Baekhyun selama ini terjadi, Hyein melihatnya.

"Maaf, aku tidak bermaksud."

Kakinya terasa kaku, suaranya tertahan di tenggorokan. Baekhyun sangat ingin berlari ke arah Hyein dan memeluk gadis itu, memohon agar dimaafkan tapi kakinya sangat lemas sekarang. Hyein mulai melajukan mobilnya, saat itu pula Baekhyun menyadari ia akan kehilangan gadisnya.

Ia berlari kencang melupakan gadis lain yang menatapnya bingung, Hyein berkali lipat lebih penting bagi Baekhyun. Berkali-kali ia meneriakkan nama Hyein tapi gadis itu tidak menghentikan laju kendaraannya, Baekhyun tau itu sia-sia tapi otaknya tidak bekerja.

Lelaki itu berlari menuju mobilnya berharap masih dapat mengejar Hyein, ia menekan kuat pedal gas membelah jalanan yang sudah sepi. Dia terlambat, ia tidak berhasil mengejar Hyein. Hanya satu tempat yang terlintas dalam benaknya, ia memutar arah melajukan mobilnya menuju apartemen sederhana di pinggiran kota berharap gadisnya ada disana.

Harapannya pupus, Hyein tidak ada dimanapun dalam apartemennya. Apartemennya masih rapi sangat ketara pemiliknya belum menginjakkan kaki di dalam sana seharian ini. Berkali-kali ia menelpon nomor yang sama dan mengirimi pesan singkat tapi tidak ada respon bahkan terakhir nomornya tidak lagi aktif.

Baekhyun menjambak rambutnya frustasi, rasa khawatir, bersalah dan takut menjalari seluruh sistem tubuhnya. Khawatir akan keadaan gadisnya di luar sana, bersalah karena menyakiti gadis yang dicintainya, dan takut ditinggalkan oleh orang yang telah menemaninya selama bertahun-tahun.

Air matanya melesak keluar, isakan kecil terdengar dari bibir lelaki itu mengingat betapa bodohnya dia menyakiti gadis terbaik setelah ibunya. Bayangan Hyein akan meninggalkannya terus berputar dalam pikirannya membuat air matanya kian deras.

Gadis itu sudah menyerahkan semuanya pada Baekhyun, dia tau dia terlalu egois dengan mengambil segala yang gadis itu punya tapi Baekhyun pikir hanya itu satu-satunya cara agar Hyein tidak pernah meninggalkannya.

Baekhyun lupa ia memiliki Hyein dan terbuai dalam pesona perempuan lain, melupakan kemungkinan bahwa Hyein bisa saja meninggalkannya. Gadis itu menghilang, tidak ada di manapun tempat yang Baekhyun ketahui.

Lelaki itu membaringkan tubuhnya diatas sofa, lengannya bergerak menutup matanya. Jika ia ingat lagi, hubungannya dengan Hyein selalu berjalan sesuai keinginannya. Tidak sekalipun Baekhyun memikirkan perasaan gadis itu, selama ini yang Baekhyun tahu hanya kebahagiaannya saja. Ia terus saja mengikuti keegoisannya untuk mendominasi Hyein. Tanpa ia sadari buliran bening membasahi wajahnya. Ia menangis membenci dirinya sendiri.

***

Sudah 2 hari Hyein menghilang, Baekhyun selalu pulang ke apartemen Hyein memastikan keberadaan gadis itu tapi hasilnya nihil. Lingkar hitam di bawah matanya semakin mempertegas Baekhyun tidak bisa tidur memikirkan gadis itu.

Dengan cepat ia membuka notifikasi pesan yang masuk, berharap itu dari gadis yang ditunggunya.

Mine💞
Temui aku di caffe biasa.

Baekhyun mengambil jaketnya yang tergeletak di atas sofa, sedikit berlari menuju mobilnya yang diparkir di basement. Sepanjang perjalanan pikirannya tidak bisa tenang, ia merindukan gadisnya tapi ia gelisah memikirkan apa yang ingin Hyein bicarakan.

My EX [BBH] [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang