Baekhyun menuntut penjelasan tentang hubunganku dan Brian, aku menolak memberi tahu karena aku rasa itu sudah melewati batas. Dia bukan lelakiku yang berhak tahu atas apa saja yang aku lakukan dan siapa saja yang dekat denganku. Aku beralasan sudah terlalu larut harusnya dia kembali ke dorm atau apartemen tapi dia ingin menginap yang tentu saja aku tidakkan.
Setelah perdebatan panjang antara aku dan Baekhyun yang pada akhirnya akan tetap dimenangkan olehnya, Baekhyun menginap di apartemenku. Di sini hanya ada satu kamar yang sudah pasti aku akan seranjang dengannya. Lelaki ini sangat menguji ku.
Aku menatapnya yang sedang memainkan ponsel seperti membalas pesan kamudian merebahkan badan di sampingnya. Menyadari keberadaanku Baekhyun langsung menaruh asal ponselnya di atas nakas, memiringkan badan menghadapku.
"Ceritakan padaku." tuntutnya.
"Apa yang harus kuceritakan?" balasku menatapnya.
"Kau dan... Barian."
Netra kami bertemu beberapa saat, aku memikirkan kata yang tepat untuk disampaikan pada lelaki keras kepala yang sayangnya tampan ini. Aku mendesah pelan.
"Ya, kami lebih dekat dan sering bersama belakangan ini."
"Lalu?"
"Apalagi? Hanya itu." balasku malas.
Baekhyun memejam, menghirup udara dengan tarikan panjang kembali menatapku kemudian. "Apa kau mulai menyukainya?" tanya Baekhyun lirih.
Tatapan sendunya membuatku tenggelam dalam kekacauan perasaanku yang semakin campur aduk, aku merasa bersalah tanpa alasan. Dia memperlihatkan bahwa dia terluka padaku hingga pikiranku semakin ditimpuki beragam pertanyaan dan kebingungan.
"Mungkin aku mencoba membuka hati untuknya." kataku jujur.
Kuharap apa yang ku katakan barusan tidak memperkeruh keadaanku dan Baekhyun. Bukankah tidak ada salahnya jika aku mecoba membuka hati pada lelaki lain? Kami sudah berpisah, dia memiliki Taeyeon dan aku sebaiknya juga memilih jalan sendiri yang mungkin membahagiakanku nantinya.
Brian lelaki yang baik, dan dia sungguh-sungguh ingin bersamaku. Dia sudah menyatakan perasaannya seminggu yang lalu, aku tidak menolak tapi juga tidak menerima. Aku takut menyakitinya jika kami berpacaran saat hatiku masih terkunci pada satu orang yang bukan dia. Bria mengatakan akan menungguku dan membantuku melupakan lelaki yang kucintai.
Ya, aku menceritakan kehidupan asmaraku terang-terangan meskipun tidak seutuhnya. Aku tidak menyebutkan lelaki itu Baekhyun. Hanya sedikit terbuka agar dia mengerti keadaanku.
"Kau bahagia dengannya?" tanya Baekhyun lagi.
Aku tidak tau jawaban pertanyaan yang satu ini hingga aku hanya bungkam menikmati tatapannya padaku. Tubuhku melemas saat Baekhyun tiba-tiba mengecup keningku dalam dan lama. "Semoga kau bahagia dengan pilihanmu." Ia memunggungiku setelahnya, tidak ada yang membuka suara hingga akhirnya kami sama-sama terlelap. Kami? Entahlah, aku tidak tahu dengan Baekhyun.
***
Sejak malam itu aku merasa Baekhyun sedikit memberi ruang antara kami, itu membuatku sedih. Aku merindukannya yang membuat keributan di apartemenku. Rasanya hampa sekali tanpa keberadaannya di sekitarku.
Kemarin aku melihatnya bersama kekasihnya di ruang rapat tanpa disengaja, keduanya melempar senyum tipis padaku yang aku balas setulus yang aku bisa. Batinku masih saja menolak kenyataan Baekhyun bukan milikku lagi, aku tersiksa sendiri sibuatnya.
"Noona!" Aku kaget mendengar Sehun meneriakiku.
"Ah, ya kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My EX [BBH] [SUDAH TERBIT]
FanfictionChoi Hyein, gadis gemuk yang menjadi mantan kekasih seorang idol ternama, Byun Baekhyun. "Hye maafkan aku, ayo kita putus." "Dia memang lebih sempurna daripada aku, selamat Baek." 10 Desember 2017 - 17 Juni 2018 Highest rank #1 Taeyeon #2 fiksipengg...