Part 4

31.4K 3.3K 150
                                    

Aku duduk di ruang ganti EXO yang telah disediakan oleh para staff stasiun tv bersama rekan kerjaku yang lain. EXO sudah bersiap di belakang panggung untuk pre recordingnya, kami memilih istirahat sebentar sebelum kembali ke belakang panggung untuk mengecek dandanan para member.

"Hye, apa kau sudah dengar gosip terbaru?" Tanya Sena dengan semangatnya, seperti biasa dia memang ratu gosip.

"Gosip apa?"

"Kau tidak tau? Ini berhubungan dengan member EXO!"

Aku mengernyit bingung lalu menggeleng.

"Kau serius tidak tau? Padahal aku rasa seluruh staff SM sudah tau." ucap Gyurin.

"Wah kau benar-benar ketinggalan berita!" Kali ini Hana menimpali.

"Apa sih? Cepat katakan, aku penasaran!" Tanyaku tidak sabaran.

"Baekhyun berkencan dengan Kim Taeyeon!" Jelas Sena.

Deg

Duniaku serasa runtuh, kakiku melemas. Aku tidak menanggapi dan memilih diam.

"Kau pasti sangat kaget sampai tidak bisa berkata-kata kan?" Hana terkekeh kecil.

Aku hanya terkekeh menutupi perasaanku, sakit rasanya sangat sakit saat kekasihmu berkencan dengan orang lain dan ia tidak segan membiarkan orang lain mengetahuinya tapi menyembunyikanmu hingga tidak ada satupun yang mengetahui hubungan kalian.

"Kurasa mereka cocok, Taeyeon eonni cantik dan Baekhyun tampan, mereka sama-sama imut dan berbakat." Timpal Gyurin.

"Ya sangat serasi." Ucap Sena antusias.

"Kenapa diam saja Hye?" Tanya Gyurin.

Aku tersadar dari lamunanku, "Hah? Apa?"

"Ah ya, mereka cocok." Ucapku sambil terkekeh. Aku menarik nafas panjang lalu bangkit hingga semua menatapku bingung.

"Kenapa menatapku?" Tanyaku bingung.

"Kau kenapa Hye? Ada masalah?" Tanya Sena.

Aku terkekeh kecil, "Aku hanya ingin buang air, kalian mau ikut?" Ucapku.

"Astaga aku pikir kami salah bicara atau kau menyukai Baekhyun makanya melamun." Ucap Hana.

Aku memutar mataku malas, "Aku sedang sakit perut, makanya diam." semua terkekeh mendengar ucapanku. Aku segera keluar ruangan menuju toilet, tidak aku tidak inggin buang air atau apapun aku hanya butuh sendiri.

Berkali-kali aku membasuh wajah berharap dinginnya air dapat mendinginkan pikiranku juga, aku menatap pantulan diriku di cermin. Jika dibandingkan dengan Kim Taeyeon, aku memang bukan apa-apa. Dia cantik, sangat cantik dan akan sangat serasi jika disandingkan dengan Baekhyun. Aku tau itu, tapi kenapa rasanya sakit sekali mendengar itu dari orang lain. Bukankah aku sudah memikirkan ini sebulan belakangan?

Ponselku bergetar, Hana mengirimi pesan untuk segera ke belakang panggung. Aku memejamkankan mata menghirup oksigen sebanyak-banyaknya mengisi paru-paruku karena sebentar lagi aku akan semakin sulit bernapas.

Dengan langkah berat aku berjalan menuju belakang panggung, dapat aku lihat para member menatapku saat aku menghampiri mereka. Aku tersenyum dan mereka balas lalu kembali terfokus dengan kegiatan masing-masing, aku berjalan ke arah Kyungsoo yang menatapku lekat aku penata riasnya hari ini.

Aku memulai pekerjaanku, mengelap peluhnya lalu membenarkan bedaknya yang mulai luntur. Kyungsoo tak berhenti menatapku, aku tau kenapa tapi aku berusaha mengabaikannya. Saat bekerja maka aku harus profesional.

"Kau baik-baik saja?" Suaranya terdengar cemas.

Pergerakanku terhenti namun dengan cepat aku kembali menguasai diriku, aku terkekeh kecil. "Memangnya aku kenapa? Oh, apa mereka memberitahumu kalau aku sedang sakit perut?"

"Jangan bohong Hyein." Tekan Kyungsoo.

Aku terdiam lalu tersenyum tipis, "Tidak, aku tidak baik." Bisikku.

"Aku masih bisa menahannya, tenang saja hehe..."

Kyungsoo mendengus, "Tapi Hye-"

"Nanti, kita bahas ini nanti ya? Sekarang fokus, sebentar lagi giliran kalian."

"Baiklah, kau berhutang cerita padaku."

Aku mengangguk yakin lalu tersenyum, diantara member lain Kyungsoo memang paling dekat denganku tak jarang kami berbagi cerita pribadi masing-masing. Kyungsoo sangat berbeda dengan Baekhyun, meskipun lebih muda Kyungsoo memiliki pemikiran yang sangat dewasa. Itu salah satu yang membuatku nyaman berbagi dengannya. Ia tau semuanya, tapi tetap menutup rapat mulutnya pada siapapun.

Setelah membenarkan riasannya aku merapikan rambutnya. Baekhyun memperhatikanku, aku tau karena dia berdiri tak jauh di depanku dan Kyungsoo bersama Gyurin yang sedang membenarkan eyelinernya. Aku mengabaikannya dan menfokuskan diri pada pekerjaanku, aku masih harus memeriksa dandanan Suho oppa.

Semua member naik ke atas panggung setelahnya dan Baekhyun naik terakhir, dia menatapku lama sebelum naik tapi aku seolah menganggapnya tidak ada. Kami sangat jarang berinteraksi dihadapan semua orang, bertingkah seolah kami adalah dua orang asing, menyembunyikan hubungan yang sudah ada sejak lama. Aku hanya menuruti keinginan Baekhyun, jika dia meminta seperti itu maka akan aku lakukan.

***

Kyungsoo mengirimiku pesan bahwa ia menungguku di atap gedung SM, tempat yang biasa kami bertemu. Aku membuka pintu atap dan menemukan Kyungsoo yang sedang duduk di bangku panjang sedang bersenandung melantunkan lagu ballad yang terdengar sangat indah  dengan suaranya.

Ia menoleh saat aku mendudukkan diri di sampingnya lalu tersenyum lebar, Kyungsoo menyodorkan gelas kertas kepadaku.

"Coklat panas." Ucapnya sembari tersenyum menampakkan bibir hatinya.

"Gomawo." Aku meminumnya sedit lalu mengembalikan perhatianku pada Kyungsoo.

"Kau sudah dengar gosipnya?" Tanya Kyungsoo to the point. Aku terkekeh kecil.

"Apa itu gosip Kyung?"

Kyungsoo menatapku sendu lalu kembali menatap langit malam, "Hye, sampai kapan kau akan diam?"

"Sampai dia yang mengakhirinya duluan." Aku membuang nafas berat, "Aku sudah memutuskan untuk melepaskannya Kyung, tapi tidak akan mengakhirinya duluan."

"Lalu apa rencanamu setelah itu?"

"Entahlah, mungkin aku akan tetap bekerja disini dan menjalaninya seperti biasa. Aku tidak akan menghindar."

"Jangan menyakiti dirimu sendiri Hye, kau sudah cukup terluka selama ini."

Aku tersenyum lebar, lelaki ini selalu terlihat cuek di luar tapi memiliki hati yang hangat di dalamnya. "Aku tidak akan menyakiti diriku, ya jujur saja aku cukup terluka jika melihatnya terbuka di depan semua orang tentang hubungannya dengan Taeyeon eonni tapi menutupi hubungan kami rapat-rapat. Tapi ya sudahlah biarkan saja." Aku terkekeh lagi menutupi nada bicaraku yang mulai sumbang.

"Mau ku peluk?" Kyungsoo merentangkan tangannya.

Aku terkekeh lagi namun dengan segera aku memeluknya, rasanya sangat nyaman saat Kyungsoo memelukku seperti ini. Diam-diam aku meneteskan air mataku dalam pelukannya, "Tak apa, menangis saja." Aku terisak kecil dengan air mata yang terus membanjiri wajahku dan membasahi pundak Kyungsoo.

My EX [BBH] [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang