So eun mengerjakan tugas di meja belajarnya. Ia berpikir untuk menjawab soal demi soal. Namun, ia sama sekali tak mengerti. Ia mulai menggurutu kesal.
"Ahhhh.... Susahnya!!!" teriaknya frustasi. Lalu menjatuhkan kepalanya di meja. Wajahnya berubah menjadi lesu. Tiba-tiba ia teringat kim bum.
"Pasti dia bisa membantu" ucapnya girang. Kim bum memang murid terpintar. Ia sangat terkenal selain ketampanannya ia juga murid tercerdas. So eun beranjak dari tempat nya dan berjalan menghampiri kim bum di kamarnya.
So eun meremat jarinya gugup ia menelan ludahnya
saat berada di depan pintu kamar kim bum. Ia mulai mengetuk pintu kamar kim bum pelan."Jeogiyo" ucap so eun sambil mengetuk pintu.
Kim bum keluar dari kamar, ia mengerutkan dahinya bingung melihat so eun di depan kamarnya. Ia menatap datar wajah so eun seakan bertanya ada apa.
"A-aku... Ingin meminta bantuanmu menyelesaikan tugas matematikaku. B-bolehkah?" tanya so eun gugup.
"Masuklah" ucapnya datar menyuruh so eun masuk. Kemudian so eun mengikuti kim bum dari belakang. Lalu mereka duduk di meja belajar kim bum. So eun hanya diam saja sebelum kim bum mengajakanya berbicara.
"Apa yang membuatmu sulit mengerjakannya?" tanya kim bum kemudian. Lalu so eun memberikan bukunya pada kim bum dan menunjukkan permasalahannya.
"Ini. Aku tidak tau semuanya. Semua itu sangat sulit bagiku" keluh so eun. Kim bum melihat semua soal milik so eun dengan teliti.
"Soal segampang ini kau tidak bisa mengerjakannya? Babbo" ejek kim bum.
"Yak!" so eun mendengus kesal menatap kim bum. Kemudian kim bum mulai mengerjakan tugas so eun satu persatu dan menjelaskannya. So eun mulai memperhatikan Apa yang di jelaskan kim bum, tetapi tiba-tiba tatapan so eun beralih pada wajah kim bum. 'Ternyata dia sangat tampan.' bathin so eun sambil tersenyum memperhatikan wajah kim bum. Kemudian jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. 'Kenapa jantungku berdebar? Ada apa ini. Ada perasaan aneh di hatiku saat melihatnya' ucap so eun dalam hati. Kim bum menyadari jika so eun memperhatikannya dari tadi dan tidak menyimak apa yg dia katakan.
"Yak! Kenapa kau tidak menyimak apa yg aku katakan" kesal kim bum. So eun segera tersadar dari tatapannya yang sedang menatap kim bum.
"Ah. Mianhae" ucap so eun gugup dengan wajah yang sedikit terbodoh. Ingin sekali ia mengutuk dirinya sendiri karena melamun memerhatikan wajah pria ini sedari tadi. Kim bum mendengus kesal lalu memberikan buku matematika milik so eun pada so eun.
"Ini sudah selesai . pergilah aku ingin istirahat" ucap kim bum datar .
So eun mengerucutkan bibirnya menatap sebal kim bum lalu mengambil bukunya dan keluar dari kamar kim bum. 'Dia sungguh menyebalkan' teriak so eun dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I Confess [COMPLETED]
FanfictionKim so Eun Bertemu dengan kim bum setiap hari itu sangat menyebalkan. pria jutek , dingin dan nggak punya perasaan!! 'uhhh!! siapa sangka aku jatuh cinta dengan namja menyebalkan seperti dia' bahkan tak ada waktu untuk tidak ribut dengan pria itu. s...