Kim so eun, gadis itu sedang bersantai di tempat tidurnya. Rasanya sangat malas jika belajar. Mungkin lebih tepatnya bersantai. Ia beranjak dari kamarnya menuju balkon. Disini kim so eun menikmati malam yang cerah dan langit di penuhi bintang-bintang dengan kemerlap cahayanya yang indah."Sedang apa kau disini. Jangan berpikir untuk bunuh diri" ujar kim bum baru datang dan berdiri disamping so eun. Wanita itu menatap sebal kim bum dan memutarkan bola matanya kesal.
" Aku tidak segila itu"
"Kau memang sudah gila. Bahkan kau mengungkapkan perasaanmu saat sedang mabuk kemarin. Kau membenci ku, tapi kau juga menyukaiku. Bukankah itu seperti kisah antara cinta dan benci??" ujar kim bum. So eun langsung mendelikkan matanya.
"Mwo!? Itu tidak benar!!" protesnya. Kim so eun menjadi keringat dingin dan gelisah. Betapa bodohnya dia, bagaimana bisa ia sampai bisa mabuk dan mengungkapkan hal gila seperti itu. So eun merutuki dirinya sendiri. 'Aduh.. Babbo kim so eun. Eotokkeh??' kim bum terkekeh pelan melihat reaksi so eun saat ini.
"Lihat wajahmu itu. Apa kau gugup?" goda kim bum.
"Jugeolle?" teriak so eun menatap tajam kim bum. Kim bum tertawa . Kemudian ia pergi meninggalkan so eun. Wanita ini benar-benar sangat kesal. Ingin saja ia membunuh kim bum dan membuangnya ke laut selatan.
"Kim bum sialan!!" dengusnya.
****
Keluarga kim bum dan Kim so eun juga ayahnya sedang menikmati sarapan pagi mereka. Mereka semua tampak menikmati sarapannya hingga selesai. Setelah selesai, kim bum dan so eun berpamitan dan beranjak pergi. Mereka berdua pergi kesekolah menaiki mobil sport kim bum. Saat dalam perjalanan, tiba-tiba kim bum memberhentikan mobilnya.
"Turun" suruh kim bum. So eun menatap kim bum kaget.
"M-mwo?? Kenapa kau menyuruhku turun? Ini masih jauh dari sekolah?" ujarnya.
"Aku akan menjemput tiffany . turunlah . palli" ucapnya datar. So eun mendengus tak percaya. Kim bum menyuruhnya turun karena ingin menjemput si ledong itu.
"Yak! Michyeoseo? Bahkan disini tak ada bis." ucapnya kesal. Kemudian dengan berat hati so eun segera turun dari mobil kim bum. Setelah itu kim bum menancapkan gasnya meninggalkan so eun tanpa perasaan sedikitpun. 'Tidak punya hati!' bathinnya marah.
Sudah pukul 08.30. Tetapi kim so eun masih berjalan kaki. Bahkan lokasi sekolah masih lumayan jauh. Wanita itu berjalan dengan pandangan kosong. Langkahnya pelan, ia tak peduli jika terlambat. Tidak mungkin dia datang pukul segini. Wanita ini terus berjalan, tak peduli jika jalanan sepi. Tiba-tiba cairan bening menetes membasahi pipi wanita ini.
"Neo jeongmal miweo jekaesseo!! Nan niga sirheo, kim sang bum!!!" lirihnya marah. Lalu so eun menelpon sepupunya lee jong suk untuk menjemputnya. Tak menunggu lama, pria itu datang menggunakan mobilnya lalu ia keluar dari mobilnya.. Jung suk mengerutkan dahinya . ia bingung menatap so eun yang mengenakan pakaian sekolah. Apa noonannya ini bolos sekolah? Muncul banyak pertanyaan dibenaknya apalagi saat ini noonanya sedang menangis. Tetapi pria ini memilih untuk menanyakannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I Confess [COMPLETED]
FanfictionKim so Eun Bertemu dengan kim bum setiap hari itu sangat menyebalkan. pria jutek , dingin dan nggak punya perasaan!! 'uhhh!! siapa sangka aku jatuh cinta dengan namja menyebalkan seperti dia' bahkan tak ada waktu untuk tidak ribut dengan pria itu. s...