Tangisan bayi menggema di ruang kamar. So eun yang sedang memunguti pakaian kotor kim bum yang berserak di lantai, sontak berlari menghampiri box bayi tempat anak ketiganya. Diangkatnya tubuh mungil itu ke gendongannya. So eun menimang-nimang putra ketiganya agar berhenti menangis.
"Kau pasti haus kan sayang?"
Kemudian so eun beranjak menuju ruang televisi. Terlihat kim bum sedang berduduk santai sambil memainkan ponselnya. So eun menghela nafas ketika melihat kim bum. Padahal dirinya sedang kewalahan mengurus anak ketiganya, tetapi pria yang telah membuat putranya malah asik bersantai ria.
"Bum-ah. Buatkan susu buat sang joon. Palliwa" ujar so eun setengah berteriak.
Kim bum kontan berdiri dan berlari menuju dapur untuk membuatkan susu anaknya. Putranya yang berada di gendongan so eun sudah sedikit tenang.
Entah kenapa so eun tiba-tiba penasaran dengan ponsel kim bum yang tergeletak di sofa. Terlihat layar ponsel itu masih menyala. So eun mengambil ponsel itu, bola mata kim so eun membulat lebar.
"Dasar maniak game!" gerutu so eun kesal.
Kemudian so eun kembali meletakan ponsel kim bum di sofa. Kim bum kembali dari dapur dan sekarang ia telah membawa satu botol susu bayi.
"Igeo" kim bum menyodorkannya pada so eun.
"Kim sang bum, bisakah kau berhenti bermain game bodoh itu? Kau sangat maniak game itu. Lihatlah bahkan sekarang kau sudah memiliki 3 anak" cibir so eun sembari mengambil botol susu dari tangan kim bum lalu ia berikan pada anaknya.
"Ya, game itu sangat seru. Cobalah untuk mencobanya, pasti kau ketagihan" cibir kim bum balik pada so eun.
Wanita itu hanya mendesah malas sembari menatap kesal wajah kim bum. Ia berbalik badan dan berjalan untuk kembali kekamar.
"Malam ini tidurlah diluar! Aku tidak ingin tidur denganmu!" ketus so eun sambil menaiki tangga.
UcApan so eun masih terdengar oleh pendengaran kim bum. Kim bum sontak melotot kaget dengan apa yang ia dengar barusan.
"Ya kim so eun! Andwee!!" teriaknya . lalu kemudian kim bum berlari untuk mengejar so eun dan berniat untuk membujuknya.
****
Bocah kecil yang memiliki wajah imut itu berjalan malu-malu untuk menghampiri anak laki-laki yang sedang terduduk di kursi taman sembari memantulkan bola basketnya. Khas wajah dingin milik kim bum terpasang jelas di wajah anak itu.
Akhirnya lee sung young berhasil berjalan menghampiri hyun bin. Sekarang bocah itu sudah berdiri tepat di depan hyun bin. Sung young tersenyum khas bocah 6 tahun. Gigi ompongnya terpasang jelas saat senyum itu melebar. Ia mengangkat tangan mungilnya, melambaikan tangan pada hyun bin.
"Annyeong hyun bin-ssi"
Dengan pandangan jutek, hyun bin melirik sung young dari bawah sampai atas. Tampak hyun bin berdesis malas lalu membuang muka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I Confess [COMPLETED]
FanfictionKim so Eun Bertemu dengan kim bum setiap hari itu sangat menyebalkan. pria jutek , dingin dan nggak punya perasaan!! 'uhhh!! siapa sangka aku jatuh cinta dengan namja menyebalkan seperti dia' bahkan tak ada waktu untuk tidak ribut dengan pria itu. s...