chapter 16

1.9K 147 4
                                    

Ting tong~

So eun berjalan menuju pintu depan karena ada suara bel. Wanita itu sedikit susah berjalan, karena perutnya yang sangat buncit.
Dengan perlahan so eun membuka pintu, dan menampakan seorang lelaki yang berdiri membelakanginya. So eun mengernyit bingung.

"Nuguya?" pria itu membalikan badannya menghadap so eun. Sontak so eun membulatkan matanya kaget.

Kim so eun P.O.V

Aku sedikit bingung saat melihat pria itu membelakangiku. Kemudian aku langsung memanggilnya.

"Nuguya?" tanya ku bingung. Kemudian ia berbalik badan menghadapku.

Sontak mataku membulat kaget. Pria yang ada didepanku adalah seseorang yang sangat ku rindukan beberapa bulan ini. Bahkan aku hampir mati saat ditinggal dengannya beberapa bulan ini.

"Kim bum!!" pekikku girang. Dengan cepat aku langsung berhambur ke pelukannya.

"Nappeun! Kau meninggalkanku terlalu lama" kesalku sambil memukul-mukul pelan dada bidangnya. Ia membalas pelukanku.

"Neomu bogoshippo, yeobo" ujarnya yang membuatku tersenyum.

"Nado. Kau tidak akan pergi lagi kan?" tanyaku pelan. Aku harap ini terakhir kali kim bum keluar negeri untuk menyelesaikan prakteknya. Aku sangat tidak sanggup harus berpisah jauh darinya lagi. Aku bisa mati karena merindukannya. Kudengar kim bum menghela nafas dan Pelukannya semakin mengerat.

"Ani. Aku akan melanjutkan praktek ku di korea. Jadi aku akan bisa terus bersamamu dan calon anak kita" ujar kim bum membuat ku tenang. Aku melepaskan pelukaku lalu kemudian menatapnya lekat.

"Ternyata suamiku semakin tampan jika mengenakan jas dokter" ujar ku merayunya. Ku lihat ia tersenyum menatapku.

"Ya. Kau menggodaku eoh?" kemudian kim bum merangkulku lalu Kami berdua masuk kedalam rumah.

****

Musim semi di korea membuat seluruh tempat menjadi indah. Saat musim semi, banyak orang yang sering bepergian sekedar untuk berwisata. Saat musim semi, kota seoul tampak ramai karena banyak manusia yang berlalu lalang.

Aku sedikit lelah karena berkeliling mall untuk mencari perlengkapan bayi. Kemudian aku duduk di kursi bersama suamiku untuk istirahat.

"Kau sangat lelah?" tanya kim bum.

"Ne. Sedikit. Usia 9 bulan itu sangat sulit untuk berdiri terlalu lama" ujarku sambil mendesah pelan kemudian aku tersenyum.

Rasanya tidak sabar menunggu calon anakku segera lahir. Hanya menuggu beberapa hari lagi untuk kelahiran membuatku sangat tidak sabar. Aku mendesah pelan lalu kemudian aku menatap suamiku yang duduk di sampingku.

tiba-tiba aku membayangkan sesuatu hal. Aku tersenyum saat membayangkan wajah anakku nanti. Pasti sangat mirip dengan pria di sampingku. Aku jadi merasa ingin memiliki anak laki-laki.

Should I Confess [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang