chapter 15

1.9K 157 9
                                    

Kim so eun P.O.V

Aku membuka mataku pelan. Kepalaku masih berdenyut dari kemarin. Kulihat disebelahku, kim bum masih tidur dengan pulasnya. Kulirik jam dinding sekilas. Ternyata ini masih malam, tetapi aku sudah terbangun karena kepalaku sangat sakit.

Tiba-tiba perutku kembali terasa mual. Aku segera bangun dan langsung berlari kekamar mandi. Setelah mengeluarkan semua isi perutku, aku merasa sedikit lega. Tetapi kepalaku masih berdenyut.

Aku kembali ke ranjangku. Aku tidak langsung merebahkan badanku melainkan duduk sambil bersender. Aku mendesah pelan sambil memijat-mijat kepalaku.

Kulihat kim bum merengkuh. Kemudian ia membuka sedikit matanya dan melirikku.

"Kenapa kau bangun? Ini masih sangat malam" ucapnya sedikit serak.

"Kim bum, aku sedang tidak baik. Kepala ku sangat sakit. Dan perutku juga terasa mual. Aku tak bisa tidur" aduhku pada nya. Kemudian kim bum bangun dan melengketkan tangannya di dahiku.

"Kau sakit. Besok kita kedokter" ucap kim bum dan aku langsung menangguk.

****

"Uisa, bagaimana keadaan istriku. Dia sakit apa?" tanya kim bum penuh khawatir pada sang dokter. Sang dokter tampak tersenyum mendengar pertanyaan kim bum.

"Dia tidak sakit. Melainkan ia sedang hamil" ujar sang dokter sontak membuat mataku membulat kaget.

"Mwo!? Ha-hamil?" ucapku kaget. Kim bum tidak kalah kagetnya juga denganku.

"Jinjja? Kim so eun hamil?" tanya kim bum tak percaya.

"Ne geureoji. Usia kandungannya sudah 1 bulan. Chukkae tuan kim atas kehamilan istri anda" ucap sang dokter dan membuat kim bum tersenyum bahagia.

"Ghamsahamnida uisa" ucap kim bum. Kulihat Senyumnya masih terus mengembang di bibirnya.

Melihat kim bum tersenyum sebahagia itu membuat ku senang. Ia terlihat sangat senang mendengar kehamilanku. Aku mengelus pelan perutku sambil tersenyum bahagia.

..
"Ya! Kim so eun. Waeyo kau terus tersenyum seperti itu eoh?" protes suzy kesal.

Aku masih terus tersenyum tanpa memberitahunya kenapa aku seperti ini. Aku sengaja, karena aku akan memberikan kejutan pada sahabatnya ini.

Suzy berdecak kesal sambil menatapku "ya. Cepat katakan kenapa kau tersenyum seperti itu?" ucapnya kesal.

Should I Confess [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang