Pertumbuhan hyun bin sangat tidak terasa bagi kim so eun. Sekarang anak pertamanya itu akan bersekolah. Sambil menggendong putri kecilnya yang masih berumur 9 bulan, so eun mengantar hyun bin ke sekolah barunya.
Dengan penuh kasih sayang so eun membelai kepala putranya. Kemudian ibu dua anak itu berjongkok untuk menyamai tinggi anaknya. Ia tersenyum menatap wajah putranya yang sangat mirip dengan kim bum.
" hyun bin jangan nakal ya sayang. Yang rajin belajar nya supaya pintar. Eomma pulang dulu nde. Nanti saat pulang sekolah, tunggu eomma atau appa yang jemput nde" ujarnya memperingati anaknya dengan lembut. Hyun bin mengangguk mengerti mendengar perkataan ibunya. Sebelum pulang kerumah, tidak lupa so eun mencium pipi putranya.
So eun berjalan menuju parkiran mobil. Disana park ahjussi, supir pribadinya sudah menunggu. So eun menyipitkan matanya saat tidak sengaja melihat arah seberang sana, agar mengetahui jelas siapa orang yang ada diseberang sana. Langkahnya terhenti saat mengetahui siapa orang itu. Tubuh so eun bergetar. Mungkin karena trauma masa lalu. sangat jelas orang diseberang sana menatap so eun sinis. Dengan langkah cepat so eun segera menghampiri park ahjussi yang ada di parkiran.
So eun menghela nafas lega saat park ahjussi sudah membawanya jauh dari pelataran itu. Beribu pertanyaan mengisi pikirannya. Mengapa psikopat itu kembali lagi dihidupnya. So eun berharap agar psikopat gila itu tidak menganggu hidupnya lagi.
****
Waktu sudah masuk larut malam, tetapi so eun belum juga menutup matanya. Rasa gelisah dan firasat buruk terus menyelimuti pikirannya. Kim bum sedari tadi sudah menutup matanya dan pergi ke alam mimpi. Tetapi tidak dengan kim so eun. Ia ingin memberitahu kim bum tentang hal tadi pagi. Rasanya sangat tak nyaman jika menyimpan masalah ini sendirian.
Kim so eun menggoyangkan lengan kim bum untuk membangunkannya. Namun pria itu sama sekali tak bergeming. Soeun berdecak kesal lalu kemudian so eun memukul-mukul lengan kim bum sedikit kuat dan memanggilnya.
"Kim bum. Ireona. Ireona palliwa!" ujarnya kesal sambil terus memukul lengan kim bum. Kemudian kim bum bangun sambil merengkuh. Ia bangun dari tidurnya dan bersandar pada headbed, tetapi matanya masih sedikit terpejam.
"Wae?" tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur. So eun ikut menyamakan posisinya dengan kim bum. Ia mendesah sebelum berbicara pada kim bum. Terlalu banyak beban pikiran yang menimpa so eun saat ini.
"Bum-ah. Aku melihat dia lagi. Aku sangat takut kim bum. Aku takut dia mengganggu keluarga kita lagi, aku takut masa lalu yang menimpaku terulang lagi. Aku sangat takut bum-ah" ujar so eun panjang lebar. Dalam nada bicaranya terselip rasa takut dan trauma. Rasanya bebannya ingin ia limpahkan pada kim bum semuanya.
Kim bum membuka matanya kemudian menghadap so eun. Ia tau so eun sangat resah saat ini. Terlihat so eun sangat tidak tenang. Kim bum menangkup pipi so eun dengan kedua tangannya. Ia menatap mata so eun lembut untuk memberikan sedikit ketenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I Confess [COMPLETED]
FanfictionKim so Eun Bertemu dengan kim bum setiap hari itu sangat menyebalkan. pria jutek , dingin dan nggak punya perasaan!! 'uhhh!! siapa sangka aku jatuh cinta dengan namja menyebalkan seperti dia' bahkan tak ada waktu untuk tidak ribut dengan pria itu. s...