chapter 3

1.8K 145 6
                                    

"Ohh tuhan.. Ak-aku sudah memastikan kalau aku menyukai kim bum. Tinggal bersama membuatku memiliki perasaan padanya. Apa yang harus kulakukan? haruskah aku menyatakannya? Itu sungguh tidak mungkin." lirih so eun.

Lalu ia bersandar pada kursi meja belajar nya. Ia memandang langit-langit kamar dengan senyum sendu. Bahkan ia tak keluar kamar, karena takut bertemu dengan kim bum. Ia takut jika ia tidak bisa mengotrol perasaannya jika bertemu pria itu. 'Kenapa jadi begini?' bathin nya.

Sosok kim So eun yang periang menjadi lemah jika berhadapan dengan yang namanya cinta. Andaikan waktu bisa di putar kembali, ia ingin menolak jika ia akan tinggal serumah dengan kim bum. Pria itu bahkan memiliki sifat dingin dan tak punya perasaan. Tetapi entah mengapa hati so eun bisa terpikat oleh kim bum.

Terkadang kita tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang, karena cinta bisa saja datang secara tiba-tiba di hati kita tanpa kita ketahui kapan datangnya cinta itu.

Tiba-tiba handphone so eun bergetar, pertanda ada panggilan masuk. Ia melihat layar ponselnya, ternyata ibunya kim bum yang menelpon. So eun segera mengangkatnya.

📞📞📞

"Yeoboseyo eommoni?" ucap so eun

"So eun-ah. Kau sudah melihat tiketnya ?" tanya eomma kim bum di sebrang sana.

"Tiket?" tanya so eun bingung.

"Kau belum melihatnya? Eomma letakkan di atas tempat tidurmu" ucap eomma kim bum.

"Mianhae eommoni. Aku tidak tau. Baiklah akan so eun cari dulu" ucapnya tanpa memutuskan sambungan telepon. Lalu ia beranjak ke tempat tidurnya dan mengambil sebuah tiket disitu.

"Tiket bioskop?" tanya so eun.

"Ne. Benar sayang. Itu eomma belikan untukmu. Cepat bersiaplah . dan datang ke sana. Nanti eomma menyusul." ucap eomma kim bum .

"Ne eommoni" ucap so eun. Lalu sambungan telepon pun terputus.

Should I Confess [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang