Aldo mengusap wajahnya kasar. Setelah mendengar penjelasan Revan perihal luka lebam yang diterima Jordan, ia tampak bimbang.
"Terus lo mau gimana, Jo?" tanya Revan.
"Yang jelas, Gia harus tahu," sahut Bima tetap dengan tatapan tajam untuk Jordan.
Jordan menunduk dalam, dia tidak bisa memutuskan secepat itu. Jordan perlu waktu untuk memilih apa keputusannya nanti. Dia juga harus memikirkan perasaan Gia dan Maya tentunya.
Bima menghela napasnya, ia memejamkan mata lalu bersandar pada sofa kemudian berkata, "yakinin dulu keputusan lo gimana, baru hubungin Gia lagi, menurut gue sih."
Usulan Bima disambut anggukan dari Revan. "Pikirin perasaan lo juga. Ya ... gue tahu lo salah. Tapi coba lo ngomong sama Maya dulu gimana enaknya, siapa tahu dia ... gak apa-apa."
Jordan mengangguk kemudian berdiri dari duduknya dan melangkah masuk ke dalam kamar. Ia butuh ruang untuk merenung sejenak.
Aldo menatap sedih kamar Jordan yang tertutup rapat. Jordan tampak benar-benar menyesal melakukan hal itu. Dan Aldo sepenuhnya yakin bahwa temannya itu tidak sengaja.
"Batal liburan dah gue," kata Bima disambut kekehan ringan Revan.
●●●
Gia akhirnya bisa menghubungi Jordan. Saking senangnya perempuan itu sampai menitikan air mata. "Kak, maafin gue, gue salah, gue janji gak akan ngulangin lagi, gue-"
"Gue kangen lo Gi." Suara parau Jordan tedengar. Gia tertegun sesaat tapi kemudian ia cepat-cepat membalas ucapan Jordan.
"Gue juga, Kak. Banget."
"Hm ... sori, kalau gue bikin lo kesel dengan gak ngabarin lo dua hari ini, gue cuman ... yah, sedikit butuh ruang."
Gia tersenyum, ia mengusap air matanya yang kembali turun. "Gue tahu, gue emang ngeselin Kak, maafin gue."
Jordan terkekeh diseberang, hal itu menenangkan hati Gia. "Gue main ke Bogorlah. Gak kuat gue, anjir."
"Eh? Kan senin kuliah Kak?"
"Yah bisalah, minggu, senin, sama selasa gue bolos. Sekali-kali Gi, gue kangen banget sumpah! Ntar kalo gue mati gara-gara kangen sam-"
Gia langsung tertawa begitu mendengar Jordan mendramatisir keadaan.
"Yee, serius ih. Gue bisa mati kalo-"
"Oke-oke stop, jadi mau berangkat kapan? Besok?"
"Hari ini. Nanti sorean."
"Udah pesen tiket emang?"
"Kan, ada traveloka, pesen tiket pesawat, pesen tiket kereta, isi pulsa dan internet semua ada dalam satu aplikasi."
Gia terkekeh mendengar Jordan menirukan iklan yang dibintangi Tora Sudiro. "Apaan deh Kak."
"Hehe, yaudah aku mau packing."
"Iya deh, dah."
Sambunganpun terputus. Gia menghela napasnya lega, hatinya seakan meledak mengingat dalam beberapa jam akan bertemu dengan Jordan.
Gia juga punya tekad kuat untuk menceritakan perihal Dimas pada Jordan. Sebelum orang lain memberitahu kekasihnya itu.
●●●
Jordan keluar kamar dengan kondisi masih berantakan. Hal itu membuat tiga temannya yang sedang menonton Naruto Next Generation ditelevisi beralih menatapnya prihatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Star
Teen Fiction[ C o m p l e t e ] When you release me again. || Sequel of from the star - Copyright 2017, Nabila Wardani - All Rights Reserved. Cover by vii_graphic