"Udah semua kan?" tanya Jordan begitu memasukan koper terakhir milik Gia.
Ditanya seperti itu Gia mengerjapkan mata, ia kemudian mengingat-ingat apa yang membuat hatinya merasa janggal, merasa ada yang kurang.
Jordan bersandar pada mobilnya. "Kaos ganti?"
"Udah bawa lima."
"Celana ganti?"
"Udah bawa empat."
"Hmm ... tas kecil? Tas besar? Alat make up? Handphone? Charger? Sepatu? Sandal? Dompet? Tiket pesawat? KTP? KTM? Buku gambar? Bulpen? Spidol? Cray-"
"Udah!" tukas Gia menghentikan tebakan Jordan yang makin ngelantur. "Lagian mau ke Bali apa lomba tujuh belasan sih?" gerutu cewek itu menatap Jordan sebal. "Pakai bawa buku gambar segala."
Jordan membalasnya dengan mengacak rambut Gia gemas. "Ya terus apa, sayang?"
Gia mendengus. Kalau Gia tahu jawabannya sudah pasti ia akan mengambil barang itu tanpa harus mendengarkan tebakan asal Jordan.
"Oh aku tahu!" seru Jordan menarik perhatian Gia. "Bikini!"
Bugh!
Langsung saja Gia menendang tulang kering Jordan membuat cowok itu mengaduh kesakitan disertai cengiran tertahan.
"Aku serius Kak! Ish!"
Jordan yang masih mengusap-usap kakinya berkata, "ya sama, aku juga seriusan bilang tadi. Siapa tahu kamu pengen berjemur gitu terus kamu kelupaan."
"Tau ah!" Gia berderap masuk ke dalam mobil, mendengarkan ocehan Jordan membuatnya makin pusing dan tidak bisa mengingat barang apa yang ia lupakan.
Jordan masuk ke dalam mobil begitu rasa sakit di kakinya menghilang. Ia memasang seatbelt kemudian melirik Gia, memastikan kekasihnya itu sudah mengenakan seatbeltnya. Setelah semua dirasa aman, Jordan mulai melajukan mobilnya.
Sepanjang perjalanan Jordan hanya bisa diam-diam melirik Gia yang bergerak gelisah.
"Masih belum inget juga?"
Gia menggeleng. "Apa ya? Aku ngerasa itu barang penting banget, Kak."
Jordan menatap Gia sebentar lalu ia kembali fokus menyetir kemudian saat ia akan menebak lagi, ponselnya berbunyi nyaring.
Bima is calling.
"Halo?" ucap Jordan setelah menggeser tombol hijau dengan tangan kirinya.
"Lo naik mobil apa bekicot anjir!"
Jordan terkekeh, ia kemudian menekan tombol loudspeaker dan menaruh ponselnya dipangkuan Gia. "Coba tanya sama Gia."
Gia mengambil ponsel Jordan, melihat siapa yang menelponnya kemudian ia berkata, "ya Kak?"
Namun, bukan suara Bima yang terdengar melainkan suara melengking Ifa. "Lo dimana sih, Gi?"
"Di jalan."
"Oh gue kira lo udah sampai Bali!" Jordan terkekeh mendengarnya. "Ya semua tahu lo di jalan. Tap- eh? Kak hp lo lowbat nih, gue bawa power bank tuh."
Sontak setelah mendengar ucapan Ifa, perempuan itu menepuk jidatnya kuat.
Jordan menoleh pada Gia, cukup terkejut dengan suara yang ditimbulkan perempuan itu. "Kenapa? Ada nyamuk?"
"Power bank! Itu barang yang aku lupa!"
"Yaelah," desah Jordan ikut lega akhirnya. "Aku ada tuh, gak perlu balik kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Star
Teen Fiction[ C o m p l e t e ] When you release me again. || Sequel of from the star - Copyright 2017, Nabila Wardani - All Rights Reserved. Cover by vii_graphic