"Aduh itu ganteng banget sih? Mau pingsan saya liatnya"
"Kepalanya kecil banget, tapi ganteng ya"
Itu yang kamu dengar waktu baru aja nyampai di kafe.
Kamu duduk di hadapan ayah kamu, pesan makanan dan berakhir main handphone.
"Ayah datang jauh-jauh dari Paris dan kamu milih untuk fokus sama handphone?"
"Why not?"
"Ayah mau bicara sama kamu"
Kamu naruh handphone kamu di atas meja dan natap ayah kamu.
"Bicara apa?"
"Apa kabar kamu?"
"Kaya yang ayah liat, aku baik-baik aja meskipun cuman tinggal sama nenek"
Ayah kamu menghela nafas panjang.
"Kamu masih marah sama ayah?"
"Menurut ayah?"
Udah 1 tahun kamu ga ketemu sama ayah kamu, dan baru hari ini kalian ketemu.
Bukannya kelihatan menghargai orangtua, tapi kamu malah bersikap tidak suka dengan kehadiran ayah kamu.
Kafe ini tadi sempat berisik karena melihat kehadiran ayah kamu. Kamu akui sih kalo ayah kamu ini memang tampan. Bae Jinyoung namanya.
"Ayah cerai sama ibu kamu"
Kamu ga kaget sih, karena sebelumnya udah denger itu dari nenek kamu.
"Oh" respon kamu.
"Ayah bakal bantuin kamu berkemas nanti. Ayah sudah beli rumah di dekat sekolah kamu, jadi mulai hari ini kamu tinggal sama ayah"
"Gak. Aku lebih suka tinggal di tempat nenek"
"Turuti perkataan ayah"
"Oh ya?"
"Bae (y/n) jangan membantah"
Kamu mendengus, dan langsung menatap tajam ayah kamu.
"Emang peduli ayah apa sama aku? Daripada ayah ngurusin hidup (y/n) mending ayah urus perusahaan yang banyak itu"
"Kamu anak ayah, dan untuk urusan perusahaan gampang saja mengurusnya"
"Lebih baik ayah kembali ke Paris"
"(Y/N), aku ayah mu"
Kamu diam. Berpikir kalo membantah orangtua itu dosa.
"Terserah ayah aja"
"Yasudah, selesai makan kita ke rumah nenek"
Selesai mengemasi pakaian kamu di rumah nenek, kamu berpamitan ke nenek kamu, dan melanjutkan perjalanan ke rumah baru sama Jinyoung.
"Kamu sudah punya pacar?" Jinyoung memecah keheningan di mobil.
"Ayah dan ibu aja aku ga punya, apalagi pacar"
"(Y/N)"
Kamu pura-pura ga dengar, pasang headset di telinga dan pura-pura tidur.
"Maafin ayah sayang" itu yang kamu dengar sebelum bener-bener tidur.
"(Y/N) bangun, kita sudah sampai"
"Ha?"
"Kita sudah sampai, ayo turun"
"Kamar ku di mana?"
"Kamar kamu di atas"
"(Y/N) bangun, kita sarapan"
Dengan malasnya kamu turun ke bawah dan langsung mendudukan diri di kursi.
"Sudah mandi?"
Kamu menggelengkan kepala.
"Yasudah sarapan dulu"
"Hmm"
"Kamu sudah punya pacar?"
Kamu yang lagi minum susu coklat hampir nyembur dengernya."Apaansih ayah kok nanya gitu lagi?"
"Ya biasanya seumuran kamu kan kebanyakan sudah punya pacar"
"Nggak, (y/n) ga punya pacar"
"Kenapa?"
"Ya ga mau"
Ini kalo masalah pacar, kamu bakalan sensitif pastinya.
"Ga pacaran sama Jeongin?"
Disaat itu juga kamu akhirnya keselek makanan.
Jinyoung buru-buru ngasih gelas berisi air putih ke kamu.
"Ayah apaan sih?" tanya kamu setengah kesal.
"Emang pertanyaan ayah ada yang salah?" sumpah muka Jinyoung polos banget nanya kaya gini.
"Ayah, kak Jeongin udah nikah, udah beristri"
Giliran ayah kamu yang kaget sekarang.
"Ayah kira jadinya sama kamu loh"
"Ya enggaklah"
Jinyoung malah senyum-senyum sendiri dengernya.
"Kamu ga kesel ngomong sama ayah sekarang?"
"Kesel karena ayah bahas pacar, aku jadi sensitif"
"Maafin ayah ya? Atas kesalahan ayah selama ini, terutama ninggalin kamu demi pekerjaan ayah"
"Iya, aku juga minta maaf karena pernah benci sama ayah"
"Gitu dong, anak ayah harus pemaaf, biar ga jomblo selamanya kan?"
"AYAH IH APAAN SIH?!?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You & WANNA ONE (✔)
Fanfic"this story contain about you and wanna one!" [status ; finished] @MIS0LAND, 2017