16 - Watch Your Mouth

79.9K 5.5K 14
                                    

Acara pertunangan tetap dilangsungkan sesuai permintaan Nathan, sekembalinya James dan Jeremy dari lokasi kejadian kecelakaan. Sedangkan Ethan, meskipun baru bisa datang setelah acara pertunangan selesai, dia tetap ikut merasakan kebahagiaan seperti yang Nathan rasakan.

Keesokan harinya, berita mengenai kecelakaan tunggal seorang Jonathan Wilson merebak di media. Bagaimanapun juga, ia adalah seorang publik figur yang sangat diperhitungkan keberadaannya. Selain itu, statusnya sebagai pewaris tunggal perusahaan raksasa sekelas JW Corp membuatnya menjadi pusat perhatian para pebisnis di seluruh dunia.

Para keluarga, fan fanatik di kehidupan keartisannya, dan juga para pemegang saham di perusahaan ayahnya sangat bersyukur dengan kondisi Nathan yang selamat dari kecelakaan maut tersebut. Hanya satu orang yang sangat menyayangkan keselamatan Nathan dari rencana jahat yang dibuatnya.

"Sayang sekali, kau tidak langsung mati, Jonathan Wilson. Apa mungkin kau memiliki banyak nyawa seperti kucing? Tapi maaf, aku tidak akan menyerah semudah itu. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk menghancurkan orang yang sudah merenggut semuanya dariku."

~o~

"Semua berjalan sesuai apa yang direncanakan ayahmu. Kau hanya perlu bersembunyi sementara waktu dari publik hingga ada titik terang mengenai orang yang sengaja menyabotase mobilmu," kata seseorang dari seberang sambungan telepon.

"Tapi kenapa harus bersembunyi di apartemenmu, Ethan? Di sini sangat berantakan dan sama sekali tidak ada makanan."

"Nate, ini hanya sementara. Hanya itu tempat yang tidak akan mereka duga menjadi tempat persembunyianmu. Ayahmu juga sudah menyetujuinya."

Nathan mendengkus tak suka. Dia memilah makanan di dalam kulkas yang sudah melewati batas kedaluwarsanya. "Baiklah, terserah kau saja. Tapi aku mau kau mengirimkan seseorang untuk membersihkan tempat ini dan menaruh beberapa makanan selama aku pergi."

"Tunggu, kau akan pergi ke mana? Jangan bertindak bodoh, Nate. Jika seseorang melihatmu, semua rencana kita akan berantakan."

"Tentu saja mengunjungi tunangan dan calon anakku. Memang ke mana lagi aku harus menikmati masa cutiku, Ethan?" jawab Nathan tidak mau kalah dengan kecerewetan Ethan.

"Baiklah. Lakukan sesukamu—" balas Ethan namun terpotong oleh teriakan marah Nathan.

"Ethan, ini kulkas atau tempat sampah?! Kenapa semua makanan di dalamnya sudah melewati batas kedaluwarsa?"

"Kau kira pekerjaanku tidak kalah sibuk darimu? Aku bahkan sudah lama sekali tidak pulang ke apartemenku sebulan belakangan. Bayi besar yang manja sepertimu membuatku tidak ada waktu untuk mengurus diriku sendiri, sialan."

Mendengar kalimat terakhir Ethan membuat Nathan terbakar emosi dan balik meneriaki Ethan. "Kau mengataiku bayi besar? Baiklah, jangan salahkan aku jika gedung apartemen ini aku bakar sampai habis tak tersisa karena pengasuh bayi tidak sedang mengawasinya." kata Nathan lalu mematikan sambungan teleponnya.

"Huh, bayi besar katanya? Aku bahkan sudah bisa membuat bayiku sendiri. Dan, aku juga bisa mengurus diriku sendiri tanpa bantuannya. Sialan," gerutu Nathan.

Tak ingin berlama-lama di apartemen kotor tersebut, Nathan memutuskan untuk bergegas pergi menuju kediaman Hanna. Setelah memastikan penyamaran itu aman baginya, Nathan mengendarai mobil lama Ethan yang ia temukan terparkir di basement.

Tak membutuhkan waktu lama untuk Nathan sampai di mansion Miller. Sesampainya di sana ia langsung menghampiri James dan menyapanya.

"Hai, James. Merindukanku?"

NOT Strangers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang