Di kursi kebesaran pemimpin JW Corporation, sepasang suami istri yang usianya tidak bisa dikatakan muda lagi sedang bermesraan memadu kasih. Namun, suara pintu yang terbuka secara paksa menghentikan aktivitasnya.
Muncullah Nathan dari balik pintu dengan wajah kesal. Ketika menyadari kelakuan orang tuanya, ia hanya berdecak lalu mendudukkan diri di sofa. Jeremy dan Rossaly yang menyadari bahwa Nathan dalam mood yang sangat buruk bergegas memperbaiki penampilan, lalu menyusul putranya.
"Kenapa wajahmu sangat kusut seperti itu?" tanya Rossaly.
"Mom, Dad, I want to get married."
Mendengar itu Jeremy yang sebelumnya hanya memperhatikan, sontak langsung menegakkan tubuhnya menatap Nathan tidak percaya. "Kau terlibat dalam masalah?"
Mendengar tuduhan ayahnya membuat Nathan berdecak kesal. "Memangnya jika aku memutuskan untuk menikah, itu karena aku sedang dalam masalah?" tanya Nathan sarkastik.
Jawaban Nathan membuat Jeremy dan Rossaly mendesah lega.
"Siapa gadis pilihanmu, Nak?" tanya Rossaly berbicara lembut pada putranya
"Mommy akan segera tahu. Bersiaplah malam ini untuk memintanya dari orang tuanya." Setelah mengucapkan itu, Nathan langsung pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang saling pandang karena bingung melihat sikap Nathan.
Hari dengan cepatnya berganti malam. Jeremy dan Rossaly selesai bersiap diri untuk pergi memenuhi permintaan Nathan menemui orang tua gadis yang akan dipersunting putranya. Mereka masih menunggu Nathan yang belum turun dari kamar, dengan sesekali berteriak memanggilnya.
"Jonathan, cepatlah sedikit! Ini sudah semakin malam. Bukankah kau sendiri yang meminta kita untuk secepatnya datang ke rumah gadis pilihanmu?" teriak Rossaly. Beberapa saat kemudian, Jonathan datang dengan penampilan formalnya menggunakan tuksedo berwarna hitam dan rambut yang tertata rapi.
"Oh, Anakku. Kau tampan sekali berpenampilan seperti ini," puji Rossaly dengan mengusap kedua pundak Nathan.
"Jelas dia mewarisi ketampananku, Ross. Baiklah, ayo kita segera berangkat."
Nathan yang mendengar kepercayaan diri ayahnya hanya bisa memutar bola matanya.
Dengan mengendarai mobil yang berbeda, Rosaly dan Jeremy hanya bisa mendengkus menuruti keinginan putranya yang tak terbantahkan. Terlalu mendadak, namun mereka bahagia ketika pada akhirnya Nathan memilih untuk segera mengakhiri masa lajangnya.
"Kenapa Jonathan membawa kita datang ke mansion keluarga Miller?" tanya Rossaly pada Jeremy ketika merasa tidak asing dengan rute yang membawanya ke area halaman mansion keluarga Miller.
"Aku tidak tahu, Sayang. Kita hanya perlu mengikuti keinginannya. Ketahuilah bahwa putramu itu sangat keras kepala, sama sepertimu."
Mereka tidak berada dalam satu mobil karena Nathan memutuskan membawa mobilnya sendiri. Ia berencana pulang ke penthouse-nya seusai acara. Sedangkan orang tua Nathan yang masih belum mengetahui apa-apa, hanya mengikuti laju mobil Nathan dari belakang.
Sesampainya mereka di depan mansion dan turun dari mobil, Rossaly buru-buru menghampiri Nathan dan menanyakan maksud kedatangannya ke tempat tersebut. Sampai Lilyana yang muncul dari pintu utama mengernyit bingung melihat kehadiran tamu yang tidak diperkirakan sama sekali.
"Jonathan, kau datang kemari bersama orang tuamu juga?" tanya Lilyana pada Nathan, lalu ia mengalihkan pandangan dan menghampiri Rossaly.
"Hai Ross, bagaimana kabarmu?"
Mereka berpelukan layaknya teman yang sudah lama tidak bertemu.
"Aku sangat baik, Lily. Kau terlalu sibuk dengan bisnismu sampai tak sempat lagi berkumpul dengan kami?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT Strangers [END]
RomanceJonathan Benedict Wilson, seorang aktor kenamaan yang terpaksa mengasingkan diri untuk menghindar dari pemberitaan yang semakin memojokkan. Dia berprestasi dalam dunia hiburan, namun tak pelak harus tersandung skandal yang seolah mengikutinya. Skand...