Chapter 19~ Theme Park

183 19 0
                                    

~Rafael~

Hari ini sesuai rencana kami akan pergi ke Theme Park untuk merayakan tahun baru sekaligus mendekatkan Alex dengan Kyla. Aku tidak tahu apa rencana ini akan berhasil untuk mereka tapi entah mengapa Drea sangat yakin rencananya akan berhasil.

Saat ini kami sedang mengantri di pintu gerbang untuk masuk ke dalam taman bermain. Banyak sekali pengunjung hari ini, sehingga mau tidak mau kami harus terus bersama jika tidak ingin terpisah.

Setelah memasuki gerbang aku dapat melihat Andrea yang begitu bersemangat untuk menaiki semua permainan bahkan mungkin dia sampai lupa tujuannya untuk datang kemari.

Aku menyukai saat matanya berbinar akibat dirinya yang begitu bersemangat. Dia memandangi semua permainan dengan pandangan kagum. Aku terkekeh pelan melihat reaksinya yang begitu mempesona.

"Raf! Raf, lihat itu keren!" Serunya sambil menunjuk ke arah rolercoster. Aku hanya tertawa pelan melihatnya. Dia benar-benar terlihat seperti anak-anak.

"Ya ampun Dre! Seperti belum pernah pergi ke taman hiburan saja." Celetuk Alex. Aku pun menatapnya garang karena memberikan komentar menyebalkan seperti itu.

"Aku memang sudah lama tidak ke taman hiburan. Terakhir aku kemari saat aku masih berada di TK dan aku sama sekali tidak dapat menaiki wahana seru ini." Serunya. Sekarang aku menegerti kenapa dia begitu bersemangat sekali.

"Pantas saja. Kamu lucu banget sih Drea.." Seru Kyla sambil mencubit kedua pipinya. Dia sepertinya tidak mempedulikan Kyla dan menarik tangannya menuju wahana rolercoster. Kami pun segera menyusul mereka yang sudah berlari terlebih dahulu mengantri untuk menaiki rolercoster.

"Kamu yakin mau naik ini?" Tanyaku kepada Aldo. Aldo memiliki phobia ketinggian. Kadang aku merasa lucu melihat orang sesempurna dia takut kepada ketinggian.

"Tapi nanti gak enak sama Dreanya.." Lagi-lagi Aldo memikirkan perasaan orang lain.

"Ya elah Do! Gak usah peduliin mereka. Nanti kalau kamu pingsan di atas kan gak lucu." Seru Alex.

"Ta..Tapi." Serunya menolak.

"Mereka pasti ngerti lah.. Mau aku ceritain kelemahanmu ke mereka sekarang?" Ancamku kepadanya.

"Iya-iya...." Serunya menyerah dan segera keluar dari antrian.

"Yo jangan mainan hp terus!" Komentar Alex. Aku pun baru menyadari kehadirannya setelah Alex berkata begitu. Sedari tadi dirinya memainkan handphone dan tidak memperhatikan kami sama sekali.

"Ntar Lex lagi urgent. Sira mau datang sekarang." Serunya sambil tetap memandang layar handphonenya.

"Sira? Datang ke sini?" Tanyaku bingung.

"Iya dia mau nyusul kita." Serunya. Tiba-tiba saja telphonenya berdering.

"Halo. Kamu udah nyampe? Ada dimana? Aku nyusul ke sana sekarang ya.." Serunya di telphone.

"Guys aku pergi kencan dulu ya. Bilangin ke cewek-cewek sorry gak bisa nemenin mereka." Serunya sambil berlari tanpa mempedulikan komentar kami. Sekarang tinggal aku dan Alex berdua di sini. Cewek-cewek sudah berada di rolercoster sekarang. Kami terpisah akibat antrian kami yang berbeda.

Saat giliran kami naik aku dapat melihat Drea dan Kyla yang baru saja turun. Drea tertawa bahagia. Sepertinya dia benar-benar menikmati permainan ini. Saat dia melihatku dia melambaikan tangannya dan segera menghampiriku.

"Rafa.. Seru banget! Selamat bersenang-senang ya!" Serunya sambil turun sambil mengapit tangan Kyla.

Sekarang giliran kami yang naik. Awalnya aku berharap bahwa dia yang berada di sebelahku tapi kenapa berakhir dengan Alex yang duduk di sebelahku. Aku pun menatap Alex dengan malas sementara dia hanya mengedikkan bahunya kepadaku. Kami mengambil kursi yang paling depan. Kata Alex supaya lebih menengangkan.

Prolog✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang