~Andrea ~
Hari ini seperti yang sudah dijadwalkan, kelas X akan mengadakan camping dan tentu saja hampir semua murid mengikuti camping ini, hanya ada beberapa orang yang tidak mengikutinya. Aku telah menyiapkan perlangkapanku semenjak dua hari yang lalu karena terlalu bersemangat untuk mengikutinya. Aku membawa satu tas ransel besar penuh perlengkapanku dan satu tas jinjing berukuran sedang untuk cemilan dan beberapa perlengkapan lainnya. Rencananya kami akan menginap di salah satu penginapan yang dekat dengan lokasi camping kami. Kami akan berekreasi di salah satu gunung yang ada di Sukabumi selama 3 hari.
"Drea ayo berangkat!" Teriak kakak dari bawah.
Dengan segera aku mengikat rambutku dengan gaya messy ponytail dan bercemin untuk memastikan penampilanku siap untuk melakukan petualangan. Setelah puas dengan penampilanku, aku segera memakai ransel dan menjijing tas yang satunya dan siap untuk pergi.
"Aku siap! Aku siap!" Kataku mengikuti spongebob dan turun ke bawah. Kakak yang melihatku begitu bersemangat seperti ini hanya tertawa pelan sambil mencubit salah satu pipiku.
Kami pun pergi setelah sarapan singkat. Sesampainya di sekolah, aku dapat melihat lapangan parkir sekolah yang berisi bus-bus pariwisata yang akan mengantar kami menuju tempat kemping. Saat memasuki area gedung sekolah tiba-tiba saja aku mendapat pelukan dari seseorang dan tentu saja siapa lagi kalau bukan Kyla.
"Aku tidak sabar saat kita berada di sana. Semoga saja nanti kita sekelompok Dre!" Serunya bersemangat. Selama di sana kami dibagi menjadi beberapa kelompok secara acak. Semua hal ini mengingatkanku akan most. Semoga saja tidak terjadi apa-apa kali ini.
Kami pun memasuki aula sekolah yang sudah di penuhi oleh murid-murid. Di sana kami harus duduk sesuai kelas masing-masing. Aku mulai memisahkan diri dengan Kyla dan mencari rombongan kelasku. Saat mencari-cari, seketika aku melihat sosoknya yang sedang bercanda dengan yang lain. Seketika aku terdiam. Selama beberapa hari semenjak kejadian di mana Alex berkelahi dengan Rafa, aku dan Rafa sama sekali belum berbicaara satu sama lain. Aku tidak tahu bagaimana harus memulai percakapan dengannya karena selama ini Rafa yang selalu memulainya terlebih dahulu. Situasi di antara kami menjadi canggung.
Aku pun langsung duduk dipaling belakang dan mencoba mengabaikan Rafa. Selama beberapa hari ini aku merasa ada yang aneh dengan diriku, rasanya hatiku ini menjadi hampa. Seluruh hariku berubah menjadi bad mood, untung saja hari ini kami pergi camping sehingga setidaknya aku bisa melupakannya dan mengembalikan moodku.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya guru-guru datang dan membagikan kelompok kami. Aku sekelompok dengan Tio dan sisanya aku tidak mengenal mereka sama sekali. Tapi setidaknya ada Tio di sana, so it's not going to be that bad, right?
Setelah dibagi kelompok, kami langsung diberi susunan acara dan langsung menaiki bus. Aku satu bus dengan Alex, Tio, dan Rafa, sementara Aldo dan Kyla aku sama sekali tidak tahu mereka di bus berapa. Biasanya Rafa pasti akan sebangku denganku namun karena kami sedang..... bisa dibilang bertengkar, Rafa langsung duduk di salah satu kursi dengan Alex di sebelahnya. Terpaksa aku harus mencari tempat duduk lain, namun sebelum aku beranjak Tio memanggilku dan langsung memintaku duduk bersamanya. Dirinya duduk tepat di depan Rafa dan Alex.
"Tio aku mau duduk di dekat jendela..." Pintaku padanya.
"Aku duluan yang duduk di sini. So no way!" Serunya sambil memeluk senderan kursinya dengan erat.
"Ayolah... Ya..ya..ya.. Tio kan baik, ganteng.." Bujukku dengan kata-kata manis.
"Tidak akan Andrea." Jawabnya lagi.
"Ya.." Pintaku tidak menyerah sambil mempoutkan bibirku dan menatapnya dengan puppy eye sebisaku.
"Arrrghh! Baiklah. Karena kamu sangat lucu akan kubiarkan kau menempatinya." Serunya mengalah sambil berpindah ke arah kursi satunya lagi. Aku pun bersorak riang dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prolog✓
Teen Fiction"Apa yang kau mau?" Tanyanya. "Tidak ada." Jawabku singkat. "Lalu kenapa seharian ini kau seperti berusaha mendekatiku?" Tanyanya dengan curiga. "Karena aku penasaran denganmu." "Bisakah kau tidak menggangguku dan membiarkanku menikmati ketenangan?"...