Random Things

858 9 0
                                    

New York, Kamis January 2012

Aku melemparkan plastic dvd diatas buffet makanku, aku jadi tidak mood menikmati satu film pun… seandainya, Adele tak menabrakku, dan Jerremy tak banyak bertanya tentang Adele… Tapi aku tak bisa menyalahkan Jerremy,… dia hanya… tidak tahu apa yang terjadi diantara kami.

Jadi aku memutuskan untuk berjalan keluar, menghirup udara segar new York.. dimalam hari… aku membuka pintu apartemenku, dan memandang kamar disebelahku, kamar Dean, ini membuatku bertanya-tanya apakah dia sudah kembali dari La. Aku berfikir akan mengetuk pintunya, tapi yasudah! Biarlah… mungkin dia belum kembali.

Lalu aku menatap pintu didepan kamar Dean, pintu seorang lelaki dari Belanda, bertubuh sangat tinggi, dan sangat kutu buku, yang aku sangat yakin, ia menyukai Adele. Tapi… sekali lagi, yasudahlah

Aku memalingkan mataku kesebelahnya, kamar nomor 200. Seorang cowok pindahan dari Cambridge, dan menurutku dia bertingkah agak aneh. Tapi aku menghiraukan ketiganya. Ya, memang ada chemistry yang agak aneh antara 4 kamar ini, mungkin seharusnya kami membentuk kelompok atau apapun itu, tapi aku kurang setuju dengan Criss.

Aku pun berjalan menuju Elevator, dari Elevator, aku bisa melihat pemandangan kota New York, ada cahaya dimana-mana. Pemandangan yang sangat fantastis, aku bisa melihat billboard-billboard di Times Square… ya…satu January yang lalu.. aku bahkan tak membayangkan ulang tahunku tanpanya… itu jatuh minggu depan, yang berarti sekarang… tanggal 12 January 2012.

Its been two weeks, and I even cant forget about Adele. Pintu Elevator terbuka. AKu terkejut melihat Loby seperti terowongan hantu… sepi! Maksudku, man! Ini New York, dimanapun kau berada kecuali toiletmu, akan selalu dalam keadaan ramai.

AKu pun melangkah maju, dan mendatangi Henry, salah satu receptionist atau apalah di apartemen ini, dia seumuran dengan aku dan Dean, dia kuliah di salah satu universitas di New York juga tapi bukan NYU.

“ hai Hen… how’s your day.. “ tanyaku menghampirinya di meja shiftnya

“ yeah… these day im not bussy at all… kau tahu, aku tak tahu apa yang terjadi dengan New York Logan, tapi… Manhattan Apartment… ya kami sudah kehabisan kamar dan Pnenthouse, orang orang disini sangat banyak,.. tapi mungkin karena lelah atau apapun itu, suasana menjadi sepi didalam Manhattan Partment…” ucapnya panjang lebar sambil sesekali menatap layar computer yang ada diatas mejanya

“ kau.. melayangkan protes?” tanyaku mengangkat alis

“ tidak.. man.. begini, kadang aku butuh teman curhat…” Ujarnya menatapku dalam

Aku menelan ludah…

“ ya.. seharusnya ada dua orang yang sift…” ucapku

“ ya… seharusnya ada setidaknya gadis dengan tan skin disebelahku!”

“ get used to it…” ucapku mengepak bahunya sambil meninggalkan meja receptionistnya

“ I have used to it! Hey where are you going?” tanyanya

“ I don’t.. know.. trying to find a fresh air…” jawabku santai sambil melangkah keluar dari Apartemen…

“ hei! Kau baru putus ya?” ujarnya

AKu menghentikan langkahku, dan memutar balikkan tubuhku

“ dengar Hen… ya! Dan itu sulit…” ucapku memainkan kantong celana

“ oh… um… padahal gadis berambut brown itu sangat menarik… siapa namanya?” tanyanya kikuk

“ Adele…”

“ ya… Adele… ya… tenang saja aku tak menaksirnya, tapi aku yakin semua orang pasti mengaggumi gadis itu…” ujarnya

AKu mengangkat bahuku

Pieces of Love riddle ( Indonesian Language )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang