Runaway from Criss

910 6 0
                                    

New York, Kamis, January 2012

Aku mencari-cari Jerremy di kelas bahasa tadi, tetapi aku tidak menemukannya… Dean sedang tidak ada di New York hari ini, entahlah untuk berapa lama… dan ketahuilah aku tidak terlalu memiliki banyak teman yang cukup asyik buat nongkrong. Jadi, sekarang aku stuck di lorong NYU bersama Criss!!!

“ Hey kau harus tahu wangi parfumnya! Wow! Amazing, Adele adalah cewek yang keren ya? Dia tahu banyak dan up to date serta kritis tentang hal yang terjadi…”

“ oh ya…? Memang wanginya seperti apa…?” tanyaku sambil memutar bola mataku

“ fresh Jasmine and chamomile…. Kau tahu wanginya masih berputar diatas kepalaku….”

Ya! Tak perlu ditanya juga, aku sudah tahu banget wanginya, dia mengenakan parfumyang sangat harum. Dan sekarang Criss membuatku kangen akan wangi parfum itu.

“ wow! Dia pasti sangat wangi…” ucapku menutupi beban ku

“ ya begitulah… kau tahu, kami berbicara seputar sampah di New York dan dunia, dan bagaimana kalau suatu saat nanti diseluruh dunia tertimbun plastic, dia juga membicarakan soal masa depan, dan oh iya! Fakta bahwa dia percaya Neil Armstrong tidak pernah pergi kebulan… selama ini tidak ada yang bisa karena jika kita menembus atmosfear, secara otomatis kita akan menjadi abu…”

Sesuatu yang janggal terjadi, Adele tak pernah membicarakan hal seperti itu denganku, dia selalu membicarakan music, film dan broadway, tapi sekarang? Aku penasaran apa yang dia sembunyikan dariku selama ini

“ oh yeah….”

“ dank kau tahu tidak ?”

“ hoeeeeeekkkkk!!!!”

“ Logan? You okay?” tanyanya memasang wajah khawatir

“ oh god! Sandwich yang kumakan tadi siang, maaf Criss… tapi… Hoeeeekkkk!!!!”

Aku pun langsung pura-pura berlari ke toilet pria, tapi… Criss tetap mengikutiku.

“ oh shit!’ ucapku dalam hati.

Aku pun bergegas memasuki toilet, dan berpura-pura muntah

“ Logan? Kau yakin taka pa?”

“ Hoooeeeeeeekkkkkk!!!!” ucapku sambil berpura-pura muntah

“ aku akan membawamu ke rumah sakit, jika kau sakit…”

“ tidak , taka pa Criss… tinggalkan saja aku sendiri… Hoeeeeeekkkk!!!!”

“ kau yakin?”

“ iya hoeeeeeeekkkkkk!!!!! Jam berapa sekarang? Kau tidak terlambat untuk kelas berikutnya bukan?”

“ sekarang masih….. oh ya tuhan! Logan, kau yakin taka pa….”

Aku membuka pintu toilet dan berpura-pura merasa lebih baik

“ ya,… aku merasa lebih baik, syukurlah kelas bahasa kelas terakhirku hari ini… “ ucapku masih berpura-pura mual.

“ya… syukurlah.. kita bisa pulang bareng…”

“ bagaimana dengan kelas jantungmu?”

“ mmm…. Kelas Paleontologi?” tanyanya sambil mengerutkan alis

“ mmm… iya itu!”

“ taka pa, aku bisa pulang, assignment ku sudah selesai…”

Aku pun membuka pintu toilet pria, memutar otak untuk keukeh pulang sendiri. Dan aku merasa begitu beruntung, ketika Jerremy tepat berada di depanku.

Tanpa basa-basi aku pun langsung menarik lengannya

“ hmmm… sebenarnya, aku sudah ada janji dengan Jerremy…” ucapku sambil masih mencengkeram tangan Jerremy

“ what?” Tanya Jerremy dengan wajah bingung

“ oh Jerremy… aku pikir kau takkan lupa, final fantasy yang terbaru itu… ya.. Criss dia anak baru apartemen kita, dan satu jurusan denganku… jangan lewatkan kelas jantungmu criss!”

“ aku tak ada kelas jantung adanya paleontologi…!” ucapnya mengoreksi

“ ya! Terserahlah apa itu, aku baik-baik saja… rasa mual ku tak akan mengcancel acara game kita yak an Skandar?” aku mengedipkan mata, dan membawa Jerremy menjauhi Criss

“ bye Criss…”

“ Bye… Logan…” ucap Criss

“ Logan! Bisa kau jelaskan apa maksud dari semua ini…” ucap Jerremy menghentikan langkahku, dia memegangi lengannya

“ maaf kan aku..” ucapku lirih

“ ya, okay! Kenapa kau tak jelaskan padaku ada apa?”

Aku melihat kekanan-kekiri, memastikan Criss sudah pergi jauh dari kami

“ jangan bilang latihan drama… Logan, kau terlalu berobsesi ya…” ucap Jerremy memutar bola matanya.

“ maafkan aku Jerr, bukan soal itu, aku tahu ini buruk karena kita baru kenal…”

Jerremy mengernyitkan wajahnya

“ tidak! Tenanglah… dengar, kau lihat cowok itu?” ucapku sambil menunjukan tanganku keposisi criss tadi

“ cowok, tinggi tadi? Memangnya kenapa?”

“ aku tidak menyukainya…”

“ kenapa?” tanyanya mengangkat salah satu alisnya

“ mmm…. Soal kenapa nya itu urusan belakangan…”

“ menurutku dia baik… “ ucapnya

“ ya… tapi aku sedang ingin sendiri, dan dia mengikutiku terus…”

“ oh… begitu…” ucap Jerremy sambil memutar bola matanya

“ iya, aku tahu tidak seharusnya aku meremas tanganmu, aku sudah memberikan kesan buruk ya, di hari pertama kita berkenalan…” ucapku memelas

Jerremy memperhatikanku

“ tidak sih, tapi aku tahu kau sedang punya masalah…”

“ ya… tidak begitu serius…” ucapku

“ yeah… people go crazy for thoose sometimes…” ucapnya

“ yeah… hey ngomong-ngomong, kau sudah mulai kuliah, kenapa aku tidak menemuimu di kelas bahasa?”

“ oh tidak… tadi aku bersama Claire berkeliling, dan tiba-tiba ibuku menelponya dan memintanya kembali ke London mala mini juga, jadi dia harus pergi…”

“ oh begitu…”

“ aku hanya berkeliling-liling hari ini, bertemu dengan principal, you know freshman things! Bedanya, aku datang terlambat jadi tidak ada mos, penyambutan atau apalah…”

“ ow… ya, jadi freshman memang tidak enak kan? Hey, kau punya waktu?” tanyaku

Jerremy menerawang keseliling, sedang berfikir “ banyak…”  ucapnya pasrah

“ mau temani aku ke toko Dvd?” ucapku bersemangat

“ ehm… took dvd?” dia mengangkat salah satu alisnya

“ ya… aku movie maniac, aku ingin membeli beberapa film…” ucapku sembari tersenyum

Jerremy mengangkat alisnya

“ yah… sekalian jalan-jalan, ayo!”

Pieces of Love riddle ( Indonesian Language )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang