Gravity Adele

1.5K 13 0
                                    

                                         

Aku mengusap-usap rambutku hingga berantakan tidak karuan. Berkali-kali kertas HVs itu aku remas, lempar dan ku buka kembali. Dean terus memperhatikan tingkah lakuku tanpa sepatah kalimat pun keluar dari mulutnya.

“ Dean… bantulah aku kawan!” ucapku lemas

Ku rebahkan punggungku pada punggung kursi meja belajarku. Menatap langit-langit kamar. Tidak tahu apa yang harus kulakukan.

“ ayolah Logan… itu hanya 5 lembar kertas dengan graffiti berbahasa Inggris yang kau mengerti , bukan 5 buah hireoglaph berbahasa yunani kuno yang harus kau terjemahkan!”

“ Tapi Dean… aku tetap tidak mengerti…” ucap ku lemas sembari memainkan kuku jariku

Dean pun bangun juga dari atas tempat tidurku, menghampiriku ke meja belajarku dan menurunkan jariku dari pandanganku

“ oh ayolah! Ini bukan waktu yang tepat untuk Pedi-Medi…!”

Aku mengambil nafas panjang

“ apa yang harus kulakukan?” tanyaku, sambil mengangkat kepala.

“ baca ulang…” pintanya

“ huh! Aku lelah Dean!”

Kami beradu mata, Dean meletakan kedua tangannya dipinggang, dan memasang expressi yang dari dulu tidak aku sukai, dia terus menatap mataku. Lalu mengangkat kedua tangannya keatas seolah menyerah dan kembali beralih duduk diatas tempat tidurku.

“ oh! Dean!” teriakku jengkel

“ Logan itu hanya graffiti! Okay…”

Aku beranjak dari kursiku dan melompat keatas kasur empuk ku.

“ Man she gonna sing… im leavin, never looking back again… hmmm…”

“ oh Logan! Kau terlihat seperti orang lemah…!” ucap dean sambil melemparkan kertas berisi graffiti Adele yang tidak kumengerti kearahku.

“ aku memang lemah memang kenapa? Beratku hanya 56…” ucapku asal sambil menatap poster the avenger di dinding merah apartemenku.

“ aku kangen rumah… aku kangen mom, dad, Lindsey, Lucas, Lola and Stella!” ucapku santai

“ c’mon man! Kau tidak sedang minum kan?” Dean terduduk diujung Tempat tidurku.

“ mungkin…”

“ ughk! Logan!” Dean pun  beranjak dari tempat tidurku

Aku mememperhatikan Dean,  mencoba mengetahui apa yang sedang ia lakukan. Ia memungut satu persatu kertas yang ia lemparkan kepadaku.

Pieces of Love riddle ( Indonesian Language )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang