Morning Call

732 5 0
                                    

New York, January 16, Monday

Alarmku berbunyi diatas table marmerku yang terletak disebelah tempat tidurku. Aku meraba-raba meja tersebut mencoba mematikan alarmku dan mencoba memastikan aku akan terbangun 5 menit lagi.

Treeeeettttt

Alarmku terus berbunyi, dan aku sangat gila mendengar suaranya “ oh… ayolah!!!” ujarku sambil meraba.

Buuuuukkkkk!!!

“aw!!!” ucapku saat mengetahui bahwa kepalaku ada dibawah tempat tidur , posisiku, upside down…, dengan sangat terpaksan, aku terbangun, mengucek kedua mataku dan mematikan alarm bodohku.

AKu menatap sekeliling ketika aku sudah benar-benar terbangun, Elu masih tidur diatas tempat tidurku. Lalu iPhoneku bordering. Aku bergegas mengambilnya, dan aku menemukan Brad menelfonku.

“ hei… um… Al?” ucapnya dnegan nada risih

“ Brad, ini pukul 7 pagi, dan aku harus bergegas, kau bisa telfon lagi nanti..” ujarku

“ oh.. kau tahu apa yang terjadi tadi malam…” ujarnya meringis

“ apa ?” tanyaku sambil mempersiapkan baju untuk kupakai hari ini, jumpsuite jeans, dan balero hat, serta converse biru.

“ aku babak belur…” ujar Brad

“ apa!!?????” ujarku sambil melempar converse ku hingga Elu terbangun. Dia sontak melompat dan mengeong keras

“ you drunk again?” tanyaku

“ no… crazy girl is…” ujarnya

Aku memutar bola mataku, hal seperti ini sudah biasa bagi Brad yang berandalan

“ I was hitting by girl.” Ujarnya

Aku melotot, tapi kalau soal Brad dihajar seorang perempuan, itu baru luar biasa

“ apa? B-bagaimana bisa?” tanyaku

“ sigh ya aku tahu ini gila, yang pasti dia mahasiswa NYU”

Aku jadi semakin penasaran dan semakin terkejut, gadis? Dari universitas NYU? Menghajar kakakku yang berandalan?

“ ya okay, lalu?” tanyaku

“ gadis itu bernama Kylie, matanya hijau, berambut brown, dengan gaya yang nyeleneh” ujarnya

“ Kylie?” ujarku sambil berfikir

“ aku pernah dnegar namanya, tapi aku tak tahu dia itu siapa?” ujarku

“ oh baiklah, katakana saja padanya jika kau mengenalnya, ini belum berakhir”

“ kau mau apa? Menghajarnya, Brad dia wanita” ujarku

“ that stupid rule doesn’t exist in mine” ujarnya

“ okay”

“ okay, hey kau jauhi .owok dengan rambut brown itu okay?”

“siapa?” ujarku berfikir yang dia maksud adalah Logan

“ yang bermata biru siapa Lo… pokoknya namanya seperti nama hewan piaraan”

“ logan?” ujarku

“ iya! Kau jangan dekati dia”

“ dengar Brad aku 19 tahun sekarang, dan dengan siapa aku berteman, bukan urusanmu” ujarku

“ dan kau ingin hal yang sama yang terjadi padamu dengan pria blonde aneh itu terulang lagi?” ujarnya

Aku mengedipkan mataku, aku tahu siapa yang dia maksud, terakhir kali aku tak menderngarkan Brad, aku ha.nur lebur

“ luapkan, itu tak akan terulang lagi!” ujarku

“ oh yeah kau bisa beri aku guarantee” ujarnya

Aku terdiam “ brad dengar, aku dan Logan hanya teman, “ ujarku

“ salah! Aku kakakmu dan aku kenal kau lebih baik dari itu” ujar Brad dengan nada menyebalkan”

“ okay bye” ujarku

“ aku belum selesai!”

“ bye!”

Aku menutup telefonku, dan bergegas masuk ke kamar mandi untuk mandi air hangat

Pieces of Love riddle ( Indonesian Language )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang