Lavender And Me

692 3 0
                                    

Aku menyeruput expresso hangatku selagi Lavender memintaku untuk calm down.

 Aku memainkan jemariku dicupku dan menatap langit mendung di kota New York, kemarin hari udara begitu panas dan entah mengapa sekarang terasa dingin, atau mungkin karena aku yang sedang tidak enak badan karena menangis?

“ kau tak pernah cerita soal ini padaku Adele…” ujar Lavender menatapku bulat-bulat

Mata birunya berbinar-binar, ada ketulusan dibalik matanya, aku semakin merasa bahwa kami berdua punya chemistry yang kuat, sejak dulu…

“ bagaimana kau tahu aku ada di Manhattan…?” tanyaku

“ kau sering mengatakan kau tinggal di 12th Avenue, manhattan, kau bilang rumahmu bercat putih dengan bmw hitam terparkir didepan. Jadi aku mencarinya, itu tak terlalu sulit…” ujar Lavendera sambil tersenyum

Aku kembali tersenyum menatapnya

“ ya, aku memang pelupa, kau Jet Lag?”

“ tidak… aku berangkat pukul 5 sore dan sampai disana pukul 10 malam, aku mendapat tugas dinas di New York university… kau senang? Maaf aku tak memberitahukannya padamu… aku tak sempat, aku terlalu excited, aku tak pernah ke US, sebelumnya, dan New York adalah tempat yang tepat…” ujar Lavender sambil mengunyah biscuit coklatnya

AKu tersenyum, dan Lavender kembali menatapku

“ Adele, aku rasa aku harus tahu apa yang terjadi…” ujar Lavender pelan

Aku menarik nafas panjang, mengalihkan wajahku ke jendela Starbucks. Rasanya air mataku akan turun dari pelupuk mataku, tapi aku mencoba kuat untuk itu.

“ seorang gadis mengancamku, mengatakan bahwa… bahwa jika aku, jika aku tak mengakhiri hubungan ku dengan Logan, dia akan membunuh keluarga ku…” ujarku pelan, dan air mata mengalir di pipiku.

Lavender mengusap air mataku “ you don’t need to cry, hey Listen Adele, it has passed, she may only joking!”

“ she is not!, she almost kill my mother… get my father in distressed, a weeks ago my mom was sent into Beverly Hills Hospital cause by car Accident, and you know what? She texted me and said I have didi it and now you’ll see…” ujarku terisak

Lavender menggeleng pelan, ikut bersimpati

“ gadis macam apa itu?, kau tahu dia siapa?’ Tanya Lavender

“ entahlah… dan aku bahkan tak tahu dari mana dia mengenalku…” ujarku pelan

Lavender terdiam.. dia menatapku “ lalu rasanya aku datang di waktu yang tepat…” ujarnya

aku tersenyum, dan Lavender memegang tanganku sweater putihnya terasa hangat. Aku merasa bahagia memiliki sahabat sepertinya.

Lalu aku menatap jendela Starbucks yang berkabut dibawah langit Twilight, aku menatap swatch ku dan waktu menunjukkan pukul 6:30. Lalu tiba-tiba seuah siluet yang menunjukkan seorang gadis dengan jaket burberry hijau yang tengah berlari mengejar taksi menyita perhatianku.

AKu menatap gadis itu lekat-lekat… dan beranjak berdiri, dan membayar kasir, Lavender menghentikkan langkahku.

“ kau mau kemana…?” Tanya Lavender ketika aku sudah berada didepan kasir

“ mengejar gadis itu, aku ada urusan dengannya!” ujarku mencoba membuat antrianku tak begitu panjang, karena gadis itu masih berlari mengejar sebuah taksi

“ dia gadis yang?”

“ entahlah…”

Pieces of Love riddle ( Indonesian Language )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang