Sesha putusin Raka (lagi)
------------
Sesha meninggalkan Raka dan temannya, yang Sesha tak ketahui namanya, untuk masuk ke dalam bioskop. Ia menghampiri Raka, mantannya, yang tengah memandangi poster film. Cewek yang tadi bersamanya terlihat sedang bergelayut manja di lengan kanan Raka. Melihat hal itu, mau tak mau Sesha mendengus kesal. Hatinya kembali berkobar karena marah.
Sesha menarik tangan kiri Raka. Membuat cowok itu berbalik. Keningnya berkerut. Dia terlihat kesal.
"Lo mau apa lagi, sih?" tanya Raka tak acuh.
"Gue mutusin lo duluan, Ka!" Sesha mengulurkan surat yang ia tulis sekitar dua minggu yang lalu. Surat yang ternyata nyasar ke Raka yang lain. "Baca, tuh!" kata Sesha tajam seraya menekan tangannya yang memegang surat itu ke dada Raka. "Kita benar-benar putus."
Raka mengambil surat dari tangan Sesha. Ia melihat sekilas surat yang terlihat ada garis lipatan dan sedikit kucel itu. Lalu pandangannya beralih ke arah Sesha yang tengah balik memandanginya dengan tatapan dingin.
"Kamu tuh—"
"Udah Mbak, ambil aja Rakanya. Cowok bikin sakit hati doang mah, gue nggak butuh," potong Sesha sebelum cewek di sebelah Raka yang sejak tadi memandangnya sengit melanjutkan perkataannya. "Selamat makan ati terus, Mbak. Moga kenyang." Sesha memamerkan senyum mengejek ke arah cewek itu, lalu kepada Raka. Setelah itu Sesha berbalik dan berjalan meninggalkan pasangan itu dengan hati sedikit plong.
Sesha menatap tempat di mana ia meninggalkan Raka, cowok yang menerima surat-suratnya. Namun tak ditemukannya cowok itu. Juga temannya. Kepala Sesha sontak menoleh ke kanan dan kiri, mencari keberadaan Raka. Tapi tak juga ia temukan. Lalu ia berjalan mendekat ke arah pagar pembatas. Kepalanya menunduk ke arah tangga di bawahnya. Di sana ia melihat Raka dan temannya tengah berjalan menuruni tangga.
"Raka," panggil Sesha.
Langkah kaki Raka berhenti. Cowok berkulit putih itu lalu mendongak menatap Sesha dengan tatapan kaget.
"Mau ke mana lo?" tanya Sesha.
"Balik," jawab Raka kebingungan.
"Kok balik? Lo kan belum jelasin apa-apa soal surat gue yang tiba-tiba bisa ada di lo."
"Ah, iya."
Dengan dorongan paksa dari temannya, Raka kembali menaiki tangga untuk menghampiri Sesha. Ekpresi wajah Raka terlihat khawatir. Hal ini membuat Sesha tersenyum geli. Raka terlihat lucu, pikirnya. Dirinya tak menyangka ternyata cowok inilah yang membalas suratnya.
-----------
[28.03.2018]
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untuk Raka (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction[Pemenang Wattys 2019 kategori Young Adult] (Novel sudah bisa dibeli di toko buku) Raka menerima sebuah surat yang berisi kata putus. Tapi masalahnya Raka tidak punya pacar. Dia pun tidak kenal nama pengirim surat tersebut. Bagaimana bisa dia diputu...