Surat ajaib dari Raka
-----------
Sesha menatap amplop di tangannya dengan mata berbinar. Ini memang surat dari Raka. Cowok salah kirimnya.
Sesungguhnya Sesha tak mengira jika Raka akan mengiriminya surat. Sesha pikir, Raka tak peduli dengan dirinya, cewek menyedihkan yang jauh-jauh datang ke Semarang hanya untuk mutusin pacarnya. Meskipun begitu, Sesha cukup senang menerima surat ini. Bahkan sebenarnya ia sangat senang.
Perlahan Sesha membuka amplop cokelat di tangannya. Lalu ia menarik selembar kertas dari dalam amplop tersebut. Ia cukup penasaran dengan isi surat yang ditulis Raka.
Dengan perasaan bahagia yang tak bisa ia jelaskan, Sesha mulai membaca surat itu. Tapi ia merasa ada yang aneh dengan surat di tangannya ini.
"Kenapa isi suratnya berantakan banget?" kata Sesha heran seraya menelengkan kepalanya, mengamati gambar monyet di pojokan kertas dengan anak panah menunjuk kata 'Gian'. Sesha langsung tertawa. Ia ingat siapa Gian.
Bukan hanya ada gambar, surat Raka ini berisi bermacam-macam huruf dan angka. Sesha bingung tapi juga terhibur dengan coretan-coretan di surat itu.
Hai Sesha. Apa kabar? Baik? Aku juga hehehe ... (semoga kamu juga nanya kabarku hehehe)
Malam ini gelap banget, Sha. Dari sore mati lampu. Tapi ini udah nyala kok hehehehehe
Sesha tertawa membaca beberapa baris kalimat yang sudah dicoret membentuk tanda silang besar-besar. Ia tak menyangka akan mendapati kalimat seperti itu pada surat yang dikirimkan oleh Raka.
"Lo ngapain sih, Ka?" tanya Sesha geli.
Selain kalimat itu, gambar monyet bernama Gian, Sesha juga mendapati deretan angka dan rumus dengan hasil akhir dilingkari tebal-tebal dengan pulpen berwarna merah. Sesha curiga Raka tengah mengerjakan tugas kuliah di lembar surat ini. Sesha kembali tertawa.
Lalu, di pojokan bawah terlihat ada beberapa baris tulisan dengan beberapa gambar lingkaran seperti cincin.
Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaraaaaaan BESAR. Lingkaran kecil lagi, lingkaran besar lagi. Bodo amat! Ooooooh Aku belum bayar pulsa di Mas Abdul. Mas Abdul. Mas Abduuuuuuul. Huuuo
Sesha menyemburkan tawa membaca kalimat tersebut. "Lo ada hubungan apa sih, sama Mas Abdul?"
Ada lagi dua baris tulisan nyempil di sebelah gambar awan yang bergelung-gelung dengan matahari mengintip di baliknya. Gambar tersebut mengingatkannya akan gambar yang terpajang di tembok ruang kelas ketika ia masih TK.
You are my sunshine, my only sunshine...
Sesha apa kabar??? Kamu jangan sedih-sedih lagiiiii
Sesha tersenyum kecil membacanya. "Lo tuh ngirimin gue surat apaan sih, Ka? Isinya kenapa nggak jelas gini?" ucapnya seraya memindai coretan demi coretan di kertas itu. "Gue harus bales apa coba?"
------------
[22.09.2017]Maafkan Raka yang ngirim surat nggak jelas gitu, Sha. Hahaha
Menurut kalian, gimana ceritanya sejauh ini? Semoga cukup memuaskan yaaaa hehehe
Makasih udah pada mampir!
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untuk Raka (SUDAH TERBIT)
Fiksi Remaja[Pemenang Wattys 2019 kategori Young Adult] (Novel sudah bisa dibeli di toko buku) Raka menerima sebuah surat yang berisi kata putus. Tapi masalahnya Raka tidak punya pacar. Dia pun tidak kenal nama pengirim surat tersebut. Bagaimana bisa dia diputu...