01_Akhir

8.4K 762 16
                                    

Duduk di atas kursi roda membuatnya merasa semakin buruk. Dokter mengatakan butuh waktu cukup lama untuk mengembalikan fungsi dua kakinya.

Gadis itu menoleh saat nama Seulgi terdengar. Perawat memanggilnya, ada ibu yang kemudian meraih pegangan pendorong kursi, membawa gadis berusia dua puluh lima tahun itu memasuki ruang pemeriksaan.

Dokter ortopedi yang pagi ini ia datangi, setelah dua hari yang lalu ia bertemu dengan dokter syaraf. Bertemu dengan laki-laki paruh baya yang biasa disapa Dokter Han membuat asa gadis itu mulai meredup.

Bukan asa tentang hidup, tapi asa yang menghilang karena ketidakberdayaannya kembali di atas panggung. Lima bulan ia tidak menyapa kehidupan yang telah dijalaninya enam tahun terakhir, dan pendapat dokter semakin membuat kesempatannya kian tipis.

Ibu meraih jemari putrinya, ditatapnya penuh penguatan. Memang sekarang saat itu tiba, meski terlalu cepat. Kang Seulgi harus absen dari dunia keartisannya.

Dia membaca banyak penggemar mengucapkan rasa prihatin dan kesedihan atas apa yang dialaminya lima bulan yang lalu. Kecelakaan fatal yang hampir membuatnya meninggal, meski kenyataannya teman satu timnya tidak lagi lengkap. Ada dua sahabat yang tidak lagi menghirup udara dunia. Mereka dinyatakan tiada dua hari setelah melewati masa koma. Bahkan Seulgi tidak hadir dalam prosesi pemakaman karena kondisinya yang masih kritis hingga tiga minggu lamanya. Ketika tersadar, ia harus susah payah mengembalikan ingatan yang sempat terhapus.

Mengingat itu semua membuat dirinya takut, sangat.

Keluarga inti Kang tidak tinggal di Korea, dua orang tua Seulgi berada di London bersama si sulung. Kemudian yang mereka putuskan setelah berembug dengan tim dokter dan agensi gadis itu, adalah membawa kembali putri bungsu kembali ke rumah. Sudah cukup Seulgi menjadi trainee ketika dalam asuhan sang Kakek. Sekarang sudah saatnya Seulgi kembali setelah mencapai impiannya sebagai idol.

Kang Minhyuk, lelaki tinggi itu menunggu di luar, lalu menyambut sang adik dan ibu keluar dari ruang pemeriksaan setelah empat puluh menit berkonsultasi.

Ibu mengangguk, mengiyakan jika keputusan mereka tepat. Minhyuk menunduk, lalu ia berlutut di hadapan sang adik. Sepertinya tugasnya sebagai kakak laki-laki akan kembali dijalani.

Welcome home, my sister.

Seulgi menunduk, air mata menetes tapi ia tahan sekuat ia bisa.

🍁🍁

One In A MillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang