Meletakkan earphone di atas meja belajar, Seulgi menghirup aroma tanah basah dari balik jendela kamarnya. Hari ini cukup melelahkan, tapi sedikit terbayar dengan kehadiran Soojung. Dan ingatannya pada laki-laki yang dipanggil ayah oleh Jackson tempo hari.
Mereka mengobrol meski lebih banyak didominasi Soojung dan dirinya. Anak kecil tidak betah untuk duduk dan makan. Jimin tidak memiliki banyak waktu untuk mengobrol pada akhirnya. Setelah rengekan Jackson yang cukup membuat laki-laki itu kerepotan, Selena memutuskan untuk menggendong dan membawa Jackson keluar dari restoran terlebih dahulu.
Seulgi sebenarnya ingin melakukan seperti apa yang dilakukan asisten Jimin itu, tapi tidak mungkin. Dia tahu diri untuk tidak berbasa-basi, seolah ingin menggendong padahal sudah jelas tidak sanggup.
Lalu setelah mereka berpamit, Jimin menyempatkan diri untuk kembali ke meja mereka. Kunci mobilnya terjatuh karena ulah sang putra. Seulgi memang menyimpannya, lalu memberikan pada Jimin. Keduanya tersenyum, hanya itu. Tidak lebih.
Soojung membahas Jimin setelah laki-laki itu benar-benar pergi. Dia sendiri juga heran mendengar jawaban menggantung Pemuda Park tersebut yang mengatakan bahwa Jackson hanya membutuhkan dirinya sebagai orang tua saat ini. Tidak ada jawaban pasti siapa sebenarnya anak lelaki berkulit lebih gelap dari mereka itu.
Seperti anak Afro-Amerika. Apa Jimin pernah memiliki istri atau kekasih orang negro? Tapi kapan mereka menikah?
Pertanyaan Soojung menggelitik Minhyuk dan Seulgi. Walaupun kadarnya tidak lebih besar dari Soojung.
Minhyuk menduga bisa jadi, mungkin si ibu sengaja meninggalkan Jackson pada Jimin, atau jangan-jangan ibu si anak merupakan salah satu model kenamaan yang pernah menjadi klien Jimin. Bisa jadi kan? Karena mereka tahu jika Pemuda Park itu bersinggungan dengan dunia showbiz.
Entahlah, Seulgi malas berpikir macam-macam tentang Jimin.
Kemudian setibanya ia di rumah, ibu dan ayah terlihat santai beristirahat di halaman belakang. Minhyuk dan Soojung ikut bergabung tanpa dirinya. Memakai kruk hingga ranjang di dalam kamar miliknya, Seulgi meraih ponsel yang tadinya ketinggalan saat ia keluar rumah.
Ada beberapa pesan.
Pesan dan undangan tepatnya.
Artis Kim Jae Jin akan segera melangsungkan pernikahan dengan penyanyi idola senior, Lee So Ra.
Membaca berulang kali, dada Seulgi tiba-tiba membuncah. Bukan karena senang, tapi air mata tiba-tiba mendesak ingin keluar saat ia mengecek melalui portal-portal yang ternyata berisi headline rencana pernikahan seniornya itu.
Ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan. Kim Jae Jin tidak pernah menganggap hubungan mereka serius. Seulgi hanyalah bayangan yang tidak akan menjadi satu dengan laki-laki itu.
Dia hanya kekasih palsu, tidak lebih. Kekasih yang dipasangkan demi sebuah acara variety show. Seulgi hanya terbawa perasaan.
..
Undangan Hujan. Undangan yang akan kita terima terbuat dari udara dingin dan langit yang kelabu. Angin yang berhembus mengabarkan beritanya. Awan yang berarak-arak menyapu langit yang tadinya biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
One In A Million
Fanfiction[Tamat] Seulgi berpikir jika dunia tidak adil padanya saat karir bermusiknya harus berhenti. Tapi ketika dunia yang ia cintai benar-benar melepasnya, ada satu dunia baru yang menyambutnya. Lantas sebuah pertanyaan terlontar, apa yang telah kau berik...