22_Sebuket Bunga Pemberian Jackson

2.1K 454 26
                                    

Pernikahan telah dilaksanakan pukul sembilan pagi tadi di aula. Para tamu yang sempat kembali ke ruangan masing-masing, sekarang telah berkumpul kembali di kebun di halaman belakang resor yang telah disulap menjadi surga dadakan dengan hamparan hijau dan gaun putih para tamu. Hanna sengaja memintanya dan menulis pada undangan. Semua karena ia ingin pernikahannya terlihat khidmat dengan warna pastel menghiasi.

Jimin sibuk, dia terlihat mengobrol dengan teman-temannya. Yerim dan Jungkook duduk satu meja dengan Seulgi. Tidak menyadari jika Yoongi juga ada bersama mereka tadi di bangku belakang.

Jackson duduk dengan tuksedo membungkus tubuhnya, es krim terlihat mengotori pipinya yang bulat. Dua matanya tidak pernah membuat Yerim bosan untuk memandang.

Seulgi sesekali membantu Jackson memakan es krimnya. Jungkook bersenandung, laki-laki itu terlihat sabar menghadapi kecerewetan Kim Yerim. Seulgi tidak terlalu mengenal Yerim, tapi dia mudah untuk beradaptasi dengan gadis itu.

Yerim memang super dalam bergaul. Bahkan Yoongi yang dinginpun juga tertarik dengannya. Seharusnya Jungkook merasa beruntung memiliki kekasih yang cakap dan populer kan?

Dari tadi lelaki bule datang menghampiri meja mereka menyapa Yerim. Untung ada Seulgi, jadi Pemuda Jeon itu tidak merasa seperti orang hilang.

"Jimin tadi menjemputmu, eonni?"

Nah, ini salah satunya. Yerim menanggalkan keformalan diantara dirinya dan Seulgi. Memanggil gadis itu sama seperti caranya memanggil Lee Hanna.

Seulgi mengangkat wajahnya setelah sedari tadi menunduk mengobrol dengan Jackson. "Tidak. Aku diantar kakakku tadi."

"Loh, aku kira kalian bersama."

"Kami bertemu di depan. Jimin sibuk dengan Jackson, lagipula menghabiskan waktu kalau harus menjemputku."

"Seharusnya dia tidak keberatan, kan Jimin yang mengajakmu."

Seulgi tersenyum kecil. "Aku ke sini karena undangan Hanna eonni."

"Eh iya juga ya?" Yerim baru sadar. Dia juga tahu di saat menjelang pernikahan Namjoon kalau kakak iparnya itu terapis Seulgi.

Jungkook menatap piano yang dimainkan di sisi kanan panggung. Lagu Shania Twain berjudul From This Moment membuat suasana semakin terasa magis.

"Mau menyanyi?"

"Hem?" Jungkook merasakan senggolan Yerim pada lengannya. Ia menggeleng. "Tidak ada yang menawariku."

"Tapi mau?"

"Tidak."

"Ck!" Yerim berdecak, lalu dilihatnya Seulgi. "Eonni, kakakku pasti sangat tersanjung kalau kau mau menyumbangkan suara emasmu."

Seulgi tersenyum tipis. Dia penyanyi memang, tapi tidak di sini. Dirinya masih ingat terakhir bernyanyi di depan publik bersama Jimin dan Soojung kala itu. Terlalu bersemangat hingga membuatnya kembali bersedih. "Sebaiknya jangan. Bukankah pengisi acaranya cukup baik?"

"Tapi ini kan beda. Kim Namjoon kedatangan idol Korea."

Jungkook tertawa kecil melihat wajah berlebihan Yerim. "Memang mau menyanyikan lagu apa?"

"Eum, Two Person milik Sung Si Kyung. Ya, ya?!"

..

Ini tidak baik. Yang bisa Jimin lakukan hanya melipat tangan di depan dada sembari melihat Seulgi di atas panggung. Gadis itu duduk di atas kursi kursi ditemani Jungkook yang meminjam gitar dari penampil.

Sayup-sayup lagu Two Person yang lama tidak ia dengar terdengar mengalun lembut. Ia melihat wajah Namjoon tersenyum bak orang gila memandang bergantian sang istri dan Seulgi serta Jungkook.

One In A MillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang