Jemari lentik itu terlihat melakukan pergerakan kecil. Dalam genggamannya saat ini ada sebuket bunga mawar putih yang sengaja dirangkai untuk ia bawa melewati altar. Tiga pasang anak-anak dengan berbagai ras telah bersiap menemani langkahnya menggandeng Sang Ayah. Para bocah laki-laki memakai tuksedo, salah satunya sibuk berkali-kali dibetulkan letak dasinya oleh Jimin. Siapa lagi kalau bukan Jackson Park, bocah dengan rambut keriting yang berceloteh lucu dengan teman-teman sebayanya. Sebagian murid kesayangan Seungwan, dan sisanya dari pihak keluarga.
Di balik kegusaran Seungwan, ada Yoongi yang menunggu bersama para keluarga di depan altar. Wajahnya tidak lagi pucat, sedikit ditouch-up agar terlihat lebih natural. Ia sesekali tersenyum ketika kerabatnya menggoda. Jimin telah berpindah duduk diantara para tamu, dia yakin kalau Jackson akan melakukan tugasnya sebaik mungkin.
"Hyung, senyum!" Jimin membentuk lengkungan pada wajah, mengingatkan Yoongi untuk tidak grogi. Sementara Namjoon hanya cengengesan mendapati Yoongi menggigit bibir bawah berkali-kali. Baru kali ini ia melihat seorang Min Yoongi yang biasanya percaya diri akut mendadak ciut di depan banyak orang. Semua karena Son Seungwan yang berhasil memporak porandakan hati pemuda tersebut.
Kalau ditanya kenapa memilih Seungwan? Lalu kapan mereka official? Jawabannya cukup sederhana.
Nyatanya cinta pada pandangan pertama itu ada. Aku memacari Wendy sejak kepulangan kami dari resepsi pernikahan Namjoon. Awalnya menolak, tapi karena kucium ya luluh juga.
Lalu jawaban Namjoon tidak kalah sederhana.
Untung tidak ditampar ya.
Kalau mengingat percakapan itu membuat Hanna geli. Menyimak cerita percintaan Yoongi membuatnya semakin yakin kalau jalannya cinta manusia itu beraneka rupa. Ada yang mudah, ada yang sulit, ada yang biasa saja. Kalau dirinya dan Namjoon termasuk yang sulit, karena dirinya sangat pemilih. Jujur, Namjoon dulu sama sekali tidak menarik di mata Hanna, tapi lambat laun malah dirinya yang jatuh cinta setengah mati pada laki-laki tersebut. Semua tidak lain karena Namjoon adalah dokter anak yang dengan segala kekakuannya justru dicintai anak-anak. Termasuk putra semata wayang Jimin yang selalu menurut ketika diperiksa.
Itu nilai plus Namjoon di mata Hanna.
"Kenapa senyum-senyum sendiri?"
Hanna menoleh pada suaminya, "jadi ingat alasan Yoongi melamar Wendy."
"Oh itu." Namjoon mengamati wajah Yoongi yang menampakkan gummy smile tatkala Seungwan berjalan memasuki aula pemberkatan. Berlatar hamparan laut di sisi tebing, upacara akan segera dimulai.
"Cantik."
Namjoon setuju dengan kalimat Hanna, lalu tangannya melambai saat Jackson dengan kocaknya menebar kelopak bunga. Lalu setelah mendapat aba-aba di ujung altar, dia berhambur ke dalam pelukan Yerim bukahnnya ke arah Jimin.
"Good job, Buddy!" Yerim memeluk tubuh berisi Jackson, membuat tamu lain mengernyitkan kening. Pemandangan yang tidak biasa ketika seorang anak keturunan kulit gelap dipeluk perempuan Asia. Warna kulit mereka terlihat sangat kontras. Tapi Yerim tidak peduli, dia menyayangi Jackson dengan tulus.
"Yeah!" Jungkook menerima tos Jackson, bertiga mereka mulai merasakan hawa syahdu yang mewarnai pernikahan Yoongi dan Seungwan. "Rasanya baru kemarin kenalan, sekarang sudah menikah."
Jackson mengamati semua gerak-gerik para dewasa yang berada di depan sana. "Paman Yoong nanti mencium Aunty Wendy?"
Pertanyaan Jackson membuat mata Yerim terbelalak, sementara Jungkook malah mengangguk-angguk mengiyakan. "Anaknya Jiminie cepat besar ternyata." Celetuk Yerim.
KAMU SEDANG MEMBACA
One In A Million
Fanfiction[Tamat] Seulgi berpikir jika dunia tidak adil padanya saat karir bermusiknya harus berhenti. Tapi ketika dunia yang ia cintai benar-benar melepasnya, ada satu dunia baru yang menyambutnya. Lantas sebuah pertanyaan terlontar, apa yang telah kau berik...