26_Kembalinya Sang Pejuang

1.9K 430 25
                                    

Seulgi tidak pernah membayangkan jika lagu yang ia nyanyikan saat ini berada di posisi puncak chat musik yang sedang dimainkan oleh para stasiun televisi. Bahkan sudah satu minggu berturut-turut menjadi juara satu di setiap acara musik tanpa dirinya tampil.

Soyoung sangat senang, ia berterima kasih karena dramanya juga mengalami kenaikan rating karena lagu yang dibawakan Seulgi. I Will Go To You Like The First Snow, judul yang sering menyapa para pendengar akhir-akhir ini. Tidak ada promosi besar-besaran karena agensi yang menaungi Seulgi ragu apakah gadis itu mampu tampil lagi di muka publik.

Tidak dipungkiri, seorang Kang Seulgi tidak akan mengenakan sepatu tinggi dan berjalan seorang diri ke atas panggung. Tangan kirinya masih mengandalkan tongkat untuk membantu menyangga tubuh. Kakinya masih menjalani terapi lagi sampai benar-benar pulih terlepas dari alat bantu kesehatan. Namun dari semua yang ia hadapi saat ini, Seulgi cukup bahagia. Dia menyimak televisi serta laman berita Hallyu hingga menerima banyak pesan dari teman-teman idol yang pernah berteman dengannya dulu. Rata-rata menanyakan kapan ia akan kembali menyapa para penggemar.

Mengetahui bahwa masih ada orang yang berharap kehadirannya di muka publik membuat gadis itu kembali bersemangat. Kata Jimin, tidak berjalan sempurna bukan akhir segalanya. Ketika Tuhan mengambil sesuatu yang berharga dari hidup kita, maka Ia akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik lagi.

Seulgi tahu itu benar, dia lebih dekat dengan keluarganya saat ini meskipun terpisah bentangan benua yang berjarak ribuan mil. Sangat berbeda di saat dulu ia bergelimang ketenaran sebelum kecelakaan memberinya ujian yang sangat berat. Dalam hati ingin rasanya kembali ke dalam pelukan Ayah Jackson, namun ia ingin mewujudkan satu mimpinya lagi sebelum memutuskan benar-benar meninggalkan dunianya saat ini.

"Bagaimana kalau aku menerima tawaran untuk tampil, oppa?"

Jinki tampak berpikir saat mendengar pertanyaan Seulgi. "Kau yakin?"

"Hanya tampil di pertunjukan biasa. Ada berapa tawaran yang menginginkan aku kembali?"

Han Soyeon mengambil dokumen yang mulanya hampir ia buang, namun sepertinya masih berguna. "Dua belas, empat diantaranya acara musik mingguan. Mereka ingin memberimu trofi jika minggu depan lagumu masih bertahan."

Seulgi mengerjap, dua belas tawaran? Dia bahkan tidak pernah berpikir akan ada sebanyak itu program yang menginginkan dirinya mengisi. Dahulu itu bukan hal yang luar biasa, namun dengan kondisinya kini, Seulgi harus banyak-banyak bersyukur.

"Karena lagu ballad, kita hanya perlu kursi untuk membantu penampilanmu. Yang kau butuhkan kekuatan nafas karena lagu ini memiliki pitch yang tinggi, sedangkan posisimu hanya duduk."

Seulgi menatap bergantian sang manajer dan produser serta staf manajemen yang berada bersamanya di ruang rapat saat ini. "Aku tidak sedang bermimpi kan?" Tanyanya tidak percaya. Setelah hampir satu tahun ia kembali ke Seoul, setelah segala perjuangan yang membuatnya hampir menyerah, apa sekarang saat itu tiba?

"Seul?"

"Iya?"

"Oke?"

Binar gadis itu kembali. Ada sebuah asa membuncah, dua matanya bahkan mengeluarkan buliran tanpa disadari. "Iya. Apa yang harus aku lakukan?"

Ah, rasanya seperti awal debut delapan tahun yang lalu. Seulgi merasa apa yang hilang darinya satu persatu telah dikembalikan lagi oleh-Nya.

------

Seungwan tersenyum menatap kedatangan dua laki-laki yang kini berjalan menujunya. Tangan si kecil perlahan terurai dari si dewasa. Tatapan lucu dengan netra hijau kebiruan yang luar biasa cantik menatapnya dari kejauhan. "Good morning, Jackson." Sapanya dengan nada menyenangkan.

One In A MillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang