Chap 8

4.6K 317 14
                                    

"Kau membelanya? Jadi seperti itu!" Hye in beranjak dari tempat duduknya menyambar tas dan segera pergi keluar cafe. Sesegera mungkin Yoongi sudah bisa mencekal tangan  Hye in saat di luar cafe.

"Hye in- ah. Minta maaflah padanya...."

"Minta maaf? Kau benar- benar tak tahu perasaan ku! Benar apa yang dikatakan Ji sa tadi.....aku dibully karnanya...aku tahu dia orang baik...dia gak pernah memandang orang dengan tingkat sosialnya... Geundae.....aku hanya orang biasa...mereka melarangku untuk dekat dengan Ji sa...berteman dengannya...lalu aku bisa apa? Aku bisa melawan....tapi lama- lama aku muak!" emosi Hye in membuatnya menangis dan Yoongi menarik Hye in ke pelukannya.

Mencoba mengerti akan situasi yang dihadapi Hye in. Rasanya ia ingin membebaskan gadis yang ia peluk sekarang dari masalah hidupnya.

Hye in masih sesenggukan dan yoongi melonggarkan pelukannya. Mencoba menangkup kedua pipi Hye in. Menghapus  air mata Hye in dengan ibu jarinya.

"Aku tak pernah main-main dengan keputusanku....aku sudah memilihmu...aku benar- benar mencintaimu... Aku tahu kau hanya gadis 18 tahun. Kita akan bertunangan.. Ceritakanlah masalahmu padaku...aku adalah milikmu...aku namchinmu...kau bisa bergantung padaku.....jangan memendam penderitaan mu sendirian... Bisakah eum?"

"Mianhae.." Hye in kembali memeluk Yoongi.

Benar apa yang dikatakan Yoongi. Ia merasa bersalah sempat marah padanya. Ia mencintai Yoongi juga dan ia tak rela jika Yoongi direbut oleh Ji sa. "Jangan memarahiku karenanya nya."

Hye in tahu ji sa adalah masa lalu Yoongi, yeoja yang mengisi hati Yoongi beberapa tahun. Hye in semakin mengeratkan pelukannya.

Ia benar- benar tak mau kehilangan Yoongi. Entah kapan ia mulai jatuh cinta pada Yoongi tak perlu Hye in pikirkan sekarang. Hye in tak bisa berteman dengan orang yang pernah menjadi kekasih tunangannya. Tidak akan!

"Kau tak ingattapi tetap saja aku merasa benci melihatmu. Aku benci kau sudah bersama Yoongi dulu.!" batin Hye in.

****

Jimin mengikuti Ji sa memasuki rumahnya. Jimin tertekan melihat Ji sa yang sedang emosi seperti ini.

Ji sa menyandarkan tubuhnya ke sofa. Klimaks masalahnya sudah terjadi. Hye in memutus tali persahabatan dengannya dengan alasan yang tak masuk akal. Jimin duduk menghadap ji sa dengan cemas. Ji sa menutup matanya dan Jimin tahu Ji sa sangat pusing.

"Ji sa..."

"Sebentar...." potong Ji sa yang masih menutup matanya.

"Apa oppa sudah tahu sebelumnya?"

"Mian..."

"Kau tidak bilang padaku langsung tapi Yoongi oppa yang menjelaskan padaku....seharusnya aku marah saat oppa tak mau memberitahuku tadi malam."

Drrttt drrtt

"Saya baru dapat informasi......"

"Aku sudah tahu semua...apa yang kau lakukan tadi pagi eoh?"

"Tn. Muda jimin..." Ji sa menatap jimin.

"Seharusnya kau tahu mana tuanmu. Kau dipecat!" Ji sa memutus panggilannnya lalu melempar ponselnya ke sofa seberang. Kembali ke posisi semula untuk menutup matanya.

"Apa yang kau lakukan! Jangan sembarangan memecatnya...." ucapan Jimin membuat Ji sa membuka matanya lagi melihat ke jimin.

"Bukan aku yang membuat nya dipecat...aku hanya memperjelas untuk memecatnya. Kau yang menyuruhnya tutup mulut kan!"

MY LITTLE GIRL [Park Jimin X You] (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang