Chap 20

3.2K 187 6
                                    


Katakanlah Ji sa sedang meruntuk di dalam hatinya. Appanya pergi begitu saja setelah memasrahkan Ia pada Jimin.

Jimin yang masih setia menatap Ji sa dengan mempertahankan ekspresi dinginnya. Lebih tepatnya menutupi emosinya.

Ji sa memalingkan pandangannya semenjak Tn. Shin pergi. Sekarang masih saja mereka tak merubah gerakan mereka.

Tapi Ji sa yang tak tahan untuk bergerak merebahkan tubuhnya di sandaran single sofa dan merenggut.

"Berhentilah memandangiku...! Aku tahu kau marah padaku. Ku sarankan untuk memarahiku sekarang." ucap Ji sa tanpa memandang Jimin. Ia fokus melihat barang yang ia pegang.

Kecil dan hitam.

Sebuah earpiece yang tadi ia pakai, namun belum ia masukkan ke sakunya tadi. Jadi ia mencari kesibukan dengan melihat earpiece nya.

Tak tahan menunggu Jimin untuk bicara. Ia berdiri dan meninggalkan Jimin begitu saja. Menuju kamarnya.

Ganti baju dan memilih untuk menguasai kasurnya. Mengabaikan Jimin yang......entahlah apa Jimin masih dirumah ini?

Membuka layar laptopnya lalu menyalakannya. Mencari aplikasi yang akan ia buka.

"Hng?"

"Secepat itu appamu pergi?"

"Iya."

"Dan Jimin hyung?"

"Dia belum mengucapkan satu katapun padaku setelah appku pergi. Dan aku sudah bosan menunggu dia berbicara jadi aku langsung kekamar."

"Ya! Kalau seperti ini untuk apa kamu pulang!"

"Sudah urusi saja masalahmu. Sepertinya kau banyak melupakan tentang Chan. Kau lupa berteman dengannya?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan. Keluar dari kamar mu dan cari Jimin hyung atau aku tak akan berteman denganmu mulai besok pagi!"

"Vern......YA!"

****

Jisa menghentakkan kakinya kesal. Ia keluar kamar untuk mencari Jimin. Ia tak yakin Jimin masih dirumahnya. Tapi ia masih saja sibuk menengok kesana kemari mencari Jimin.

"Ya! Apa yang kau lakukan disini?"

"Wae?"

"Wae? Kau bilang wae? Memangnya tak ada sesuatu yang mau kau ucapkan untukku?"

"Tidak."

"Oh baiklah. Terimakasih sudah menjawab pertanyaanku." Ji sa sudah membelakangi Jimin dan baru langkah ke dua ia tempuh sudah berhenti dan menghadap Jimin lagi.

"Tapi aku punya sesuatu untuk dibicarakan denganmu." Jimin menaikkan satu alisnya dengan wajah yang sama datarnya dari sebelumnya.

Ji sa agak ragu untuk mengatakannya tapi ia harus mengatakannya.

"Eeeuuuu.......itu aku rasa Oppa harus minta maaf pada Yoongi Oppa. Bukan dia yang mulai memelukku, tapi aku yang memeluknya duluan."

Demi apa ini, tapi suasana di taman belakang rumah terasa tegang. Jimin merasakannya. Dari pandangan Jimin Jisa mengataknnya dengan jujur. Ia tahu jika jisa menggerakkan tangan kirinya saat bicara maka ia bicara jujur. Dan itu yang menjadikan hati Jimin terluka.

"Sebenarnya.......aku mengingat semua." Ji sa menunduk hampir menangis. Ia remat kuat ponsel yang sedari tadi ia genggam.

"Aku sudah mengingat semua tentang Yoongi oppa. Dan aku mengingatnya saat aku kecelakaan dulu. Rasanya menyakitkan saat aku sudah ingat dengan apa yang appa bilang padaku.." ucapan Jisa mendengung diakhir. Akibat dari tubuh Jimin sudah memeluk Jisa.

MY LITTLE GIRL [Park Jimin X You] (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang