Chap 12

4.7K 303 4
                                    

Melihat Ji sa sudah masuk ke kamar mandi Jimin langsung keluar dari kamar Ji sa dan menuju kamar tamu untuk mandi. Selanjutnya tak butuh waktu lama untuk mandi, Ji sa keluar dari kamar mandi dan segera menyisir rambutnya dan mengucirnya ke belakang.

Lengkap dengan sepatu ia turun dan menuju meja makan dengan terburu- buru. Segera ia sarapan setelah duduk. Jimin masih belum turun. Namun derap langkah sepatu Jimin mulai tertangkap oleh indra pendengarannya. Itu pasti Jimin, dan baiklah Ji sa melanjutkan makannya.

Sambil sesekali mengecek ponselnya. Anak zaman sekarang tak mau ketinggalan info kan. Tapi Ji sa bukan tipe gadis yang suka update status. Jimin menuju meja makan dan duduk berseberangan dengan Ji sa. Ji sa pun meletakkan ponselnya dan meminum susu lalu selesai.

"Jimin, pinjam ponsel mu." mohon Ji sa.

"Tak akan kupinjami."

"Aishh..kalau begitu aku berangkat duluan." Ji sa segera beranjak dari duduknya dan mulai berjalan keluar.

Oh Ji sa sangat ingin jimin menghentikannya, dan mulai memberikan ponselnya. Tapi bahkan dia tak melakukan apapun.

Terpaksa ia berjalan sampai luar dan menunggu taksi. Selama satu menit taksinya sudah datang. Ji sa langsung naik sambil cemberut memandangi pemandangan dipinggir .

'aneh. Tadi pagi dia menggombal dan sekarang dia menyebalkan. Apa semenyebalkan ini sifat dari Park Jimin itu! Meminjam ponselnya saja tak dikasih. Menyebalkan.' runtuk Ji sa dalam hati.

Jimin melihat Ji sa keluar dari taksi dari dalam mobilnya. Hanya memastikan Ji sa sampai sekolahnya. Selanjutnya ia menjalankan mobilnya ke kantornya.

'Pulanglah dengan keadaan seperti kau berngkat pagi ini! Aku khawatir mereka akan melukaimu.' batin Jimin yang menatap sendu gerbang yang sudah dilalui Ji sa.

"Awasi dia, jangan sampai ketahuan. Bersikaplah biasa. Ada satu temanmu yang juga mengawasi Ji sa. Dan jangan sampai dia mencurigaimu. Tunjukkan jika bakat ayahmu menjadi detektif ada dalam dirimu!" perintah Jimin kepada orang yang ditelponnya.

"Boleh ku tahu siapa dia?"

"Hindari Vernon. Dia mata- mata dari orang lain." ungkap Jimin.

"Baiklah."

****

Hye in berpapasan dengan Lee Chan. Hye in menjadi menunduk, antara memberi hormat sebagai sunbaenya, ia juga merasa bersalah tentang kejadian kemarin lusa.

"Apakah kau tak tahu bagaimana jika Ji sa marah akan seperti apa. Dia punya kekuasaan dibawah ayahnya. Dia bisa melakukan apa yang dia mau dan tak ada yang bisa menghalanginya kecuali appanya sendiri. Beruntung kau tidak dikeluarkan oleh appanya." ucap Lee Chan dingin. Lee Chan melewati Hye in dengan dingin. Membuat gadis itu tak berkutik

"Ah cham......bahkan dia menyuruhku untuk memastikan kau tidak dibully disekolah ini. Dia sangat baikkan? Jadi jangan dekati Ji sa lagi!" ucap Lee Chan membelakangi Hye in yang masih terdiam. Lee Chan segera berjalan kembali. Sekarang ia menuliskan beberapa kata ke teman- temannya.

'sebarkan pesan ini keseluruh siswa di sekolah ini! '

Ji sa benar- benar menginginkan agar Hye in berhenti dibully oleh kita. Jadi hentikan tingkah kalian yang membuat Hye in terluka.

Dari Lee Chan.

Beberapa menit kemudian seluruh kelas gemuruh oleh obrolan murid- muridnya. Sibuk berkomentar didalam status beberapa muridnya dan kiriman tentang pesan dari Lee Chan.

MY LITTLE GIRL [Park Jimin X You] (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang