Chap 14

4.6K 309 19
                                    


"Oppa..."

" wae? Ceritalah Hye in."

"Kau tak sibuk?"

"Aku lebih memilih dirimu daripada pekerjaanku. Sekarang katakan apa yang menganggumu?"

Hye in duduk disamping Yoongi. Lalu Yoongi menaruh laptop dan tabnya di meja. Beralih menatap Hye in.

"Aku bingung dengan Ji sa."

"Wae? Dia menemuimu?"

"Anniya. Lee Chan menyampaikan pesan dari Ji sa dan isinya supaya mereka berhenti untuk membullyku. Apa dia sudah memaafkanku?"

"Aku tak tahu. Lalu apa mereka tak membullymu lagi?"

"Aku tak tahu."

Yoongi merengkuh tubuh Hye in dan mengecup puncak kepala hye in. "Jangan menangis lagi. Jangan khawatirkan Ji sa sudah memaafkanmu atau belum. Dia tidak akan mencampuri urusanmu lagi. Dan kau sudah meminta maafkan. Jadi sudahlah." Hye in melepas pelukan Yoongi dan menatapnya tak suka.

"Kenapa oppa seperti itu!"

"Lalu aku harus bagaimana? Aku sudah membelamu sekarang. Satu lagi, jangan merasa tak enak dengannya. Pokoknya jangan mikirin masalah itu lagi. Kau harus belajar dan fokus ujian. Ok? Kembalilah belajar."

Hye in cemberut lalu beranjak dari tempatnya menuju kamarnya. Yoongi hanya geleng- geleng kepala melihat gadisnya seperti itu.

"Jim?"

"Yoongi hyung? Waeyo?"

"Benarkah Ji sa menyuruh Chan untuk menyuruh mereka berhenti membully Hye in?"

"Itu kau sudah tahu!"

"Oh ya hyung....aku sibuk sekarang. Ada lagi yang ingin kau tanyakan?"

"Kenapa kau sibuk?"

"Apa aku harus mengatakannya padamu? "

"Terserah. Kkeutna"

Yoongi meletakkan ponsel setelah Jimin memutus sambungan telponnya.

Malam semakin larut, udara semakin dingin. Jalanan mulai sepi. Mobil bertudung silver membeku terparkir di bahu jalan depan rumah pemiliknya. Pemilik rumah mungkin sudah di alam mimpi. Namun, gadis ini masih terduduk ditepi tempat tidurnya. Hye in belum bisa memejamkan matanya untuk terlelap.
Menyatukan kedua tangan pertanda gugup.

Beberapa hari lagi, dia akan bertunangan dengan Yoongi. Awalnya ia menolak untuk melakukannya. Namun keluarga Yoongi mendesak keluarganya untuk melakukan perjodohan tersebut.

Hye in sudah mau membuka hati untuk Yoongi. Hingga ia benar- benar tak mau melepas Yoongi saat tahu Ji sa pernah mengisi hati Yoongi. Bahkan Yoongi masih sedikit sayang pada Ji sa.

Tidak. Pikiran itu membuatnya jauh dari ji sa. Satu masalah maka hubungan akan berakhir jika bersama ji sa. Hingga masalah yang dulu tak ia pedulikan sekarang muncul.

Dibully. Dulu ia dibully, namun ia masih bisa melawan. Tapi sekarang, ia benar- benar merasakan apa itu di bully, dikucilkan, dimaki, dan penghancur mimpi orang. Tak terasa air matanya sudah mengalir membelah kedua pipinya. Ia ingin berteman lagi dengan jisa. Namun Ji sa sudah tak mau berteman lagi dengannya.

*****

Ji sa berjalan menuju kelasnya dengam sedikit tertatih. Luka yang belum sembuh masih perih jika terkena gesekan dalam sepatu. Walau sudah dibalut perban. Tak mengurangi rasa perih jika kaki digerakkan.

Wajahnya yang bersih karena dilapisi bedak menyamarkan keadaan sebenarnya di kulitnya. Telihat sehat dan tak luka sedikitpun.

***

MY LITTLE GIRL [Park Jimin X You] (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang