Chap 24

2.5K 158 16
                                    

"Jimin, aku menemukan data untuk tambahan bukti. Kemarin kita sudah mendapatkan bukti ancaman dari Tn. Han. Dan ini data rekapan data pengeluaran gelap perusahaan JuHa Group.  Di laman terakhir adalah catatan penggunaan rekening pribadinya."

"Tidak buruk."

"Dan laman selanjutnya adalah rekeningnya yang lain, total ada 5 rekening yang dibuatnya untuk sedikit menyimpan uang yang korupsinya. Dan 2 kartu rekening lagi atas nama istri dan putrinya."

"Aku yakin dia menyimpan sisa uangnya di rumah. Atau bahkan bisa di brankas kantor pribadinya." ucap Jimin dan menutup data map yang diberikan Namjoon. "Terimakasih hyung, kau sangat cerdas. Kurasa kau lah yang harusnya memimpin sebuah perusahaan."

"Tentu. Tapi ayahku malah membuangku dan perusahaan mu malah menampungku. Hidupku benar- benar kacau."

"Hmm tidak. Keluargamu yang kacau, ayolah. Duniamu sudah baru setelah bergabung di perusahaan keluargaku. Kupastikan kau hidup berkecukupan, karena hyung selalu membantuku."terang Jimin. Namun pembicaraan mereka harus terhenti saat sekretaris cantik dan anggun memasuki ruangan Atasaannya.

"Tn. Jung sedang menunggu diluar, sajang-nim."

"Suruh Beliau masuk." perintah Jimin segera di laksanakan oleh sekretaris nya setelah membungkuk sopan.

*****

Yang ada dalam pandangan Hye in hanyalah putih dan kelabu. Semuanya ia buat buram, matanya sedang malas hanya untuk memfokuskan pandangan didepannya. Padahal awan disana masih saja mendung, ia tak peduli dimana dan waktu sekarang.

Yang jelas ia sudah keluar dari Zona sekolah. Tak peduli jika Yoongi akan mencarinya. Lagi pula ia sudah mengirim pesan jika ia akan pulang sekolah sendiri. Langkahnya terhenti didepan gerbang hitam yang mengelilingi rumah berlantai dua dengan putih sebagai cat eksteriornya. Pohon palem yang tumbuh didepan rumah itu sudah terlihat ingin menggapai jendela di lantai dua. Jendela itu entah itu didalamnya ruangan siapa, membuat Hye in memandanginya dengan sendu.

Tangannya mulai meraih gagang pagar untuk segera di geser nya. Membukanya sebagai akses masuk dirinya untuk mendekati rumah itu.

Pintu ditutup kembali setelah melihatnya. Pemilik rumah ini memang sedang tak ingin bertemu dengannya, tapi Hye in tetap ingin bertemu dengannya.

"Aku minta maaf. Kali ini, aku minta maaf atas semua tuduhanku padamu. Aku memperolokmu didepan Yoongi. Aku menceritakan hal buruk didepan Yoongi. Aku menyesal melakukan itu. Keluarlah. Keluar dan pukuli aku, itu lebih baik daripada kau hanya diam melihat sikapku padamu." setelahnya, Hye in mulai melihat Pemilik rumah membuka pintunya. Saling menatap tanpa kata.

Sesuai apa yang dikatakan Hye in, Ji sa sudah berhasil menampar keras pipi Hye in. Membuat Hye in harus menahan perih di hati dan di pipinya. Setidaknya ini hukuman didunia yang harus ia tanggung.

"Sakit? Apa aku kurang keras?" diluar dugaan, Hye in malah berlutut didepan Ji sa. Terisak beberapa saat dan mulai berbicara tentang rasa penyelasannya. Membosankan sekali untuknya.

"Hye, jika Yoongi dan Jimin oppa melihatmu berlutut seperti itu maka aku yang akan disangka tak punya belas kasihan. Tahu? Jadi berhentilah. Berapa kali aku harus bilang padamu jika aku sudah memaafkanmu dan tolong hiduplah sendiri di duniamu. Dengan Yoongi oppa sebagai Pangeranmu, tapi satu kesalahan fatal darimu adalah cinta membutakan matamu.  Kau boleh jatuh cinta, namun kehidupan diluar dunia cintamu itu lebih luas. Dan saat kamu memasuki dunia luar itu, lebih luas dari dunia cintamu. Aku yakin kamu masih menjadi murid cerdas di kelas. Jadi aku yakin kamu paham dengan apa yang aku bicarakan. Pulanglah!" ujar Ji sa.

Pintu sudah ditutup. Hye in hanya bisa mengusap air matanya dan perlahan bangkit. Sesekali ia kesulitan bernafas karena itu ia masih sesenggukan.

"Hye in? Naiklah, aku akan mengantarmu pulang. Jika kemarin aku disuruh Ji sa. Kali ini aku inisiatif sendiri. Aku Myunghao, kau bisa mencariku jika aku macam- macam denganmu." tawar Myunghao.

MY LITTLE GIRL [Park Jimin X You] (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang