Siang berganti menjadi sore yang penuh warna orange, matahari sudah mulai terbenam untuk menerangi tempat lain di dunia. Tak ada bedanya dengan keadaannya sejak 7 jam yang lalu. Terus meliuk-liukkan tubuhnya tanpa lelah, sama sekali tidak memperdulikan sekitar dan tetap bergerak seperti kesetanan. Irama musik berderu bersamaan dengan nafas yang tidak teratur. Kelelahan sudah sedari tadi dirasakannya tapi tak satupun membuat konsentrasinya buyar.
"Hyung...sampai kapan kau akan terus berlatih? Ini sudah sore, ayo pulang" Seokmin mendekat lalu mematikan audio yang terus berputar lebih dari 12 jam tanpa henti.
Soonyoung menengok tanpa bersuara tapi yang pasti raut wajahnya terlihat kesal "Pulang saja Seoku, aku mau melatih tubuhku juga untuk mencicil hukuman si bodoh Kim Mingyu" Soonyoung menekankan kalimat terakhirnya
"Ahh kau itu suka padanya ya?"
Deg!
"Ap-apaan sih Seoku...?!" Soonyoung terlonjak saat satu kalimat tersebut terucap dari bibir Seokmin.
Soonyoung menjatuhkan dirinya di lantai berbahan kayu yang dipernis. Airmukanya terlihat panik tapi gengsinya lebih tinggi dari itu. Matanya terus berputar kesudut manapun yang terpenting tidak bertemu dengan mata Seokmin.Sementara itu disisi lain Seokmin merasakan perasaan yang mungkin tidak pernah diketahui Soonyoung. Hatinya mencelos setelah mendengar nada sang pujaan hatinya terdengar panik. Kecewa? Iya, cemburu? So pasti, marah? Gimana mau marah dia aja bukan siapa-siapanya Seokmin.
"Sudahlah, ayo pulang saja. Hari ini aku lelah, besok harus berlatih lagi" Soonyoung beranjak dari tempatnya lalu berjalan ke arah tas yang sejak kemarin terbengkalai dengan cara jalannya yang terlihat kaku.
Soonyoung sejak tadi hanya berpikir kenapa dia bisa menyukai manusia gila rapp itu, ia mengetahui perasaannya setelah kejadian beberapa saat lalu. Meski shock dia tak bisa berbuat banyak dan hanya menghukum dirinya sendiri dengan melakukan dance tanpa mau berhenti.
Pikirannya melayang jauh, namun hanya Mingyu Mingyu dan Mingyu yang terpantri disana. Awalanya memang ia berpikir untuk mengalahkan adik kelasnya namun entah sejak kapan perasaan ini tumbuh dan saat dia sadar dia sudah jatuh cinta pada sosok indah Kim Mingyu.
"Seoku pulang yuk, ini sudah malam. Kupikir kau akan dicari orang tuamu yakan?" Bujuk Soonyoung setelah melihat kondisi Seokmin yang terlihat melamun entah sejak kapan.
Seokmin tersadar lalu bangkit dengan cengiran yang terlihat begitu dipaksakan "Ah iya, kau mau kuantarkan hyung?"
"Itu tidak perlu, rumah kita berbeda arah" Seokmin terlihat kecewa mendengar jawaban Soonyoung yang diluar ekspetasinya.
Hamster itu menghela nafasnya kasar "Eung, besok setelah pulang sekolah aku akan menemuimu lalu terserah kau mau apa" ia mengambil tasnya lalu berdiri diambang pintu.
"Benarkah?" Lihatlah betapa berbinar-binarnya mata Seokmin setelahnya.
"Iya, karena itu ayo pulang"
Seokmin mengikuti Soonyoung dari belakang, sesekali mereka tertawa karena candaan Seokmin sehingga tak terasa telah sampai di tempat untuk berpisah. Ada rasa kecewa yang terasa namun akhirnya senyum seokmin bangkit saat melihat tawa terakhir dari Soonyoung yang terus membicarakan Mingyu dan beberapa kali menjahilinya dan berakhir dengan Soonyoung yang tertawa jahat.
"Tidak terasa ya, aku lewat sini ya. Sampai jumpa Seoku" Soonyoung melambaikan tangannya sesaat sebelum berlalu dan menghilang di tikungan.
Sementara Seokmin terlihat tersenyum senang "Hari ini ada kemajuan yes!!" Ucapnya senyum-senyum sendiri, bahkan orang yang lewatpun menjauhinya karena dikira tidak waras.
_-2N-_
Sunyinya malam menemani Soonyoung bersamaan dengan beberapa orang yang lewat dengan jas-jas hitam yang memasuki sebuah kedai minum. Ia sedikit merasa jijik pada mereka yang keluar dengan hidung dan pipi memerah karena terlalu banyak minum. Beberapa kali ia disentuh oleh lelaki gila yang haus belaian.Matanya terbelalak saat melihat kedai tersebut, bukan orang-orang berjas yang meminum-minum tapi seseorang yang sangat-sangat dikenalnya tengah meminum minuman alkohol itu dari gelas kecil. Ia melihat ada 1 botol yang kosong dan 1 botol lagi yang masih setengah.
Dia...
Ini tidak mungkin...
KIM MINGYU???!!!!!!
Buru-buru dia memasuki kedai tersebut, tak peduli berapa orang menyentuhnya bahkan ingin membayarnya untuk satu malam. Ia langsung menarik pria itu untuk keluar dari kedai gila yang menerima orang masih sekolah untuk minum. Ia akan menuntut kedai itu ke polisi jika masih bertahan. Belum saja 3 langkah, ia terhenti setelah seseorang menarik tangan Mingyu. Ia melihat seorang wanita paruhbaya menahan Mingyu untuk tidak pergi. Soonyoung melihat telapak tangan wanita itu seperti meminta.
Ternyata Mingyu belum membayar, dengan sedikit kesal ia mengambil dompetnya yang ada di tas lalu memberikannya sesuai dengan berapa yang diminum orang itu.
Sampai diluar ia menutup telinganya yang terus-menerus mendengar racauan Mingyu yang mabuk. Ia sesekali menutup hidungnya yang mencium bau menyengat dari alkohol yang mgnyeruak dari tubuh Mingyu.
"Heh kau, kenapa bisa-bisanya kau minum disini hah?! Gila kau ya?!!"
"Hmmm...Jihoonie...."
"Rumahmu dimana eoh? Cepat katakan! Aku mau pulang!!"
"Aku...hik...aku...suka...padamuu...Jii-hik..."
Soonyoung memutar matanya bosan akan jawaban yang sungguh jauh dari pertanyaannya "Katakan rumahmu dimana bocah"
"..." kali ini tidak direspon, sepertinya tertidur.
Soonyoung sungguh tidak kuat akan bau alkohol terlebih tubuh orang ini begitu berat dan lengket. Ia memilih memesan taksi lalu membawanya pulang kerumah setelahnya. Ia sama sekali tidak berpikir dua kali akan apa yang terjadi nanti. Namun yang nanti biarlah menjadi misteri, sekarang ia harus menolong orang gila ini.
TBC
Lumayan 1 chapter meski pendek
VoMent yeaaa manteman
Maafkan aku yang statusnya hiat buat cerita ini malah update tapi ya sudahlah sapa tau kalian kangen ehe :*
Semoga suka ya, bakal up secepatnya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Now[MinSoon]
Fanfictionketika Kwon Soonyoung yang jatuh cinta pada orang yang begitu menyebalkan seperti Kim Mingyu. Hanya karena dance dan rap nya bagus kelakuan Mingyu menurutnya sok dan tak pantas dilakukan pada dirinya yang notabenenya ada seniornya. Tapi bagaimana ji...