Ch.5

1.1K 163 37
                                    

Pagi menjelang, burung-burung bercicit menyambut pagi seorang Kim Mingyu dari tidur pulasnya yang terasa begitu melelahkan meski sudah tertidur lumayan lama. Mengusak-usak matanya sedikit kasar karena ia merasa ada yang aneh dengan kamarnya, sungguh berbeda 100% dari kamarnya ataupun kamar milik Jihoon.

Dari segi warna kamar ini sangat jauh, di kamarnya hanya warna biru polos tanpa ada nilai estetikanya sementara kamar yang ditempatinya begitu cerah dengan rata-rata berwarna pastel. Kamar ini tertata dengan rapi, tak ada warna pudar dari keseluruhannya terlihat sangat cerah. Ia beranjak dari kasur menuju tempat yang ia yakini adalah kamar mandi, sepertinya mencuci muka dapat membuat kesadarannya pulih.

Wajahnya terlihat memucat saat melihat apa yang ada tepat didepan matanya. Sebuah paha mulus dan bokong berisi menghiasi paginya di awal hari yang cerah ini.

1 detik

Tak ada pergerakan.

2 detik

Terlihat kebingungan.

3 detik

Wajah mulai pucat.

"KKKYYYAAAAAAAAAA" Jerit Soonyoung histeris menutup wajahnya yang memerah dengan kedua mata. Ia tidak sadar telah membalikkan badannya dan so pasti si 'mungil' terpampang jelas tanpa tertutupi sehelai kainpun.

'Bego banget sih, mukanya ditutup tapi itunya engga' batin Mingyu bosan.

Wajah Soonyoung begitu memerah seperti tomat, ia seperti berlari ditempat karena malu yang berkepanjangan membuat 'itu' jadi ikut lompat-lompat.

Mingyu yang terlihat bosan semakin ngenes aja karenanya, secepat kilat ia mengambil handuk yang tak jauh dari jangkauannya lalu melilitkannya di pinggul kecil Soonyoung. Matanya membulat saat merasakan halusnya tubuh Soonyoung.

'Dia ini laki-laki sungguhan?!' Batinnya berkecamuk.

Ia menggelengkan kepalanya perlahan, menghilangkan pikiran-pikiran kotor yang mulai menggerayangi otaknya. Ia mundur secara teratur meraih kenop pintu di belakangnya "Kalau mandi itu dikunci dong" sejurus kemudian ia sudah keluar dari kamar mandi dan menutupnya sedikit kencang.

Tanpa sadar pipinya memanas dan menghasilkan warna pink diwajah tampannya, sementara Soonyoung sudah terjatuh lemah tepat diatas lantai dan jangan lupakan pipi merah itu.

_-2N-_


"Jadi..." nafasnya tercekat saat mengatakannya terlebih setelah mendengar semuanya.

"Iya jadi begitu, aku tidak tau apa yang terjadi tapi kau benar-benar sudah tidak waras Kim Mingyu" umpat Soonyoung menduduki sebuah kursi kecil di dekat cermin.

Soonyoung melempar sekaleng minuman dari tangannya dan langsung ditangkap Mingyu dengan tepat yang langsung meminumnya dalam satu kali tenggakan "Minumnya biasa aja dong, jangan seperti orang tidak minum satu minggu" Soonyoung memilih mencapai pelembab untuk menghaluskan wajahnya dan melihat-lihat wajahnya sembari menyombongkan wajahnya yang imut-imut gemesin itu.

"Aku haus bodoh! Aku mau pulang! Ini dimana? Aku mau menelepon seseorang dulu" Mingyu terlihat mencari-cari namun tak ada hasil yang pasti "Kau tidak melakukan apapun pada handphone atau dompetku kan?! Kau tidak berniat mencurinya kan?!" Soonyoung langsung saja menggetok kepala si tidak tahu diri Mingyu yang seenak perutnya menuduh tanpa bukti.

"Kau gila ya? Kau pikir yang membayarkanmu alkohol saat kau mabuk itu siapa eoh?! Sudah ditolongin tapi kau dengan tidak tahu malunya malah menuduhku yang tidak-tidak?! Kau memang sudah tidak waras Kim Mingyu!!" Soonyoung berteriak kesal, ia tidak suka dituduh terlebih jika ia sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun.

Dengan kasar ia melempar tas yang digunakan Mingyu semalam tepat ke wajah Mingyu. Ia tidak peduli seberapa marah orang itu, tapi yang pasti ia sudah melemparkan kekesalannya pada yang telah menuduhnya.

"Sejak semalam aku menelepon siapapun yang ada di handphone milikmu tapi aku akhirnya menemukan kontak seseorang yang meneleponmu terlebih dahulu" Soonyoung mengambil nafas sesaat sebelum melanjutkan pembicaraannya "Dia sedang dalam perjalanan jadi kupikir lebih baik kau mandi dulu, dia membawakan baju sekolahmu dan kau bisa sekolah nanti. Aku akan membuatkanmu sarapan dulu" ia terlihat tersenyum kecut lalu pergi dengan langkah kaku dan tubuh yang bergetar yang pasti tidak disadari Mingyu.

"Yang dia maksud itu siapa?" Mingyu bertanya pada dirinya sendiri. Kedua jempol tangannya masih mencari tahu orang yang meneleponnya itu. Namun nihil, tak ada tanda-tanda dari siapa sang pemanggil karena riwayat panggilan kemarin sama sekali tidak ada.

Ting tong

Bel dari luar terdengar cukup nyaring hingga sampai ke kamar. Mingyu terlihat tidak peduli langsung menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya dari bau alkohol, beruntung sabun Soonyoung memiliki wangi yang cukup menyengat seperti bayi, mirip seseorang.


















Matanya terbelalak untuk kesekian kalinya pagi ini. Sungguh ini masih pagi dan tuhan hari ini benar-benar memberinya cobaan yang berat. Pertama melihat Soonyoung tidak memakai sehelai handukpun, kali ini ia melihat Jihoon tepat didepan matanya dengan menggunakan sweater kebesaran dan celana super pendek yang tertutupi sweater. Bisa tepar bentar lagi.

"Hyung? Ap-apa yang kau lakukan disini?" Mingyu mundur tidak percaya akan apa yang dilihatnya sekarang.

"Aku kesini untuk membawakan ini, kalau saja Kwon-ssi tidak memencet panggilanku, dia bisa saja menyentuh nomor orangtuamu! Dasar bodoh!" Jihoon mencak-mencak juga menjitak kepala Mingyu beberapa kali.

"Iya aku salah, kau tidak sekolah hari ini?" Soonyoung tercengang mendendar ucapan maaf mengiringi kata-kata Mingyu.

Pandangan Soonyoung beralih kearah Jihoon yang terlihat berpikir keras "Hari ini tidak ada jadwal apapun, karena itu aku bisa kemari. Cepat pakai atau kau akan terlambat" Jihoon terlihat menjulurkan tangannya yang menenteng tas.

"Kata ibu, kamu ga pulang kemarin jadi aku buru-buru telepon terus yang angkat telepon Kwon-ssi" jelas Jihoon blak-blakan.

Soonyoung hampir saja tertawa melihat Mingyu yang tampak berusaha menutup-nutupi bibir tipis Jihoon kalau saja dirinya tidak ditatap tajam oleh Mingyu.

"Ahh Mingyu, aku pikir...kita hampir telat?" Soonyoung menunjuk jarum jam yang menunjukkan pukul hampir jam 9.





"Kita sudah telat bukan hampir!!!!" Mingyu secepat mungkin memakai pakaiannya lalu berangkat kesekolah menggunakan mobil milik Jihoon dan tentunya ngebut. Beruntung sekolahnya masih mau menerima mereka hari ini meski harus memohon-mohon dan diberi hukuman.






TBC

Yeay akhirnya up lagi muah deh :*

Not Now[MinSoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang