Ch.14

941 127 83
                                    

Hari yang baru dengan semangat baru, burung berkicau riang seiring dengan senyum yang mengembang di kedua sisi pada pipinya. Soonyoung, sejak 2 hari lalu ia sudah berjanji pada Seokmin untuk tidak lagi menangisi Mingyu yang sama sekali tidak membalas cintanya. Ia tidak tahu perasaan Mingyu padanya namun ia beranggapan untuk tidak akan tahu menahu tentang perasaan Mingyu padanya, karena ia tahu akan akhir yang menyakitkan.

Wonwoo bahkan sejak tadi hanya menatapnya dengan wajah bingung karena terus terang, beberapa hari terakhir raut wajah Soonyoung selalu berubah-ubah. Terkadang tiba-tiba senyum sendiri seperti orang yang tidak waras, sampai menangis di balik bantal.

"Won!!! Aku mau latihan dance dulu ya!! Kau pergi saja dulu" ucap Soonyoung seraya melambaikan tangannya, penuh keceriaan di wajahnya.

"Kau itu bodoh, lupa, atau idiot? Kakimu terkilir bodoh!!" Wonwoo menunjuk kaki Soonyoung yang masih di perban.

Soonyoung mengikuti arah tangan Wonwoo lalu tersenyum malu "Aish aku lupa"

Wonwoo memutar matanya bosan "Lagipula, kau itu kenapa sih? Ceria banget, masih pagi tahu"

Seketika Soonyoung memberhentikan kedua kakinya lalu melompat tepat kedepan Wonwoo dan menatapnya serius "Sebegitu kelihatan kah?"

"Iya kelihatan" ucap Wonwoo apa adanya, Soonyoung menganggut-anggut dengan bibirnya yang membentuk huruf 'O' "Iya kelihatan seperti orang gila" setelah mengatakannya, Wonwoo melangkahkan kedua kakinya melanjutkan jalannya.

Tak membutuhkan waktu lama Soonyoung langsung menggeret tubuh kurus Wonwoo, namun tetap saja tidak dipedulikan oleh Wonwoo. Dengan merengek ia mengekori Wonwoo dengan salah satu tangan meremat ujung jas milik pria tinggi kurus itu.

"Udah nangisnya? Ayo buruan, aku gamau di gosipin sama siswa lain kalau aku telah membuat anak orang menangis" Wonwoo meraih tangan Soonyoung lalu menautkan kelima jari panjangnya disela-sela jari-jari milik Soonyoung.

"Kamu tuh ya, harusnya ngerti situasi dong. Aku tuh lagi seneng, nanti pulang sekolah aku akan melamar kerja di cafe dekat-"

"Apa? Cafe? Dimana?" Sergah Wonwoo cepat.

"Iya di cafe, kata Seoku disana sedang membutuhkan pegawai. Jadi yaa...lumayan untuk tambahan ya kan?" Salah satu alis Soonyoung terangkat, menyombongkan dirinya.

"Ohh"

Jawaban Wonwoo membuat mood Soonyoung semakin buruk "IHHH!!! KOK RESPONNYA GITU DOANG?!! BILANG SELAMAT ATAU APA GITU" dengan sebal yang memuncak, Soonyoung menarik telinga Wonwoo yang membuat sang empunya mengaduh kesakitan.

_-2N-_

"Hyung? Bagaimana perasaanmu?"

"Aku gatauuu....." Soonyoung melompat-lompatkan tubuhnya sembari memeluk tasnya sekuat-kuatnya, senyum seolah tak mau terlepas dari wajah manisnya.

"Ah hyung tunggu sebentar. Lihat ini" Seokmin menyerahkan bunga tulip berwarna orange dan dibungkus dengan rapi menjadi sebuket bunga indah.

Soonyoung terlihat girang, semangatnya memuncak setelahnya "Terimakasih...kau sangat baik padaku Seoku. Aku-"

"Soonie? Apa yang kau lakukan disini?"

Seseorang tiba-tiba saja datang dengan menggunakan seragam dari cafe dimana tempat ia akan bekerja besok. Sesaat wajah Sooonyoung terperangah menatap orang yang memanggil namanya barusan. Tak sampai disitu saja, orang itu juga membawa sesuatu yang besar di tangannya, kue.

"Ap-ap-apa kau-"

"Apa? Aku kerja disini, tidak boleh?" Potong Wonwoo cepat.

"Be-berarti kau satu-"

Not Now[MinSoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang