Uap-uap pada susu hangat mengepul ke udara yang menggambarkan dengan jelas seberapa panas suhu pada susu hangat dalam cup berukuran cukup besar itu.
Setelah membeli susu yang baru, Soonyoung lebih banyak meniupnya daripada meminumnya, karena yang dia butuhkan adalah hangatnya uap yang mengepul dari susu tersebut. Pipinya terlihat memerah karena lembab dan dingin yang bercampur menjadi satu. Musim dingin akan datang dan suhu kali ini terasa lebih dingin dari biasanya.
Tangis haru tadi sudah berakhir, Mingyu bahkan sudah tak lagi menangis meski dia jadi lebih banyak diam. Soonyoung jadi merasa bersalah karena pembicaraannya yang merusak mood Mingyu.
Soonyoung tiba-tiba terpikirkan sesuatu untuk memecah keheningan, diteguknya susu berwarna putih pekat itu lalu menaruhnya tepat disampingnya, kali ini dia lebih berhati-hati tapi tetap saja, kalau bukan jahil itu bukan Soonyoung namanya "kamu tuh bisa enggak sih gausah marah-marah tiap latihan, salah sedikit hukum, mana berat-berat pula" soonyoung akhirnya meluapkan kekesalannya pada Mingyu yang menatapnya tajam.
"Udah gitu-"
"Bisa gak sih sehari aja gak ngajak berantem?" Ucap mingyu mengapit kedua pipi Soonyoung keras.
Soonyoung tertegun, tangannya tanpa sadar mencengkram lengan Mingyu, tidak terlalu kuat memang karena hanya untuk menghentikan perkataan Mingyu.
"Kamu...kamu orang pertama yang tidak pernah mau mengakuiku, selalu memperlakukan diriku dengan tidak baik, tidak pernah meli-" maniknya membulat, ia tersadar akan apa yang diucapkannya begitu saja tanpa persetujuannya "...aku bercanda..." ucapnya seraya membungkukkan tubuhnya disaat mengakhiri perkataannya yang terputus dengan kebohongan.
Rasanya seperti ingin menghilang saja saat ini, airmatanya hampir keluar, ia menengadahkan kepalanya berusaha menghilangkan air mata yang merusak pandangannya. Ia memutar tubuhnya sehingga memunggungi Mingyu lalu menunduk sejenak untuk menghapus air matanya cepat-cepat, ia tak mau ketahuan menangis di hadapan juniornya.
"Aku lapar.." Soonyoung memecah keheningan, karena bagaimanapun, ia membenci keheningan terlebih jika itu dihadapan Mingyu.
Mereka berjalan-jalan dan mencoba beberapa makanan yang terkenal disana. Berbincang bincang tentang sesuatu yang tidak penting menjadi percakapan yang istimewa bagi Soonyoung. Hari ini akan ia ingat sampai kapanpun. Sungguh, selama hidupnya ia tak pernah sebahagia ini...
Karena hari ini..
Ia akan melupakan segalanya hanya untuk membuat kenangan..."Kok kamu tau banget tempat ini? Sering kesini?" Soonyoung sibuk memakan takoyaki yang dibelikan oleh Mingyu tentunya "Makanannya juga enak-enak" serunya ceria dengan takoyaki yang bulat memenuhi seluruh mulut kecil miliknya.
Mingyu terkekeh pelan membuat Soonyoung terhenti sejenak, menatap keindahan yang diciptakan Tuhan. Yaitu wajah tampan Mingyu yang tertawa meski sangat pelan.
"Telan dulu bodoh" Mingyu mengusak-usak rambut Soonyoung lembut yang membuat Soonyoung lagi-lagi malu dan menimbulkan rona merah pada kedua pipinya.
"Dulu aku sering kesini bersamanya" ucap Mingyu setelahnya, wajahnya sulit untuk di deskripsikan.
"Siapa? Teman?" Soonyoung ragu melanjutkan ucapannya "Atau pacar?" Soonyoung mencoba bergurau meski gurauannya juga membuat hatinya sakit sendiri. Mingyu tersedak, sepertinya memang benar dugaan Soonyoung, ia menatap Mingyu kecewa yang pastinya tidak di ketahui Soonyoung.
Mengucapkan sendiri, tertohok sendiri...
Bodoh memang....
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Now[MinSoon]
Fanfictionketika Kwon Soonyoung yang jatuh cinta pada orang yang begitu menyebalkan seperti Kim Mingyu. Hanya karena dance dan rap nya bagus kelakuan Mingyu menurutnya sok dan tak pantas dilakukan pada dirinya yang notabenenya ada seniornya. Tapi bagaimana ji...