"Nah, sebenarnya apa yang mau kau bicarakan?" Tanya Tao pada seorang pria saat setelah sampai di taman labirin belakang mansion. Pria itu duduk membelakanginya di pinggiran air mancur sekitar taman itu. Tak ada siapapun lagi selain mereka disana"Hh.. aku tak akan basa basi" sergah pria itu
"Yang ingin aku tanyakan adalah," pria itu lalu bangkit menghadapnya
"Kenapa kau selalu menghindar dan menjaga jarak denganku Zi Tao? Padahal aku yakin.. kau juga tau bagaimana perasaanku terhadapmu" ujar pria itu dengan pandangan serius.
"Lalu kenapa kau masih saja mengejarku? Padahal kau tau, aku. tak. memiliki .perasaan apapun padamu Yi fan ge" jawab Tao tak peduli. Gadis itu berbicara dengan menekankan kata-katanya
Yi fan menatap tajam gadis di hadapannya ini. Namun tak berarti apapun, Tao sama sekali tak gentar sedikitpun olehnya. Gadis itu masih berdiri dengan santainya
"Selama ini aku sudah berusaha yang terbaik untukmu, aku bisa lakukan apapun untukmu lebih dari dia!" Yi fan menaikan nada suaranya
"Dan sejauh ini Lu han jie juga berusaha yang terbaik untukmu. Kenapa kau tak mempedulikannya?"
Yi fan sedikit emosi melihat gadis itu yang hanya tenang-tenang saja mendengarkan keluhannya yang jelasnya adalah isi hatinya.
"Jangan alihkan pembicaraan Zi Tao!"
"Aku tak mengalihkan, aku hanya menjawab faktanya"
"Kurang apa Lu jie itu? Dia sangat perhatian dan tulus padamu"
"Lalu kurang apa aku padamu? Sampai kau tak menghiraukanku sama sekali, dan tak memberi secelahpun kesempatan untukku?"
"Jelas kurang. Untuk apa aku mempedulikan pria yang juga dengan tanpa perasaan... membiarkan gadis yang selama ini dengan sabar, setia padanya, bahkan tak peduli padanya walau pria itu menyadarinya" sinis Tao
Dan Yi fan terdiam setelah mendengar penuturan Tao. Ia memang menyadarinya, tapi apa pedulinya
Keduanya hanya berbalas tanya, walau sebenarnya telah tau pasti apa jawaban dari masing-masing
"Kita akhiri pembicaraan ini! semua masih sama, sampai kapanpun jawabanku akan tetap sama... hanya dia yang ada di sini!..." Tao menyentuh dadanya
"Hanya namanya yang terukir di dalamnya, dan tak akan pernah berubah. Jadi jangan bertanya tentang hal semacam ini lagi padaku!"
Yi fan melihat Tao yang telah berbalik melangkah pergi, dengan tatapan yang sulit di artikan di wajah cool nya
Yi fan benci kenyataan ini, kenyataan bahwa dirinya yang selalu Zi Tao tolak
"Baiklah, jika begitu... kita bersaing saja sekarang! Siapa yang akan takluk nanti."
Tao menghentikan langkahnya setelah mendengar kalimat yang Yi fan lontarkan, lalu menoleh ke arah pria itu, apa dia menantangnya maksudnya?
"Kita lihat sekuat apa hatimu itu, apa kau akan tetap bersamanya atau... berpaling darinya... " Yi fan melangkah mendekati Tao
"Dan akan ku buktikan! Bahwa aku jauh lebih pantas untukmu dibanding siapapun"
"Ah, rupanya kalian disini" keduanya melirik Chanyeol tiba-tiba datang dan menghampiri mereka
"Cih... aku terima tantanganmu itu" Tao mencibir lalu melenggang pergi meninggalkan mereka berdua disana
"Tantangan? Tantangan apa?" Chanyeol tak mengerti apa maksud perkataan Tao barusan
Yi fan tak menjawab, dia juga malah pergi begitu saja tak mempedulikan Chanyeol yang sedang merutuki sikapnya dan Tao itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Not Have Choice
FanfictionMenceritakan tentang permusuhan antar saudara karena ambisi sang ayah untuk menguasai seluruh kawasan Hongkong. Yang awalnya di picu oleh penolakan seorang anak kepada sang ayah, karena tak ingin menyakiti ke empat saudaranya yang lain. Lalu apa san...