WARNING! MATURE CONTENT
"Lu jie!"
TOK TOK TOK!
"Zi Tao, kau sudah tidur?" Terdengar kembali suara dari luar
"Shixun... " cicit Tao
"Hh... shit!"
Shixun mendesis kesal karena hasratnya belum tertuntaskan saat ini
Mereka pun lalu bangkit dan terburu-buru memakai baju,membenahi penampilan mereka
TOK TOK!
"Zi!"
"Iya Lu jie sebentar!"
"Shixun sana!" Bisik Tao sambil mengibaskan tangannya agar Shixun cepat menyingkir
Shixun pun lalu berjalan masuk ke dalam lemari pakaian Tao dan bersembunyi disana
Zitao kemudian berjalan ke pintu setelah memastikan Shixun tak terlihat, ia sedikit merapikan rambutnya yang berantakan karena ulah mereka tadi. gadis itu menghela nafas sejenak lalu membukakan pintu untuk Lu han
"Zi Tao... kau sudah tidur ya?"
"Ee... tidak, aku belum tidur... aku hanya sedang tidur-tiduran saja sambil bermain ponsel" Ujar Tao beralasan
"Apa aku mengganggumu?"
Tao menggeleng
"Memangnya ada apa Lu jie malam-malam begini menemuiku?"
"Boleh aku masuk dulu?"
"Oh, ya... tentu"
Jujur Tao sedikit gugup karena takut ketahuan Lu han
Setelah masuk, Luhan sedikit terfokus pada sesuatu yang di kenalnya
"Itu... punya Shixun kan?"
"Hah?"
Lu han menunjuk jaket Shixun yang ada di sebuah sofa single di kamarnya
Tao terkejut, bagaimana ia bisa seceroboh itu tak menyadari ada benda itu disana
"Ya. Itu... memang punya Shixun. Tadi... dia meminjamkannya padaku saat aku mau pulang dari kampus, soalnya... hujan sementara aku bawa motor dan tidak bawa jaket"
"Oh... tapi... kenapa bau parfumnya masih menempel ya? Aku cukup tau,ini memang bau parfum miliknya kan? apa kau tidak mandi setelah pulang kuliah tadi?"
Lu han mendekatkan wajahnya pada Tao, mengendus bagian tubuh adiknya itu
"Ah? masa?" Ucap Tao terbata sambil mengendus bagian kanan dan kiri tubuhnya, dan tentunya ia memang sudah menyadari sejak awal
Lu han menaikan sebelah alisnya heran
"Ya, aku mandi kok, tapi memang tadi aku sempat memakainya lagi karena...dingin, dan aku malas harus mengambil jaketku sendiri di lemari"
Luhan mengangukan kepalanya mengerti
"Baiklah, tapi... aku kemari ingin menanyakan satu hal serius padamu!"
"Apa?"
"Apa... kau mencintai Yi fan?""A-apa?"
Shixun yang sedang bersembuyi di balik pintu lemari pun, mulai memperhatikan percakapan mereka dengan serius. Dia mengintip dari celah-celah pintu lemari. Sebenarnya pemuda itu juga penasaran dengan isi hati kekasihnya itu
"Bagaimana perasaanmu terhadapnya?"
"Mm... Jijie, aku tak ada perasaan apapun padanya, dia hanya saudara bagiku, tidak lebih."
KAMU SEDANG MEMBACA
We Not Have Choice
FanfictionMenceritakan tentang permusuhan antar saudara karena ambisi sang ayah untuk menguasai seluruh kawasan Hongkong. Yang awalnya di picu oleh penolakan seorang anak kepada sang ayah, karena tak ingin menyakiti ke empat saudaranya yang lain. Lalu apa san...