Beberapa minggu setelahnya di lalui dengan keadaan cukup tenang sampai saat ini, klan Zhang yang kediamannya beberapa waktu lalu porak poranda karana ulah wang bersaudara pun seakan seperti tak ada apa-apa mereka bungkam satu sama lain. Entahlah...
Tak ada yang tahu apa permasalahan Jin hao dan Siwon sebenarnya hingga permusuhan mereka berlarut terus, publik hanya tau bisnislah yang menjadikan mereka seperti ini.
Terlepas dari itu, ada sesuatu yang aneh Tao rasakan dalam tubuhnya beberapa hari belakangan ini.
Ia sedang duduk di tepian wastafel di kamar mandi kamarnya, matanya terlihat malas saat ini, tangan kanannya mengibas-ngibaskan sebuah benda kecil yang panjangnya hanya sebatas telunjuknya saja. Beberapa saat kemudian dia melirik benda tersebut,
"Ck"
Ia hanya berdecak lalu membuang benda tersebut ke tong sampah, setelahnya ia hanya memejamkan mata sambil menyederkan kepalanya pada cermin besar di wastafel itu.
***
Malam di pusat kota tentu begitu ramai apalagi di sabtu malam seperti sekarang ini orang-orang sibuk dengan acaranya sendiri, terutama muda mudi dan para pasangan. Mereka menghabiskan malam dengan penuh kesenangan.
Begitupun Lu han ia juga ingin seperti mereka bersenang-senang di akhir pekan seperti ini bersama saudara-saudaranya. entah ada angin apa tiba-tiba sang ayah memintanya untuk datang ke klub miliknya, karena biasanya ayahnya itu selalu melarangnya untuk kesana apalagi tanpa sepengetahuannya. Tapi whatever... yang penting sekarang ia bisa kesana bahkan bersama-sama dengan ke empat saudaranya itu.
Ketika sampai, Suho menyuruh mereka menempati meja yang sudah di siapkannya. Tanpa babibu lagi mereka langsung saja menempatinya.
Mereka menempati sebuah meja bundar dengan beberapa kursi di sekelilingnya. Tao duduk di samping kiri Yi fan sementara di kanannya ada Lu han lalu Shixun dan Chan lie di kiri Tao
Ketiga pria itu memakai setelan yang berbeda Shixun memakai setelan jas berwarna abu dengan corak hitam pada kerah dan tangannya dengan kemeja senada di dalamnya, Chan lie dengan setelan jas putih juga corak hitam sementara Yi fan ia nampak elegan dengan coat corak kotak-kotak.
kedua gadisnya pun tak kalah menariknya. Lu han, gadis itu memakai gaun malam yang err... sexy dengan warna gold yang mencolok selain karena panjangnya yang hanya sebatas pahanya, punggungnya pun terekspos setelah blazer senada yang di kenakannya ia telah ia lepas, sementara Zi Tao walau dia memakai gaun panjang ia tetap terlihat cantik dan sexy dalam balutan gaun silvernya.
Yi fan, Chan lie, maupun Shixun sama-sama terpesona pada kedua gadis ini walaupun fokus mereka berbeda. Chan lie bahkan hampir tak bekedip melihat Lu han saat ini
"Bagaimana Yi fan? Aku sudah cukup sexy bukan?"
"Ha?"
"Haha... tentu jie... kau s-sangat sexy sekaligus manis saat ini, iya kan ge, Xun?"
Yi fan hanya mengangguk sebagai jawaban sementara ekor matanya terfokus pada Tao. Tao tak menyadarinya ia sibuk memainkan ponselnya saja sementara Shixun nampak tak suka dengan pandangan Yi fan pada ee... kekasih atau mantan kekasih atau yah intinya wanita yang di cap miliknya itu.
"Baba mana Yi fan? Dia tidak kelihatan disini"
"Baba mungkin sedang menjumpai beberapa rekan bisnisnya atau mungkin... masih di jalan"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Not Have Choice
FanfictionMenceritakan tentang permusuhan antar saudara karena ambisi sang ayah untuk menguasai seluruh kawasan Hongkong. Yang awalnya di picu oleh penolakan seorang anak kepada sang ayah, karena tak ingin menyakiti ke empat saudaranya yang lain. Lalu apa san...